Dia di sana, 950 meter di bawah permukaan laut. Membawa harapannya yang bahkan tak sempat tersentuh, juga harapan keluarganya yang seketika hancur lebur.
Laksana, tampaknya laut begitu memujamu. Memeluk ragamu begitu erat walaupun kami masih ingin m...
Kata Ayah, menjadi nakhoda itu sebuah kebanggaan. Ayah pernah berkata kepada Laksana yang kala itu usianya belum genap 10 tahun, "Laksana, setidaknya ketika hidup ayah direnggutー ayah ingin melihat dua hal yang ayah sukai. Laut dan keluarga kecil ayah."
Netra Laksana memandang acak album yang berisikan foto ayahnya tersebut. Ayah, mungkin laut merupakan anugerah bagi ayah. Tapi bagi Laksana, laut adalah malapetaka.
Ayah, Laksana ingin terbang tinggi. Menembus dirgantara, menyusuri langit hingga titik tertingginya. Ayah, maafkan Laksana karena jarang mengunjungi lautan yang mendekap daksa tegapmu.
Ayah, Laksana sudah dewasa. Sudah bisa berjalan sendiri tanpa tertatih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DISCLAIMER
1. 100% fiction; 2. Don't bring it to real life; and 3. All plots are purely my own ideas.