chapter 5 "oh"

311 40 10
                                    

Malam ini kedua orang itu berjalan sambil melihat-lihat manusia berlalu lalang. Hoseok tak hentinya bersenandung karena merasa bahagia, akhirnya dia bisa keluar bersama yoongi.

"Hyung apa itu?" Hoseok menunjuk boneka gurita.

"Itu boneka."

Hoseok di sepanjang jalan tak hentinya bertanya. Membuat yoongi lelah menjawab tapi demi senyum hoseok yang manis, dia akan terus meladeni hoseok meski mulutnya berbusa.

"Wah cantik, hyung itu makanan kan?" Menunjuk sosis bakar.

"Iya itu sosis bakar." Tangan hoseok terlepas dari yoongi.

Dia memilih untuk pergi ke toko sosis matanya berbinar senang. Dalam hal makanan hoseok harus cepat dia penasaran rasa sosis seperti apa.

"Hoseok!" Panggil yoongi kaget karena pergi

Berlari mengejar hoseok yang sedang sibuk memilih camilan. Wajah hoseok begitu lucu karena kalang kabut melihat jajanan, sungguh ingin rasanya dia memakan seluruh makanan ini.

"Hyung, aku mau ini! Ini, dan ini semua!" Ucap hoseok menatap yoongi dengan binar sambil membentuk lingkaran.

"Tidak seok, kita harus irit." Menyeret hoseok pergi dari pedagang makanan.

"Tapi hyung, aku ingin itu!" Hoseok meronta minta di lepaskan.

Yoongi seakan tuli dan terus menyeret hoseok, pemuda manis itu memajukan bibirnya kecewa dan sedih.

"Bye-bye sosis." Sedihnya melambaikan tangan pada sosis.

Akhirnya yoongi sampai di tempat yang akan dia tuju, memasuki toko ponsel untuk hoseok sedangkan pemuda manis itu memandang takjub barang di depannya.

"Ini tempat apa hyung?" Mata Hoseok kembali berbinar.

"Namanya toko elektronik, akan ku belikan kau ponsel agar bisa menelpon seseorang." Menampilkan etalase berisi ponsel.

"Oh." Hoseok hanya mengangguk saja.

Padahal dia tak mengerti benda apa itu? Tapi hoseok seperti pernah lihat, harfa bilang benda aneh ini adalah benda pintar yang membuat manusia semakin cerdas.

Hanya itu sih yang hoseok ingat dia melihat sekeliling tempat yang luas itu. Ternyata begitu banyak manusia rasanya senang sekali bisa berdampingan seperti ini.

Aku sudah menjadi manusia yeay! Batin hoseok

Hatinya riang gembira tanpa peduli apa yang yoongi lakukan dengan pemilik toko ini. Hoseok memilih untuk melihat apa yang pengunjung lalukan, mereka memegang benda persegi panjang itu dengan hati-hati.

Mengangkat ponsel itu dan mengarahkan nya pada wajah.

"Mereka sedang apa sih?" Hoseok semakin bingung.

Lagi-lagi tangan hoseok di seret oleh yoongi, sepertinya dia harus memakai tali anjing untuk mengikat hoseok. Sungguh anak ini sangat lincah dan aktif sekali ada rasa menyesal mengajak hoseok keluar.

"Terima kasih tuan." Ucap yoongi setelah membayar ponsel itu.

"Sama-sama."

Hoseok melihat pemuda di depannya tersenyum. Dia ikut tersenyum dan pergi mengikuti langkah yoongi yang keluar dari sana, hoseok masih bingung apa yang yoongi beli? Apakah itu makanan?

"Hyung tunggu. Hyung beli apa? Apa itu makanan??" Mata hoseok tak hentinya menatap paper bag yang di bawa yoongi.

"Kau kan sudah makan, jangan terus memikirkan makanan. Duduk di sini aku akan menunjukkan sesuatu yang keren untukmu." Yoongi tersenyum mengajak hoseok duduk.

The siren(sope)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang