WARNING:
Part ini bikin salting meleyot dan bucin tingkat akut.Happy Reading! Jangan lupa vote, komen, dan share ke temen-temen kalian untuk ngeracuni kebucinan Omar dan Najla agar aku nggak pindah ke aplikasi lainnn karena ini sepi😂🤣🥰🤗
Lopp!
_________________________
Najla sedang memandangi foto Omar yang pernah dia ambil sebelum Omar berangkat dinas keluar kota. Foto ketika lelaki itu tengah tertidur. Entah sudah berapa lama Najla memperhatikan foto Omar, bahkan sampai menge-zoom foto lelaki tersebut.
Najla terkekeh geli. Ternyata bener juga yang dibilang orang-orang dan awak media. Kalau Omar ini ganteng banget. Mirip seperti pangeran Arab, tapi sayangnya kelakuannya sangat bertolak belakang sekali.
Eitssss, tunggu Najla. Apa-apaan ini? Kenapa kamu terus mikirin Omar? Bukankah dulu kamu paling nggak setuju harus menikah dengan Omar, karena dia bukan imam impianmu! Kenapa sekarang kamu jadi senyum-senyum sendiri, Najla?
Batinnya terus mencibir sikap Najla yang kini menjadi munafik.
Bukan, Najla tidak munafik. Ini namanya perasaan yang mulai muncul karena terbiasa. Apalagi, ketika Najla sudah melepas masa perawannya yang Indah. Najla merasa, kalau dia sudah sepenuhnya menjadi milik Omar. Dan rasanya, selalu ingin dekat-dekat terus dengan Omar. Dan yang bikin Najla takjub, meski Omar sering bersikap kasar padanya, Omar melaksanakan malam pertama mereka dengan lembut seolah menganggap Najla benar-benar istri sungguhannya.
Suara bell apartemen membuat lamunan Najla jadi buyar. Ia bangkit dari sofa dan segera membuka pintu apartemennya.
"Loh, Bi Ami?" Najla kaget dengan kehadiran asisten rumah tangga di rumah Abi dan Umi.
"Mba Najla baik-baik aja, kan?" Tanya Bi Ami dengan wajah cemas.
Sedangkan Najla menatap tas yang ditenteng oleh Bi Ami. "Ayo, masuk dulu, Bi."
"Makasih Mba, hehehe." Bi Ami pun masuk ke dalam apartemen Najla.
"Bi Ami kok bisa datang ke sini?" Najla masih penasaran dengan kehadiran Bi Ami yang mendadak.
"Sebenarnya, saya diperintahkan oleh Mas Omar untuk menginap di sini beberapa hari selagi Mas Omar keluar kota, Mba. Katanya, untuk menemani Mba Najla agar nggak kesepian." Penjelasan Bi Ami bikin Najla tergelak kaget.
Omar meminta Bi Ami tinggal di sini untuk menemani Najla? Najla tidak dapat menahan senyumnya. Bahkan, tanpa sadar wajahnya bersemu merah.
"Mba Najla nggak keberatan kan, kalau Bi Ami tidur di sini?"
"Ya, enggak dong, Bi. Kenapa aku harus keberatan."
"Hehe, alhamdulillah. Oh iya, Mba Najla sudah makan siang? Bibi masakin sesuatu untuk Mba Najla ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Imam Impian
RomanceMenjadi kaya dan tampan ternyata tidak menjaminkan bahwa wanita yang kamu cintai akan mencintaimu kembali. Omar Fawaz Emran, terkenal sebagai pewaris dari perusahaan besar The Emran's. Wajahnya pernah muncul di majalah sebagai top 100 pengusaha pali...