Chapter~2~

3 1 0
                                    

Sempurna itu yang harus kucapai ketika ingin seseorang menoleh melihat bahwa saya ada disini
Nabilla
~o0o~

Mobil berhenti di depan rumah aku langsung bergegas keluar, lalu mobil menuju garasi . Aku pun memasuki rumah hanya ada bibi ART ,mereka menyambut menyapa , lalu salah satu ART berbicara .

"Non di cari ibu , ada di ruang keluarga atas" ujar salah satu bibi dengan raut wajah takut

"Ga papa bi , bibi lanjut kerja aja ya kalo begitu aku permisi ya bi" jawabku pamit langsung menaiki tangga berjalan hingga akhirnya pintu tinggi menunggu , di sebrang pintu sana pasti ada bunda sedang menunggu , lalu aku ketuk pintu tidak ada yang menyaut , tanpa izin dari dalam aku langsung masuk saat membuka pintu ada bunda sedang berdiri tak jauh dari pintu aku mendekat ingin memberi salam namun tiba tiba .

PLAAKK

"Bagus kamu bikin adikmu terluka , kamu senang Bella terluka HAH" bunda mengepal tangannya dan mengeraskan rahangnya seperti akan memukul.

Pipiku terasa panas karena pukulan bunda , tidak cukup tadi pagi aku habis di pukul papa , tidak apa di Banding papa Ini sama sekali tidak sakit , tapi kenapa rasanya aku terluka kumohon ini tidak sakit , ya Tuhan tolong bukankah kau tau semua kebenaran , tidak bisakah engkau memberi tahu papa bunda apa yang terjadi sebenarnya .

"Beri aku kesempatan untuk menjelaskan bunda" aku berlutut sambil memohon , semoga bunda mau mendengarkan penjelasanku .

"Jangan bikin alesan ya kamu, bunda ga suka kamu kaya gini , jangan kamu pikir kamu berlutut memohon bunda akan kasian , berdiri sekarang juga " aku menuruti bunda , aku berdiri dan bunda mendekat dengan gerakan kasar tiba tiba bunda menjambak rambutku dengan kasar lalu membanting tubuhku ku ke bawah.

"Kamu itu berani hanya ke Bella yang lemah ya , berdiri lagi kamu bunda belum puas , ini belum sebanding dengan apa yang kamu lakukan ke Bella " lagi lagi aku menuruti apa kata bunda , aku sama sekali tidak di beri kesempatan untuk menjelaskan , kalaupun aku menjelaskan apakah papa dan bunda akan percaya dan merasa bersalah karna telah memukulku, tidak aku tidak masalah dengan pukulan ini aku sudah terbiasa namun aku menginginkan hal lebih , kumohon sekali saja aku ingin mereka mendengarku dan percaya sekali saja aku juga ingin sekali mereka memanggil namaku dengan lembut.

"Kamu pikir kamu pergi sekolah pagi sekali akan membuatmu selamat dari ini , bunda sampai kapan pun tidak akan lupa apa yang telah kamu lakukan!!" Tangan bunda mengambil ancang ancang seperti akan memberi tamparan , tapi aneh nya aku tidak menghindar sama sekali , jika aku melawan justru bunda akan semakin marah .

PLAAKK... PLAAKK...PLAAAK

" HAH DASAR ANAK SIALAN, KALO BUNDA LIAT KAMU MELUKAI BELLA SEKALI LAGI , BUNDA AKAN MENGIRIM KAMU KE ASRAMA PAHAAMM" bunda yang tampak kelelahan setelah menamparku , aku merasa bersalah kepada bunda pasti tangannya juga sakit seperti aku yang di pukul , setelah itu bunda melangkah meninggalkan ku sendiri disini , aku menundukkan kepala sambil memegang pipiku yang semakin lama semakin panas, aku tidak menangis tetapi ada sesuatu yang menetes itu bukan air mata tapi darah, lagi lagi aku mimisan tiba tiba kepalaku berkunang tatapanku menjadi kabur semakin lama semakin hitam dan akh.

BUUUGGH

Aaakh sakitnya , aku melihat sekeliling rupanya aku masih di tempat yang sama dengan gorden yang terbuka terpampang jelas bahwa kini sudah malam , sudah berapa jam aku pingsan dan rupanya tidak satu pun ART yang menolongku , pasti mereka bukan tidak ingin menolong tapi bunda lah yang menyuruh mereka diam. Aku ingin mengambil posisi duduk tapi rasanya tulangku seperti remuk tanganku pun rasanya seperti patah , di lantai ini sangat dingin suaraku pun sudah lemah dan menggigil aku akan pindah ke sofa , dengan gerakan merangkak aku sampai di depan sofa aku menahan tubuhku dengan tangan lagi lagi rasanya tulangku seperti remuk , setidaknya di atas sofa tidak begitu dingin , aku akan  kembali ke kamar jika rasa sakitnya mendingan. Aku lelah tak terasa aku kembali tertidur dengan menggunakan seragam lengkap yang berantakan juga ada bercak darah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TiTiK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang