bagian lima : pelangi

314 54 23
                                    

"kala mau sepedaan sama tara sama kiana juga ya kak!"

"udah izin sama abang dan aa?"

"ah, kan udah izin sama kak nares. nanti kak nares aja lah yang bilang."

"nggak bisa gitu. kamu tetep harus hubungin abang. punya hp kan?"

"kak nares kenapa jadi kayak abang sih, kala kan cuma naik sepeda. sama tara juga. abang sama aa juga udah kenal."

"maksud kakak tuh-"

"ah kala pusing. kala mau main aja ribet banget. iya nanti kala bilang abang sama aa."

"kok jadi marah-marah sih kal, kakak kan cuma minta kamu ngabarin mereka."

"ya tapi kan bisa aja kakak yang bilang. tara sama kiana tuh udah sampe di tempat, kelamaan kalau kala izin dulu."

"yang bikin lama tuh, kamu sendiri yang kebanyakan nggak mau. kenapa sih? masih marah ditinggal abang?"

hari sabtu pukul tiga sore di rumah keluarga adhitama, tepatnya di ruang keluarga, tersisa kala dan naresma. ginandra sedang pergi menengok paman jati dan bibi dara mereka yang ada di bandung. mereka adalah dua manusia yang berperan begitu penting bagi adhitama bersaudara. sepeninggal orang tua adhitama, hanya paman jati dan bibi dara lah yang peduli pada mereka dan mengurus mereka hingga dua tahun lalu.

sementara itu, arjuna, katanya ada meeting penting dengan seseorang. agak aneh memang, tapi mengingat arjuna adalah penulis sekaligus youtuber maka tak begitu aneh dia memilih hari sabtu untuk bekerja.

kala mendengus kesal, memakai sepatunya tanpa mempedulikan lagi naresma.

padahal naresma itu orang yang hampir tidak pernah membuat kala kesal. tapi hari ini berbeda. ia kesal, tidak sepenuhnya kesal pada naresma sih karena sebenarnya ia lebih kesal pada ganindra yang meninggalkannya padahal sudah janji akan mengajak kala pergi juga. benar kata naresma, kala marah ditinggal abang.

kala kan juga mau bertemu dengan paman jati dan bibi dara. kala kangen mereka.

dan naresma lah yang akhirnya menjadi sasaran kekesalan kala pada ginandra. kala terlalu takut marah pada abangnya itu. tapi tidak pada nares.

"jangan kelamaan. jam lima pulang ya. dua jam sepedaan itu juga udah lama banget, kal."

"iya, bawel banget sih. kala berangkat."

naresma yang terlampau sabar, hanya bisa mengelus dada miliknya sendiri. kalau ada dada milik karya. mungkin dada karya yang jadi sasarannya.

***

"lo yakin nggak mau jalan sekarang? nanti hujannya deres lagi loh kal."

"bener kata ana, kal. gimana? lo tetep mau nunggu sampai hujan bener-bener berhenti?"

"iya, kalian duluan aja. gapapa. tiga puluh menit lagi. kalau masih hujan juga, mungkin nanti gue minta jemput kak nares."

"kalau gitu gue sama ana duluan ya. bye!"

"hati-hati!"

kala ingin sih menerobos gerimis, tapi nanti ia malah kena omelan ketiga kakaknya. kala tahu, mereka khawatir. tapi kadang kala merasa mereka agak berlebihan.

☁️ ADHITAMA ☁️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang