Dibelakang gedung club tubuh jennie disandarkan ke tembok, tangan lisa mengusap vagina jennie dengan gerakan lembut.
"Apa kau suka tempat tempat umum seperti ini jennie? Kau suka orang orang melihatmu sedang berbuat mesum? " Goda lisa lalu menjilat telinga jennie
"Bukan begitu, hanya saja disini adalah tempat tersunyi dan cukup dekat"
"Mungkin saja akan ada orang loh" Kekeh lisa di telinga jennie
Jilatan lisa turun keleher dan mulai mengecup leher putih jennie dengan perlahan.
"Mmmhhh.. " Lenguh jennie
Ia yg kebetulan berdiri menginjak batu kini tingginya hampir setara dengan lisa.
Jennie menggelinjang saat tangan lisa masuk kedalam bajunya dan memilin putingnya.
"Cukup besar dan pas ditanganku. Aku suka" Bisik lisa
"Diam brengsek" Umpat jennie kesal
Lisa pun tertawa dan menyatukan bibir mereka.
"Kau dalam suana hati yg buruk, tapi kalah juga dengan nafsumu ya" Ucap lisa disela ciumannya.
Kedua tangan lisa bekerja dengan baik yg satu memilin puting jennie dan satunya lagi mengocok klitoris vagina jennie yg sudah cukup basah.
"Biar kuberikan yg lebih enak" Bisik lisa sembari menurunkan wajahnya kebawah dan menyingkap rok jeans yg jennie kenakan.
"Hebat, sampai sekarang pun aku masih kagum karna tak ada satupun dari bagian tubuhmu yg beraroma tidak sedap, padahal kau sudah seharian beraktivitas tapi kamu selalu wangi" Gumam lisa saat melihat vaginanya jennie didepan wajahnya.
"Ha.. Hah" Nafas jennie memburu, alkohol membuatnya kehilangan rasa malu.
Lisa mulai mencium vagina jennie, lidahnya bergerak liar mencari sesuatu disana.
"Ahhh.. Ahhh.. Lisa" Desah jennie saat klitoris nya dimainkan oleh lidah lisa.
"Sayang, apa kau terlalu mabuk hingga tak perduli dengan sekitar lagi"kekeh lisa
Jennie teringat dengan reaksi lisa saat ia menghisap penisnya tidak buruk kata lisa kan? Kali ini biar jennie yg gantian mengatakannya.
" Lisaahhh.. Ahhhh.. Kau tidak buruk juga rupanya" Erang jennie dengan nada serak
"Jennie apa biasanya kau memang sebodoh ini?" Tanya lisa datar
"Berisik bajingan mesum.Lakukan saja pekerjaanmu dengan mulutmu yg hebat itu" Geram jennie
Lisa menyeringai sembari mengocok jarinya lubang sempit jennie yg belum terjamah.
"Baiklah, akan kulakukan sampai kau puas"
Dan yah. . Saat saat dimana malam yg dingin berubah menjadi panaspun dimulai. Dengan tangan lisa yg memilin puting jennie lalu lidah dan mulutnya membelai vagina jennie dengan brutal.
Disisi lain tak jauh dari tempat jennie dan lisa yg sibuk melakukan hal panas, beberapa pria melangkah menoleh kesana dan kemari.
"Kenapa dia tidak ada disni?" Tanya pria bertopi.
"Entahlah" Balas temannya yg menggunakan hoodie
"Hei! Kau bilang, kau melihatnya masuk kedalam bar dan keluar berjalan kemudian mengarah kesini" Seru pria bertopi itu dengan nada emosi
"Ah sialan! Kenapa kita jadi harus mencari jejak wanita aneh itu seperti anjing begini sih" Umpat si pria bertopi itu yg ternyata adalah jack, anak buah bambam yg sebelumnya di pukul lisa saat transaksi.