chapter 4 not important

324 46 10
                                    

"diriku?" Hoseok terdiam mengingat masa kecilnya.

Dia tak mengingat jelas apa yang terjadi saat dirinya lahir, dan dia itu anak siapa? Hoseok sangat lupa masa lalu nya. Pikirannya semakin dalam hingga dia mengingat sesuatu.

"Dulu aku adalah seorang wanita siren berwarna merah, tinggal di pedalaman laut yang jauh dari sini." Hoseok bernafas dengan perlahan.

Entah kenapa nafasnya pendek saat menceritakan masa lalu itu. Taehyung masih setia mendengarkan dan duduk di samping hoseok, sambil memegangi tangan hoseok guna menenangkan nya.

"Seorang siren betina yang tinggal di pulau bernama sirenum scopuli atau tanjung pelorum. Yang mana semuanya adalah tempat-tempat yang di kelilingi batu karang dan tebing, pada saat siren betina itu terduduk di batu kapal besar terhenti di pulau nya. Siren betina itu iseng bernyanyi membuat pelaut itu penasaran, mendekati pulau dan terlihatlah siren betina asik terduduk sendiri." Hoseok menghentikan ceritanya.

Taehyung masih setia memegangi tangan hoseok yang berkeringat.

"Pelaut itu semakin dekat, membawa peralatan aneh yang membuat siren betina itu semakin keras menyanyi. Hingga tak lama kemudian kapal itu tenggelam karena suara siren yang begitu memabukkan, seakan menghipnotis nya dan mengakibatkan pelaut itu tenggelam sambil berteriak."

"Apa yang pelaut itu katakan?" Tanya taehyung.

"Dia bilang. Bahwa dirinya akan kembali untuk menangkap ku, dia akan lahir kembali untuk membunuh ku." Hoseok membuka matanya dengan nafas yang memburu.

Entah ada apa dengan nya memandangi pemandangan di depan. Sejak kapan dia berpindah tempat? Bukannya tadi masih berada di dekat gedung, kenapa sekarang berada di bukit?

"Kenapa aku ada di sini?!" Tanya nya panik.

"Tenanglah, aku hanya ingin membuat mu rileks hoseok. Jadi tetap tenang dan rasakan udara ini dengan hidung mu." Perintah taehyung.

Bukannya lari hoseok malah menurut dia merasakan tubuhnya kembali segar. Rasa lelah dan lemah tadi anehnya hilang kenapa taehyung melakukan ini?

"Sudah merasa lebih baik?" Taehyung tersenyum melirik hoseok.

"Terima kasih, apa boleh kita berteman? Untuk cerita tadi jangan di bahas lagi ya." Hoseok tersenyum untuk pertama kalinya di depan orang asing.

"Tentu saja! Senyum yang manis sekali."

"Tapi bagaimana caranya kau mengajak ku ke sini hah? Oh aku tau, kau pasti menggunakan kekuatan mu kan? Yang ku dengar vampir juga mempunyai fisik yang kuat dan bisa berlari cepat." Hoseok duduk kembali di samping taehyung.

"Kau benar, aku menggunakan nya agar kau merasa bebas bercerita. Sepertinya kita harus pulang ini sudah siang, aku pasti di cari oleh manusia sialan itu." Ujar taehyung berdiri.

"Manusia sialan?" Hoseok mengerutkan keningnya.

"Haha iya, aku bekerja di sebuah kantor gedung besar. Sebenarnya aku sih pemilik gedung itu, jadi tak apa jika aku telat sedikit tapi tetap saja aku harus kembali. Pegang tangan ku!" Taehyung meraih tangan hoseok.

Hoseok terdiam bingung hingga tubuhnya tertarik begitu kencang. Perasaan mual dan pusing menghantam dirinya, hingga 2 menit berlalu mereka sampai di taman tadi.

"Aku pergi ya, oh ini nomorku jika kau butuh aku tolong telpon saja. Aku siap membantu mu jung hoseok sampai jumpa!" Taehyung berjalan dengan santai meninggalkan hoseok.

Hoseok menerima kartu nama itu, beruntung dia sudah bisa membaca jika tidak dia pasti malu untuk apa kertas tak berguna ini. Dari pada pusing lebih baik dia pulang karena yoongi memberinya pesan untuk menjaga rumah.

The siren(sope)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang