03 hujan dan kopi

4 0 0
                                    

Alika sebenarnya sangat malas untuk berangkat sekolah. Namun ia tidak ingin membuat mama dan alm bapak kecewa.

Seperti biasa, Alika mendapat cacian dan hinaan dari teman-temannya.

Gedubragh...

Alika meringis kesakitan.

"HAHAHAHA" gelak tawa para siswa-siswi yang ada di dalam kelas. Rasa malu, sedih, sakit bercampur menjadi satu.

Alika terjatuh karena ulah si iblis SMA Trisatya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Zeya dkk.

"Eh sorry sengaja..." Ucapnya dengan tertawa.

Sakit. Itulah yang Alika rasakan sekarang. Bukan hanya sakit fisik, tetapi sakit hati yang lebih parah...

"Eh bisu! Kok nangis?? Sakit ya? Aduhhh kasiann, Btw gue punya kejutan satu lagi buat lo".

Zeya mengambil telur dari tangan Elena dan langsung melemparnya tepat dikepala Alika.

Keterlaluan? Memang, tetapi hal itu sudah biasa Alika dapat dari seorang Zeya.

Alika hanya bisa diam dan menangis. Leo yang baru datang pun emosinya langsung memuncak, melihat seorang perempuan yang dibully oleh teman-temannya sendiri.

"KETERLALUAN KALIAN SEMUA!!!" ucap Leo dengan lantang

Seketika semuanya hening

"Kenapasi lo selalu bela si bisu itu? Suka Lo sama bisu? Ga salah? Ga usah sok ngebela gitu deh, gimana kalo lo rasain sensasinya ngelempar telur kekepala bisu" timpal Zeya

"BISU? DIA PUNYA NAMA!! PANGGIL DIA ALIKA, NOT BISU!!"

"Kan emang fakta kalo di bisu Leo haha," sahut Zeya

"Yang lebih fakta itu sebenarnya kalo Lo sampah masyarakat, yang bisanya cuma ngebully anak orang" ucap Leo sambil menunjuk Zeya.

•••••

Jam sudah menunjukkan waktu pulang. Leo mengajak Alika pulang bersama. Alika pun mengiyakan nya.

Dipertengahan jalan tiba-tiba hujan deras. Leo memutuskan untuk mengajak Alika meneduh di warkop yang ada di sekitar jalan. Leo memesan 2 Kopi yang akan diminumnya bersama Alika.

"Lo gapapa?" Tanya Leo .

Alika mengisyaratkan dengan mengibaskan tangan "Aku gapapa kok, udah biasa".

Tetapi Leo tidak memahaminya. Jadi Alika menulis dikertas.

Pesanan kopi Leo sudah datang.

"Ini minum dulu, hujan-hujan enaknya minum kopi, bisa ngehangatin tubuh Lo."

Alika tersenyum sambil mengangguk.

Diseduhnya kopi oleh Alika. Memang sangat nikmat minum kopi saat hujan begini.

~~~

Hujan telah reda, Leo dan Alika melanjutkan perjalanan kerumah Alika.

Alika menulis di kertasnya "Makasih ya Leo, ternyata minum kopi sambil menikmati hujan ga buruk juga ya".

Leo membacanya sambil tersenyum.

"Kapan-kapan aku ajak kamu keluar boleh?" Tanya Leo

"Boleh" tulisnya.

••••

Semakin hari Leo dan Alika semakin dekat, mereka sering pergi bersama, entah itu sekedar pergi minum kopi atau jalan-jalan. Alika yang tadinya tidak menyukai hujan, sekarang ia sangat menyukai hujan, apalagi sambil menikmati kopi ketika hujan. Alika sudah sering meneduh diwarkop bersama Leo ketika hujan tiba, hal itu karena Leo dan Alika sering berangkat sekolah bersama.

Hujan dan kopi menjadi saksi bagaimana mereka berdua bisa menjadi dekat.

Leo yang tadinya tidak mengetahui bahasa isyarat pun, akhirnya belajar bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi dengan Alika.

Leo rela berjam-jam hanya untuk belajar bahasa isyarat. Namun perjuangan nya tidak sia-sia, sekarang dia sangat pandai memakai bahasa isyarat, jadi dia bisa dengan mudah berkomunikasi dengan Alika.


Next


Terserah Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang