3 •

109 53 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



3 • Nenek Lampir.

"Lo keinget kejadian tentang Bunda Anis waktu itu?" tanya Rey hati-hati.

Aksa mengangguk lemas. Tak bisa dipungkiri bahwa ia memiliki trauma yang cukup besar mengenai kematian sang bunda.

Rey menghela nafas pelan. Menepuk pundak sahabat nya itu, bertujuan untuk menenangkan. "It's okey, Sa. Itu udah lewat. Bunda Anis juga pasti udah maafin lo kok. Ga mungkin seorang Ibu ga maafin anaknya, pasti Bunda Anis maafin, dan berharap lo jadi anak yang lebih baik lagi. Mungkin Tuhan ngirim perempuan yang baik buat ubah sikap lo. Seorang Rain, yang dateng di kehidupan lo, berniat buat luluhin hati lo dan ubah lo jadi lebih baik lagi." jelas Rey panjang lebar.

"Gua setuju sama apa yang diomongin Rey" saut Nathan seraya menganggukkan kepalanya. Tampaknya yang lain juga setuju dengan perkataan Rey itu.

"Lo ga akan tau kalo lo ga nyoba." ujar Aji.

Flashback on

Aksa bersama dengan Rey sedang berada di basecamp Gold Eagle. Terlihat mereka yang tengah asik dengan ponsel masing-masing.

Salah satu anggota Gold Eagle menghampiri mereka. "Bang Aksa, ada balapan motor yang hadiahnya lumayan. Abang mau ikut ga? Nih posternya." ucapnya seraya memberikan poster itu kepada Aksa.

Aksa mengambil poster itu dan melirik hadiah yang tertulis pada poster.

"Kalo abang mau ikut, itu udah ada no panitia sama email panitia nya. Gue pamit yak, bang." pamitnya.

Rey melirik kearah sahabatnya yang tengah menatap poster itu. "Lo yakin mau ikut?" tanyanya.

"Gatau. Tapi ini kesempatan gue buat bantu Bunda." Aksa menjawab dengan ragu.

---

Setelah berpikir panjang, akhirnya Aksa memutuskan untuk mengikuti balapan motor.
Sekarang ia sedang berada di area balapan bersama dengan pembalap lainnya. Kini waktunya untuk balapan.

Seorang perempuan dengan pakaian minim membawa bendera berdiri didepan para pembalap yang siap untuk menancapkan gasnya. "SATU! DUA!! TIGA!!!" bendera pun dihempaskan ke atas.

Semua pembalap menancapkan gas motornya dan melaju sekencangnya.
Aksa memimpin pertandingan. Lalu disusul dengan pembalap bernomor punggung 20. Aksa pun tertinggal, dan ia ingin menyusul pembalap itu.

Tiba-tiba...

BRUKH!

Ia menabrak seorang Ibu yang sedang hamil besar. Ibu itu mengalami pendarahan yang cukup banyak.
Aksa pun membawa Ibu itu ke rumah sakit terdekat untuk bertanggung jawab.

Sesampainya di rumah sakit ia segera mencari dokter.

"DOKTER! TOLONG!" teriaknya seraya menggendong Ibu itu. Dokter datang bersama suster membawa kasur khas rumah sakit lalu mereka menuju ruang ICU.

Laksamana Zeverous Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang