chapter 20 epilog

277 17 6
                                    

Tahun demi tahun berganti hoseok dan yoongi kini sudah tak muda lagi, usia mereka mulai memasuki 48 tahun begitu juga dengan hoseok yang memasuki 45 tahun.

Anaknya yang kini sudah dewasa memasuki masa kuliah semester akhir, dan berada di fakultas yang sama dengan yunjin. Kedua orang itu semakin dekat bahkan yunjin sudah mengutarakan perasaan nya, sana yang malu dan bahagia mendengar hal itu hanya bisa menutup wajahnya malu.

Sedangkan orang tua yunjin yang kini berada di new york untuk berlibur tanpa mengajak yunjin, dan menitipkan anak mereka pada sahabatnya yaitu yoongi juga hoseok.

Pagi yang cerah sebelum berangkat keluarga yoongi mengadakan sarapan, pekerjaan nya yang membuat yoongi sibuk sampai jarang sarapan di rumah. Tapi untuk hari ini akhirnya dia bisa sarapan di rumah bersama keluarga tercinta.

"Good morning everyone!" Teriak sana menyapa orang tuanya dan juga yunjin.

"Morning sana." Jawab mereka kompak.

"Wah hari ini sarapan apa kita mom? Perutku sedari tadi keroncongan karena mencium bau masakan mu." Kekeh sana duduk di samping hoseok.

"Kita sarapan nasi goreng kimchi, maaf ya mom tak sempat belanja karena sibuk mengurus daddy mu. Hari ini mom akan belanja kok jadi ayo nikmati nasi goreng kimchi ini." Menyajikan nya untuk sana.

"Tak apa hehe ini juga sudah cukup kok, untuk siang ini aku tak bisa makan di rumah jadi mom tak payah masak. Aku ada kerja kelompok bersama teman ku!" Seru sana menatap yoongi dan hoseok.

"Kalau begitu hati-hati, dan ajak yunjin juga agar dia tak sendirian." Ujar yoongi menatap anak muda tampan itu.

"Eh aku ada kelas siang ini paman." Jawabnya dengan setengah sedih.

"Ya kau bisa datang setelah kelas." Ucap hoseok melirik pada yunjin.

"Bukan kelas, paling kau bermain game di warnet kan?" Sana menatap curiga pada kekasihnya.

"Tidak tuh!" Yunjin tak terima.

"Sudah-sudah ayo makan, daddy harus bekerja." Yoongi melerai anak-anak di depannya itu.

Sarapan berjalan dengan lancar sana dan juga yunjin pamit pergi, begitu juga dengan yoongi yang pamit tak lupa mengecup seluruh wajah hoseok.

"Aku pergi baby, kau baik-baik di rumah jik ada apa-apa hubungi aku segera okay?" Tatap nya penuh cinta.

Hoseok merapihkan dasi yoongi dan tersenyum.

"Siap daddy sayang, sudah rapih pergi dan semangat bekerjanya!" Hoseok melambaikan tangannya.

Yoongi tersenyum masuk ke dalam mobil dan meninggalkan rumah itu, dia masih bekerja pada taehyung kok di umur seperti ini dia memang harus pensiun. Tapi karena jiwa kerja nya sudah melekat dia harus tetap bekerja, padahal taehyung juga sudah lelah bekerja haruskah dia membiarkan yunjin mengelola perusahaan ini?

"Bekerja lagi, pulang lagi, dan bertemu hoseok juga sana." Kekeh yoongi melajukan mobilnya dengan cepat.

Sedangkan di rumah hoseok hanya sibuk membaca dan merapihkan rumah besar itu, tak terasa rumah tangga yang semakin lekat dan juga hubungan yang baik. Bahkan sana tumbuh dengan menjadi anak yang pintar, hoseok harap sana bisa membanggakan mereka nanti.

"Sayang, haruskah kita memberitahu keluarga kita jika aku dan kau sudah berpacaran?" Yunjin melirik pada sana.

"Jika boleh aku akan memberitahu mom, dia pasti senang dan merestui hubungan kita. Tapi untuk daddy aku tak tau pria itu sulit di tebak." Lirihnya menatap lurus kejalanan.

"Papi bilang daddy mu akan menerima ku sana, jadi kau tak perlu khawatir nanti aku akan berbicara pada mereka. Sekarang kita lanjutkan belajarnya kau harus lulus menjadi jaksa min." Kekeh yunjin.

The siren(sope)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang