Prolog

39.2K 2.9K 440
                                    

Selamat malam minggu para Markhyuckist, gimana kabarnya??
Udah lama banget nih aku ga nulis setelah AURORA End...
Btw akuu gamon banget sama Aurora, makanya aku bikin lagi story baru yang judulnya STEPMOM. Tapi ini versi bahagia dan gemes2nyaaa.

Jangan berharap lebih yah gays dari story ini.

Happy readinggg, jangan sedih2 kalian🥰🥰



~ • • ~

Di minggu pertama awal musim semi kali ini, sepertinya memang benar menjadi hari terburuk yang pernah pemuda manis dengan nama lengkap Seo Haechan itu lalui.

"Oh Tuhan, apa Mami dan Papi udah hilang kewarasan?? Aku masih dua puluh dua tahun, dan ohh astaga, bagaimana mungkin Echan menikah dengan pria berumur tiga puluh empat tahun, dan apa? dia duda anak satu?? DUDA?? Mami no, pokoknya Echan gabakal mau, apapun alasannya!"

Kedua tangannya pemuda itu lipat di depan dada, wajah manisnya kontras memerah saking panasnya. Padahal pendingin udara di kamar luas milik orang tuanya ini masih berfungsi dengan baik.

Nafas Haechan memburu dengan pandangan mata yang sudah berapi-api.

"Tapi sayang, kalau kamu gamau. Papimu bakal dipenjara karna gabisa bayar hutang pada keluarga Jung, dan nominalnya itu ga sedikit." keluh Ten, pemuda berumur empat puluhan itu sembari memelas, kerutan diwajah manisnya terlihat jelas.

Ten beralih menatap Johnny sang kepala keluarga yang tengah memasang wajah paniknya di sofa ujung ranjang berukuran bigsize tersebut.

Haechan, anak semata wayang yang mempunyai karakter keras kepala dan berapi-api ini memandang tak percaya kearah Johnny.

"Kita itu kaya raya Mi, jadi ga mungkin Papi punya hutang sebanyak itu. Perusahaan Papi ada dimana-mana. Pokoknya Echan gabakal mau nikah diumur yang masih muda ini, apalagi nikahnya sama duda anak satu, ngurus diri sendiri aja Echan gabisa, apalagi harus disuruh ngurus anak sama suami. Jangan gila deh!" kalau bisa putus, mungkin urat leher Haechan sudah putus semenjak satu jam yang lalu karna terus bicara dengan nada tinggi.

"Sayang, kamu taunya apa sih? Memangnya kamu pernah bantuin Papi ngurus perusahaan? Enggak kan??"

Haechan enggan menoleh saat Johnny berbicara padanya dengan wajah frustasi.

"Beberapa bulan ini perusahaan mengalami devisit dan kita rugi banyak sekali, makanya Papi meminta bantuan Jung Jaehyun. Dan dia setuju pada saat itu, Papi sudah berjanji akan membayarnya lunas tahun depan. Tapi sekarang tiba-tiba saja dia ingin Papi mengembalikan semua uang itu, kalau tidak mungkin akan dia jebloskan ke penjara. Makanya dengan segala pertimbangan, keluarga mereka ingin kamu sebagai jaminannya. Caranya menikahkan kamu dengan Mark Jung anak sulung mereka." terang Johnny panjang lebar, wajahnya semakin kusut dengan semua perasaan bersalah itu.

Haechan hampir saja menangis, ayolah. Dia masih muda dan juga masih kuliah.

Bagaimana mungkin kedua orang tuanya berfikir ingin menjadikan Haechan sebagai jaminan atas hutang yang tidak ia ketahui itu.

Sebagai seorang pemuda pemuja hidup bebas, Haechan tentu tak ingin hidupnya di kekang oleh seseorang yang berstatus sebagai suami.

Haechan bahkan masih bisa merasakan nikmatnya ciuman Sungchan di bibirnya semalam, tapi tiba-tiba saja pagi ini ia sudah harus dihadapkan pada keadaan kacau seperti ini.

"Tapi Pi, tetap aja dia itu duda, duda anak satu, mau di kemanain wajah Echan kalau teman-teman kampus tau seorang Haechan menikah dengan pria tua." keluhnya lagi.

STEPMOM [ Markhyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang