03. Still Friends

772 68 9
                                    


POV orang ketiga


"Park meniduriku tadi malam." Ucap Lam dengan tenang. "Dan itu sangat bagus. Jadi kurasa aku akan menerima kenyataan bahwa aku memang seorang gay."

Forth berkedip. Dia membeku.

Lam terkekeh karena Forth terkejut. "Ayolah, kupikir dia sudah mengatakan mengatakan beberapa kali kepadamu kalau dia ingin bercinta denganku, kan?"

"Bitch!!" kata Forth.

Lam tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. "Bitch?!" dia memukul kepala Forth. "Kau sudah bercinta sejak berusia 15 tahun, dan aku pelacurnya?!"

"Aku bercinta dan meniduri mereka, bukan di tiduri!" Forth membantah. "Dan ada apa dengan peran receiver yang baru saja kau ambil?! Kenapa bukan kau yang menidurinya?!"

"Aku masih perawan dan tidak tahu bagaimana caranya bercinta." Lam membela dirinya sendiri. "Dan bahkan meskipun aku pria pertamanya, dia melakukannya dengan baik. Bahkan mungkin lebih baik daripada kau ketika kau mencoba menyenangkan priamu."

Forth terengah-engah. "Dia hanya menidurimu sekali dan sekarang kau mengatakan kalau dia lebih baik dariku?!"

"Ya, dia lebih baik darimu!"

"Bitch!"

"Berhenti memanggilku seperti itu!"

"Kau bilang tidak akan bersama pria mana pun hanya karena kau gay, lalu kenapa kau membiarkan Park menidurimu?! Dia bahkan lebih buruk dari pria mana pun! Dia adalah penyesalan para gadis dan mimpi buruk seorang ayah dari gadis mana pun!"

"Kau bahkan berkencan dengan Beam Baramee, keparat!! Dia adalah mimpi buruk yang sebenarnya! Jangan merangkak dan menangis padaku ketika dia menghancurkan hatimu berkeping-keping!"

"Jangan merangkak dan menangis padaku ketika Park meniduri seorang gadis atau laki-laki lain di depan matamu!" Balas Forth.

"Geeezzz! Itu hanya one night stand dan tidak akan terjadi lagi! Jadi, tentu saja dia akan meniduri gadis atau laki-laki lain! Dan aku juga!" Balas Lam dengan marah.

Mata Forth melebar. "Ya Tuhan! Dia benar-benar mengubahmu menjadi pelacur!!"

Lam memukul kepala Forth. "Terus apa? Beam baru saja mengubahmu menjadi seorang perawan!? Kecupan di pipi??? Lelucon yang luar biasa!!"

Forth memukul balik kepala Lam. "Hei! Itu pacarku yang kau bicarakan!"

Forth menyerah pada Lam. Jika dia menerima ditiduri oleh bajingan itu, biarlah!

Jika dia ingin tidur dan bercinta lagi dengan pria manapun, biarlah!

"Ingatlah untuk melakukan seks aman." Forth berkata kepada Lan sebelum meninggalkan kelas karena istirahat makan siang baru saja tiba dan dia akan pergi ke Fakultas Beam.

Lam hanya memutar bola matanya.

.

.

Lam POV


Aku berangkat ke kampus dengan Park pagi ini. Itu sebabnya, dia memarkir motornya di tempat parkir jurusan teknik listrik, bukan di jurusan teknik mesin.

Dia mengancamku akan memberi tahu Forth tentang tadi malam, tapi justru aku sendiri yang memberi tahu Forth. Lagipula tidak ada gunanya untuk tidak memberitahunya. Cepat atau lambat, Forth akan tahu dan aku tidak ingin Park menggunakan itu untuk mengancamku.

Biggest Lie | ParkLam  Story - BAHASA INDONESIA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang