"Hal yang sudah terjadi tidak bisa di negosiasi"-Afkar
***
Hembusan angin menerpa wajah tampan milik remaja bermata coklat dengan surai rambut berwarna hitam legam dan jangan lupakan lesung pipi yang membuat siapapun terpesona. Seperti yang orang lain katakan jika Tuhan menciptakan Afkar ketika Tuhan sedang tersenyum.
Saat ini Afkar tengah terbaring dibawah pohon yang daunnya rindang, teduh dengan cuaca yang sangat mendukung untuk tidur. Baginya tempat ini adalah surga tersembunyi di sekolahnya.
Afkar menutup wajahnya menggunakan almamater kebanggaan sekolahnya yaitu SMA GARUDA BANGSA. Perutnya naik turun menandakan ia masih bernafas dan suara dengkuran halus mulai terdengar menandakan ia sudah tertidur lelap.
Sedangkan di sisi lain seorang wanita dengan rok kepedekan itu berjalan dengan menghentak hentakan kaki nya sambil menggerutu kesal.
"Sialan!! Iiiiiiii gue gemes banget sama tuh nenek lampir. Sok cantik banget najis! Padahal masih cantikan gue kemana mana".
"Nih ya lagian dari segi manapun gue lebih unggul! Cih apaan tete tepos aja belagu. Arghhhh kesell... Kes---".
"AAARGHHH.... GILA YA LO?!".
Wanita itu terlonjat kaget ketika mendengar erangan kesakitan dari bawah kakinya, ia memang merasakan jika kaki nya baru saja menginjak sesuatu.
"S-sorry gue gak sengaja, gue kira tadi bukan manusia".
Afkar membuka almamater yang menutupi wajahnya dengan kesal, ia menatap tajam wanita yang baru saja menginjak kakinya dan apa? Barusan dia mengatakan kalau Afkar bukan manusia gitu?
"Apa lo bilang?!". Afkar bangkit dari tidurnya lalu menatap tajam wanita pendek yang hanya sebatas dada nya saja
Savana, yap! Wanita yang berada di hadapannya ini bernama Savana. Savana Revanya Bagaskara
Savana berkacak pinggang dengan kepala mendongak menatap Afkar
"Lo pura pura budek? Atau emang beneran budek sih?".Afkar menatap Savana mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala
"Cih! Cewek begajulan". Gumamnya dengan sinis lalu melangkah pergi meninggalkan Savana yang tengah mengepalkan tangan karena amarahnya memuncakBrukk--
"Shhhh---". Afkar meringis kesakitan ketika sepatu berwarna putih itu melayang mengenai bagian belakang kepalanya.
"CEWEK GILA!". Teriaknya
"Mampussss.. wlee!!". Ledek Savana dengan lidah yang di julurkan
Afkar mengambil ancang ancang untuk melemparkan sepatu savana ke arah genteng sekolah lalu melemparkannya kesana.
"YAAAAA!! SEPATU GUE!! SIALAN LO COWOK PRIKK".
"LO YANG MULAI!".
Enggan berurusan dengan wanita yang menurutnya gila itu Afkar segera pergi dari sana meninggalkan Savana yang tengah kebingungan memikirkan bagaimana caranya agar sepatunya kembali.
Savana mondar mandir kesana kesini dengan mulut yang tidak hentinya mengumpati Afkar. Menurutnya hari ini adalah hari sial baginya, bertemu dengan laki laki yang baru saja di temuinnya sudah membuat Savana naik pitam. Dalam hatinya berkata jika ia tidak ingin bertemu ataupun melihat batang hidungnya lagi.
Savana menyerah, karena tidak ada benda yang dapat membantunya untuk mengambil sepatu yang di lempar Afkar ke atas genting.
Savana berdecak sebal lalu meninggalkan taman dengan perasaan kesal. Ia hanya mengenakan sebelah sepatunya dengan kaos kaki yang sudah terlihat kotor karena menginjak tanah.Ia merogoh saku seragamnya untuk mengambil ponsel lalu mencari nama kontak yang bertuliskan Gojek gratis
WatshApp
Gojek Gratis
onlineSavana
Lo dimana? Jemput gue di gerbang sekolah, cepet gak pake lama!
13.30Gojek Gratis
Dih sp l nyuruh2?!
13.33Savana
Oke gue aduin Mama ya..Gojek Gratis
Otw
Read----
Savana tersenyum kemenangan lalu memasukan kembali ponsel nya kedalam saku.
Ia melangkahkan kaki nya ke gerbang sekolah untuk menunggu Kakak laki lakinya, meskipun mereka sering bertengkar tapi kakak laki lakinya begitu menyayangi adik semata wayangnya itu.Tak perlu menunggu lama, sebuah motor ninja berwarna hitam itu berhenti di depan Savana.
Pria itu lantas membuka kaca helm untuk melihat lebih jelas penampilan adik perempuannya saat ini."SIAPA LO? ANJIR SEJAK KAPAN GUE PUNYA ADEK MACEM GEMBEL?".
Savana memutar bola matanya malas "Berisik lo!".
Sagara Edison Bagaskara, yaps! Dia adalah kakak laki laki dari Savana Revanya Bagaskara. Mereka adalah anak dari Lona Laurdira dan Jonath Bagaskara. Jonath merupakan pengusaha sukses di Ibu kota, ia mempunyai perusahaan yang sangat maju di bidang bahan pangan.
Tidak perlu di ragukan jika Savana dan Sagara hidup dengan sangat berkecukupan."Sepatu lo sebelah lagi kemana, dek?". Tanya Saga sambil menyodorkan helm berwarna pink untuk di pakai adiknya itu.
"Di lempar ke genteng sama cowok gila!". Jawabnya ketus
Saga mengernyit heran
"Hah? Siapa?"."Gak tau gue gak kenal, ahhh pokoknya gue benci bangettt sama dia!". Kesalnya dengan tangan yang meninju ninju ke udara
Saga hanya terkekeh melihat kelakuan adik perempuannya itu. "Yaudah ayok naik, keburu sore".
Savana menaiki motor ninja hitam milih Saga, mereka melenggang pergi menjauh dari area sekolah.
--•AFKAR•--
KAMU SEDANG MEMBACA
AFKAR
Teen Fiction"DUA TIGA KUCING BERLARI, AYOK KITA JADI MUCIKARI! CANDA MUCIKARI HAHAHHAHA". Gelak tawa teman temannya pecah ketika mendengar gurauan Afkar. "DUA TIGA AYAM BERKOKOK, TITID NYA AFKAR BENGKOK". Afkar memukul kepala Saga dengan sangat keras sehingga...