Setelah melihat haechan sudah lumayan jauh jeno pun berjalan kearah yg ia pilih dan singgah di beberapa rumah untuk meminta permen dari mereka.
Jeno terus menelusuri jalan sampai ia tiba di ujung jalan disana terdapat rumah besar dengan nuansa horor yg begitu melekat, rumah yg selalu dilarang oleh orang² untuk di datangi, Jeno menatap rumah itu dengan rasa penasaran yg sangat tinggi.
Seperti remaja pada umumnya Jeno selalu penasaran akan apapun, istilah semakin dilarang semakin ingin tau itu benar adanya karena Jeno sekarang malah berjalan ke rumah besar itu dan memencet bel yg ada ditembok dekat pagar besi tinggi.
Ting tong...
Ting tong...
Ting tong...
Krekkkk...
Suara gerbang tinggi itu terbuka membuat Jeno menganga tidak percaya, bagaimana bisa pagar yg begitu tinggi dan terlihat berat terbuka dengan sendirinya tanpa ada seorang pun yg mendorongnya.
Jeno yg semakin penasaran pun memasuki rumah tersebut dan mengetuk pintu kayu yg terlihat usang.
Tok tok tok..
Clekkkkk...
Suara pintu terbuka dengan sangat pelan membuat Jeno bertambah bingung, karena pintu terbuka tanpa ada orang yg membukanya dari dalam dan Jeno sama sekali tidak menyentuh gagang pintu tersebut, tapi ini lah yg membuat Jeno merasa tertantang ia segera memasuki rumah tersebut.
Brakkk..
Suara pintu tertutup dengan kencang saat Jeno sudah berada di dalam rumah membuat ia melonjak kaget lalu mengelus dadanya.
"Permisi apakah ada orang?" Tanya Jeno melirik ke segala arah.
"Rumah ini sangat gelap aku bahkan tidak bisa melihat apapun sekarang" gumam jeno.
