Part 3

17.1K 1.7K 142
                                        

Haechan tersenyum lebar sembari melirik jam yang menempel di dinding kamar bernuansa klasik milik Mark Jung tersebut.

Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, dan ia pun saat ini tengah bersiap-siap untuk menemui Sungchan kekasihnya.

Sebagai permintaan maaf Haechan pada Pria itu karna sudah tidak jujur mengenai pernikahannya dan Mark kemaren.

Haechan sudah menyiapkan berbagai macam hadiah mewah yang tentu saja ia beli menggunakan kartu kredit yang telah diberikan oleh Mark kepada pemuda berkulit tan itu tadi pagi sebelum berangkat ke luar negri.

Dan ia sama sekali tidak merasa bersalah karna telah memakai uang dari Mark untuk membeli hadiah dan diberikan kepada pria lain, salahkan saja Pria Jung itu karna dengan gampangnya menerima perjodohan ini tanpa menolak sedikitpun.

Dan sekarang, waktunya ia menghamburkan duit Mark bersama Sungchan, bersenang-senang hingga pagi di club malam guna menetralisir rasa sakit hatinya kepada bocil kematian yang setiap detik kerjaannya hanya bisa memancing kemarahan Haechan.

Setengah jam lamanya Pemuda berkulit tan itu melajukan Audi SUV-nya dengan kecepatan sedang, hingga sampai di apartment milik Sungchan yang berada di tengah kota Seoul.

Haechan sengaja tak memberitahu pria itu kalau ia akan datang untuk berkunjung, sesekali membuat kejutan dan bersikap romantis apa salahnya.

Fyi, Sungchan itu merupakan pria yang Haechan temui saat mereka sama-sama berada di club malam tiga bulan lalu, dan pria berumur dua puluh tujuh tahun itu lebih dulu menunjukkan rasa ketertarikannya.

Seiring berjalannya waktu, mereka semakin dekat, dan Haechan juga nampak nyaman karna Sungchan itu type pria romantis dan pekerja keras.

Ia merupakan seorang pengusaha sukses yang menggeluti bidang properti, padahal umurnya masih terbilang cukup muda, tapi berkat kerja kerasnya —Sungchan saat ini berhasil membangun perusahaan dan mempunyai dua ratus orang karyawan yang bekerja di bawah naungannya.

Tangan Haechan segera menekan tombol yang ada di smart lock untuk membuka pintu apartment pria yang sudah dua bulan ia kencani itu.

Jangan heran kenapa Haechan bisa tau passwordnya, karna tentu saja ia sering datang kemari walaupun tidak ada pria itu dirumah, sekedar untuk tidur siang ataupun melarikan diri kalau Mami dan Papinya sudah marah-marah karna anaknya ini tidak masuk kuliah.

Dengan perlahan ia berhasil meraih gagang pintu, selagi tangan satunya lagi sudah sibuk menenteng paper bag berisi hadiah beserta minuman dan makanan yang sengaja ia beli sebelum berangkat kemari.

Haechan berjalan melewati lorong yang menghubungkan pintu dan ruang tengah.

Namun pergerakannya mendadak berhenti saat menemukan pemandangan menjijikan yang ada di hadapannya.

Sungchan, kekasihnya itu tengah berciuman panas dengan seorang wanita seksi berambut pirang diatas sofa yang tak jauh dari tempat ia berdiri sekarang.

Pria itu menoleh, dan langsung menghentikan aksi gilanya itu. Tersentak kaget saat menemukan Haechan sudah berdiri mematung disana.

Haechan tak tau harus melakukan apa lagi, seluruh tubuhnya bahkan sudah gemetar menahan amarah, dadanya terasa sesak dan ada sesuatu di dalam sana yang ingin segera di ledakkan, sungguh!

Untuk beberapa saat lamanya ia bahkan lupa caranya bernafas.

"Sayang, sayang, aku minta maaf. Ini bukan seperti yang kamu lihat." Ujar Sungchan buru-buru membela diri, berusaha meraih pergelangan tangan pemuda berkulit tan itu, namun segera ia tepis kasar.

STEPMOM [ Markhyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang