Chapter ~1~

15 5 0
                                    

Tau apa yang menyakitkan?
Ketika kamu ada tapi orang Tidak peduli

Nabilla
o0o

Pukul 10.13 Kamar yang gelap dan sunyi terhias lampu belajar yang terang di depan seorang gadis yang sedang belajar sambil menggenggam pulpen ia terus menulis , Nabilla afayya devanda nama gadis yang tengah serius mengerjakan matematika , sekarang ia kelas 11 SMA jurusan IPA , dia memiliki kembaran bernama Mabella afayya devanda. Sudah 3 jam
berlalu sejak Nabilla mulai belajar , kini ia menguap tapi masih ada 1 jam untuk mengakhiri belajar hari ini , tiba tiba nafas Nabilla tersengal ada seseorang yang mencekik lehernya , hirupan oksigen berkurang . Apakah ini akhir hidupku , dalam pikirannya .
Tidak, jika aku mati sekarang sebagai orang yang di bunuh , apakah bunda dan ayah akan menangis?? Atau apakah justru aku akan disalahkan lagi karna telah membuat mabella akhirnya harus masuk rumah sakit jiwa . Benar yang tengah mencekik nabilla saat ini adalah mabella , aku tak ingin mati sekarang tidak untuk saat ini , akhirnya nabilla melawan dengan sisa tenaga yang ia miliki sekarang , nabilla yang sedang menggenggam pulpen membuat goresan di tangan mabella , hingga mabella terkejut dan kesakitan darah menetes dia teriak hingga beberapa ART bangun , dan melapor ke tuan dan nyonya mereka.
Nabilla tersengal dan batuk karna sesak , dia kaget karna telah melukai adik kesayangannya , dia menangis sambil memeluk mabella , adiknya tidak berontak justru ia menjadi tenang. Tiba tiba pintu terbuka dengan keras.

BRAAKK

"Bella apa terjadi" ucap ayunda , bunda si kembar

"Dasar anak ga tau di untung, sini kamu" Radit yang tengah marah, menarik Nabilla dan mendorongnya ke arah meja belajar , hidung Nabilla terbentur pinggiran meja , darah mengalir dari hidungnya , ia menyeka darah dengan piyama yang ia kenakan, Nabilla berlutut sambil memohon ke radit .

"Mohon maaf papa bunda , tolong dengarkan billa , billa tadi sedang belajar lalu Bella tiba tiba cekik " kenapa aku menjelaskan , mereka tidak akan percaya juga

"Yaudah mati aja sekalian kenapa malah melukai Bella HAH" ayunda dengan nada tinggi

"Kamu ikut papa sekarang " lalu radit keluar kamar dengan rahang yang mengeras

////

Pagi ini Nabilla berangkat sekolah lebih awal , dia di antar supir sampai di depan gerbang sekolah, biasanya dia di antar hingga parkiran tetapi saat ini gerbang sekolah masih tertutup , tidak ada satu murid pun , Nabilla sendiri di sekolahan yang sangat luas , dia menuju kelas yang ada di lantai 2 yang paling jauh dari ruang guru , kelas istimewa hanya murid murid nya berprestasi lah yang bisa memasukinya yaitu MIPA A+ hanya ada 15 murid yang terdiri 7 wanita dan 8 laki laki , Nabilla urutan ke 1 terpintar di sekolah . Dia duduk di meja kedua barisan kedua dari kanan , ia menaruh tas lalu mengambil buku , Nabilla lanjut belajar karna semalam belum menyelesaikan belajarnya .

Pukul 06.30 barulah ada beberapa orang yang datang tidak banyak hanya 2 orang , tapi kelas tetap hening hanya terdengar hembusan nafas yang terdengar pelan .

"Billa" suara Sofie menghentikan aktivitas belajar billa ,Sofie mengambil buku yang sedang billa baca lalu menutupnya " lo tuh udah pinter ngapain belajar mulu sih, nih gua aja yang di kelas MIPA C santai aja tuh "

"Gua suka belajar makanya gua belajar" tegas billa

"Bohong banget lo bill, lo udah sarapan?" Billa menggeleng

TiTiK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang