0'34 - SuA

130K 8.6K 733
                                    

WAJIB FOLLOW SERTA VOTE DAN COMMENT GUYS!

Minggu depan Sabila akan melaksanakan ujian tengah semester, jadilah satu minggu ini Sabila manfaatkan untuk belajar, ia harus mempunyai hasil sempurna untuk membalas budi kebaikan Arga dan Sifa, karena mereka Sabila bisa bersekolah, bisa bertemu keluarga kandungnya lagi.

Sabila sedang membaca sebuah buku tentang biologi, sambil duduk dimeja belajar ditemani susu hangat dan cookies. Hari ini juga ia sedang kedatangan tamu bulanan. Gadis itu sudah malas kalau halangan datang, rasanya bergerak saja tidak mau.

Perutnya masih terasa sangat nyeri, pinggang nya linu karena ini hari pertama.

Dering ponselnya membuat Sabila tersentak kecil, ia menatap layar ponsel menampilkan nama Asher yang menelponnya.

Kalian harus tahu masalah mereka.

"Iya halo kak."

"Kamu dimana?" Disebrang telfon asher sudah menahan kangen.

Sudah 3 hari ini Sabila menghindari Asher,  semenjak pulang sekolah dihari senin itu Asher tentu bingung, kenapa tiba-tiba kekasihnya menghindar dan tidak mau diajak bertemu atau sekedar telfonan.

Sabila selalu menolak dengan berbagai alasan, Lara pun sampai jadi perantara keduanya.

"Sabila dirumah." Jawab Sabila seadanya.

"Aku mau ketemu boleh?" Sabila menarik napas dalam, kasihan juga mendengar suara melas Asher ditelpon.

"Sabila lagi belajar."

"Aku temenin ya" Suara Asher terdengar seperti memohon.

"Iya kesini aja." Percaya lah disebrang sana Asher sudah loncat-loncat didekat kasur.

"Aku otw sayang!"

Panggilan terputus bersamaan dengan senyum tipis Sabila yang terukir. Sebenarnya permasalahan ini bukan salah Asher, tapi ah sudah lah.

Sepuluh menit lebih kemudian pintu kamar Sabila diketuk membuat sang empuh menoleh kebelakang. Sabila menurunkan kakinya yang ia angkat saat duduk dikursi, berjalan pelan menuju pintu kamar.

Sabila membuka sedikit pintunya untuk melihat siapa didepan kamar, terpampang tubuh tinggi membawa kresek putih, menggunakan kemeja hitam polos tanpa dasi, dua kancing teratas terbuka, celana bahan tapi alas kaki sendal jepit hitam.

"Kakak dari mana?" Tanya Sabila bingung, ia mempersilakan Asher untuk masuk.

"Habis pulang dari kantor daddy." Asher berjalan menuju meja kecil yang ada ditengah-tengah karpet berbulu itu, ia menaruh bawaannya diatas sana.

"Langsung kesini dari kantor?" Asher menggeleng.

"Dari rumah, terus aku telfon kamu, kamu iya in, aku otw deh." Kata Asher, pemuda itu segera memeluk Sabila sangat erat.

"Aku kangen tauu." Bisik pemuda itu, Sabila tertawa kecil sambil menepuk-nepuk pelan punggung kekar itu.

"Manja banget." Balas Sabila.

Keduanya duduk disofa, Sabila menggapai kresek yang dibawa Asher, ternyata martabak coklat kacang kesukaannya. Sabila mengambil satu potong dan langsung melahap martabak tersebut. "Perut Sabila enak dielus kakak." Ucapnya dengan mulut penuh.

Sabila untuk AsherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang