Aku hanya seorang yang terjebak dalam kungkungan perasaan yang belum usai. Hubunganku dengannya telah usai, namun tidak dengan perasaanku. Perasaan yang aku tujukan untuk seorang pria baik hati. Pria yang memiliki tutur kata selembut sutra, pengendali amarah yang hebat, dan sosok yang meratukanku.
Hubunganku dengannya kandas karena suatu hal yang tak bisa aku utarakan dengan rinci. Aku yang mengakhiri, namun pada akhirnya aku pula yang menyesal. Satu penyesalanku ialah mengapa disaat ia hendak menjelaskan semuanya justru aku membantah mentah mentah setiap ucapannya. Andai saja aku memberi ia kesempatan, mungkin saja akhir kisahku bukanlah sebuah penyesalan tiada henti.
Berulang kali aku berfikir "Aku teramat jahat pada dirinya. Aku terlalu egois dan hal inilah yang membuat semuanya runyam". Namun aku sadar, tak ada gunanya aku terus menyalahkan diriku sendiri. Semua telah berlalu. Bagai nasi yang telah menjadi bubur. Aku sadar, kini yang harus aku lakukan ialah memperbaiki diri dan menjadikan semua yang telah terjadi sebagai pelajaran. Pelajaran hidup agar kisah ini tak kembali terulang.
Inilah sepenggal kisahku Lny
_______________________________Tulisan ini aku dedikasikan untuk seseorang yang berbagi secuil cerita asmaranya denganku. Seseorang yang aku sebut dengan inisial "Lny". Terimakasih telah mengijinkanku menjadikan ceritamu bagian dari tulisan acakku. Aku berharap kamu senantiasa bahagia ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual
Random"Ceritakan dia dengan sederhana" suatu kalimat yang cocok untuk mendeskripsikan sebuah tulisan ini. Disini kalian bisa bercerita mengenai apapun. Anggap ini sebuah tempat curhat. So, i hope u always enjoy♡ Tempat dimana aku mengeluh, mencurahkan seb...