Good Night

1.1K 51 0
                                    

Biasanya, dia tidur lebih cepat dariku. Padahal kalau dipikir-pikir aku bekerja lebih keras darinya. Kami pergi ke kantor bersama dari jam 7 pagi, hingga pulang petang jam 4 sore. Sedangkan hampir setiap hari aku harus lanjut kerja lagi di luar kantor sampai jam 8 malam. Melelahkan kan? Lelah sih, tapi semuanya terbayarkan dengan membahagiakan dia. Kadang dia memintaku untuk membawa pulang makanan. Tentu saja aku membelikannya yang enak dan cukup pricey. Sebagai salah satu bentuk sayangku ke dia.

Setelah makan di rumah, tak jarang juga kita bercinta dulu untuk menutup hari. Lalu tak lama pasti dia tertidur pulas. Sedangkan aku masih harus beberes baju yang kotor seharian. Karena kerjaanku yang sangat rutin, aku takut kekurangan pakaian bersih. Sebab itu aku selalu membereskannya terlebih dahulu sebelum tidur.

Malam ini, seperti biasa, dia tertidur duluan. Mataku belum bisa terpejam akibat kebanyakan tidur di sore tadi. Kebetulan sore ini sedang kosong jadi aku manfaatkan untuk beristirahat. Meskipun kekasihku sempat merengek kepadaku untuk keluar jalan-jalan, tapi dia cukup mengerti dengan keadaanku yang sedang sangat lelah dan butuh istirahat. Dia khawatir kalau aku akan jatuh sakit. Merawatku yang sakit itu lebih merepotkan lagi ketimbang bercinta 5 ronde, wkwkwk.

Aku menatap wajah polosnya yang sedang tidur, mengecupnya beberapa kali. Membisikkan kata-kata cinta meski ia sedang pulas tidak bisa membalas. Sebenarnya aku ingin jahil kepadanya agar dia terbangun. Tapi sepertinya lelahnya dia lebih besar daripada harus menanggapiku.

Aku beralih ke hp ku. Lalu membuka akun instagram dan mendapati notif pesan. Aku membukanya.

Mataku sedikit terbelalak ketika mengetahui siapa pengirim pesan itu.
Somi?! Ada badai apa dia kirim pesan?

Hai, Lisa. Apa kabar?

Aku menatap pesan itu cukup lama. Aku melirik ke foto akunnya, tanda hijau sedang aktif. Aku sedikit ragu untuk membalasnya. Ada rasa keengganan juga. Jika aku balas, aku harus cepat-cepat menghapusnya, tentu saja. Kalau tidak, Jennie pasti akan marah mendapatiku chatingan dengan Somi malam-malam.

Somi typing...
Kau sedang sibuk?

Baik, Somi. Tidak, aku sedang tidak sibuk.
Ah, aku balas cukup seperti ini aja.

Somi.
Sudah lama aku tidak ngobrol denganmu.

Aku.
Ah, iya.

Somi.
Apakah... kamu masih marah denganku?

Aku menyerngit.
Kamu tidak sungguh-sungguh menanyakan itu kan? Itu sudah lama sekali.

Somi.
Mmm... sampai sekarang, aku tidak bisa tenang karena memikirkan itu.

Aku.
Somi, kalau hanya itu yang ingin kamu bicarakan, lebih baik dihentikan saja.

Somi.
Maafkan aku karena mengganggumu. Aku hanya ingin ngobrol denganmu, tapi aku masih tidak enak kepadamu. Sebab itu aku menanyakan itu.

Aku.
Tidak perlu kamu menanyakan itu, Somi. Buat apa? Kamu malah membuat suasananya tidak nyaman seperti ini.

Somi.
Maaf, Lisa. Aku berharap, kita masih bisa ngobrol. Tapi sepertinya tidak malam ini karena aku sudah merusak suasananya, hehe.. kalau gitu selamat beristirahat, Lisa.

Aku.
Oke.

Pfft! Buat apa dia ngechat malam malam seperti ini, dan hanya untuk berkata seperti itu? Lalu apa yang mau diobrolkan? Bukannya tidak ada lagi yang tersisa kecuali kenangan pahit?

Tiba tiba Jennie memelukku. Aku sempat terkejut dan menekan tombol kunci di hp ku. Aku tidak enak kalau dia tidak sengaja melihat chatku bersama somi.

"Poopoo, terima kasih." Gumamnya sedikit serak, sambil menenggelamkan wajahnya di bahuku.

BLACKPINK 🖤💗 One Shoot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang