"Aku ingin menjadi cermin di segala sepi yang kau hadapi, menemani semua tangisan dan senyuman agar kau lebih bisa memahami dan mencintai dirimu sendiri". - Tegar
***
Savana sedang duduk termenung dengan kaki yang di ayunkan kedepan kebelakang, saat ini ia tengah menunggu bis untuk pulang karena Kakaknya Sagara tidak bisa pulang bersama dikarenakan ada urusan mendadak.
"Cih! Percuma gue punya kakak kalau ninggalin adeknya sendirian disini, gimana kalau ada orang yang jahatin gue? Mana nih pipi sakit banget lagi gara gara tadi di cakar si lonte, arghh!!". Kesalnya
Kepalanya menoleh kesana dan kemari mencari keberadaan bus atau tidak pun Taxi karena saat ini Savana benar benar sudah sangat ingin merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya.
Matanya menyipit ketika melihat motor ninja berwarna hitam, dari kejauhan pun ia sudah tau siapa pemiliknya. Dengan mata yang berbinar dia berlari untuk menghadang motor yang tidak lain itu adalah Afkar.
"STOOOOPP!!". Teriaknya
Afkar mengerem motornya secara mendadak
"HEH! LO KALAU MAU MATI JANGAN NABRAKIN DIRI KE MOTOR GUE DONG!"."Dih siapa juga yang mau mati". Deliknya "hehe numpang dong Afkar". Lanjutnya
Afkar menyernyitkan dahinya karena wanita itu memanggil namanya, seakan mengerti dengan kebingungan Afkar Savana mendengus pelan.
"Gue tau nama lo dari abang gue, Sagara".Afkar hanya membulatkan bibirnya membentuk huruf O
"Minggir gue ada urusan"."Gapapa gue ikut dulu asal anterin gue pulang ya? Nanti gue ganti bensinnya".
Mohonnya"Di pikir gua gak mampu beli bensin apa?". Afkar mendelik kesal "Yaudah naik!". Lanjutnya
"SERIUS?". Tanya Savana dengan nada tinggi
Afkar menutup kedua kupingnya lalu menatap tajam Savana "lama! Gue tinggal juga nih".
Savana gelagapan dan langsung saja menaiki motor Afkar dengan tergesa gesa
"Iyaaa iyaa astaga gak sabaran banget sih untung cakep"."Baru sadar lo?". Kekeh Afkar lalu melajukan motornya menuju kesebuah tempat yang biasa Afkar kunjungi setiap pulang sekolah.
Afkar menepikan motornya di pekarangan rumah yang sepertinya itu adalah panti asuhan.
Savana mengernyitkan dahinya bingung kenapa Afkar membawanya ke panti asuhan"Assalamualaikum". Ucap Afkar ketika melihat wanita paru baya yang baru saja keluar untuk menemuinya.
"Eh den Afkar mampir ya nak? Baru pulang sekolah kayaknya. Eh ini siapa?". Tanya nya ketika melihat Savana yang berdiri di samping Afkar
KAMU SEDANG MEMBACA
AFKAR
Teen Fiction"DUA TIGA KUCING BERLARI, AYOK KITA JADI MUCIKARI! CANDA MUCIKARI HAHAHHAHA". Gelak tawa teman temannya pecah ketika mendengar gurauan Afkar. "DUA TIGA AYAM BERKOKOK, TITID NYA AFKAR BENGKOK". Afkar memukul kepala Saga dengan sangat keras sehingga...