02

19 4 2
                                    


Kembali lagi, makasi bagi yang masi setia, wkwkwk.

lanjut

selamat membaca

.
.
.
.
.

Kembali kerumah dengan keadaan yang bisa dibilang sedikit berantakan, Haidar masuk kedalam dan tidak melihat sang ibu disana. Mungkin ibunya sedang berkunjung tetangga, pikirnya.

Pergi ke kamar lalu membersihkan diri dan beristirahat diranjangnya, itu lah kebiasaan Haidar setap pulang sekolah.

.....

Sementara dirumah lain seorang gadis tengah berbaring diatas ranjang nya sembari memikirkan sesuatu,dan ia masi mengenakan seragam lengkapnya.

"hadeh gua lupa tadi nametag nya gimana, mana belum punya temen yang bisa ditanyain, AAAAA PUSINGG!!" teriak nya.

"JANGAN TERIAK-TERIAK AIRIN" teriak ibunya, ya gadis itu adalah Airin.

Ia tengah kebingungan nametag jenis apa yang harus ia pakai besok, tadi ia lupa untuk memfoto contoh yang diberitau pembimbingnya.

Hari ini benar-benar buruk baginya, selain lupa itu ia juga tadi salah masuk kelompok yang harusnya B menjadi D, sungguh memalukan saat sesi absen dan nama ia tak dipanggil,dan alhasi membuat para pembimbing kebingungan.

Sampai akhirnya ada pembimbing dari kelas B yang memang sedang mengecek semua kelompok, karna anggotanya hilang satu.

Sungguh Airin sangat malu, selain malu kepada sang kaka pembimbing, ia juga malu karena murid-murid yang lainnya terus memperhatikannya tadi dan bahkan ada beberapa yang menertawakannya. Sungguh awal yang sangat buruk.

"udah ah gua pake yang biasa aja, bodoamat salah mending sekarang gua mandi, terus lanjut baca novel abel,ABEL SAYANG I'M COMING"

"AIRIN UDAH MAMAH BILANG JANGAN TERIAK-TERIAK"

"sendiri juga teriak" ujar Airin sambil menunjukkan ekspresi 🙄 gini.

Airin sangat menykai cerita tersebut, dari mulai au hingga Novel semua telah ia baca, bahkan hingga berkali-kali. Setiap membacanya pasti dibuat salting. Tanpa berlama-lama Airin pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

.....
skip pagi berikutnya

Kegiatan hari ini adalah penyampaian materi, namun seblum itu sebelum masuk kedalam aula semua siswa/i diabsen dan dicek apakan nametag mereka gunakan benar apa tidak, sengaja para pembimbing melakukan ini agar melatih kedisiplinan bagi mereka.

Bagi Airin hal ini adalah sebuah mimpi yang buruk, ia benar-benar tidak beruntung karna hanya dia yang salah menggunakan namtag. Sekarang ia tengah dipisahkan dari yang lain.

"dari sekian banyak murid baru kenapa cuma gua doang si yang beda, nyebelin" ucap Airin didalam hatinya.

Beralih dari Airin

Kini Kanaya sudah masuk sekolah, dan Haidar pun tidak lagi menjadi pembimbing. Ia kini sedang mengecek setiap perlengkapan dan kerja seluruh anggota.

Hingga saat mengecek absen salah satu petugas berkata.

"eh dar tadi ada satu cewe yang nametag salah, terus gua suruh baris di paling ujung itu tuh" ujarnya sambil menunjuk tempat yang dimaksud.

"ya udah biar gua aja yang kasi hukuman" ujar Haidar sambil berlalu dari sana.

Dari kejauhan Haidar melihat seorang gadis tengah berbaris sendirian, gadis itu memakai pita putih dirambutnya yang panjang.

"lucu" satu kata yang berasil terucap dari mulit Haidar saat melihatnya, namun ia segera menepis pemikiran itu, lalu melanjutkan langkahnya menghampiri sang gadis.

"hei kamu"

Yang dipanggil pun membalikan badannya, dan sedikit kaget ketika ia berbalik ia menabrak dada orang yang memanggilnya.

"eh maaf kak, kaka manggil aku?" tanya Airin.

"ya iya emang kamu pikir siapa lagi"

"ehehhe maaf kak, kalo gitu kenapa kaka panggil aku"

"kamu yang nametag nya salah kan?, kenapa bisa salah?, apa kamu tidak mendengar arahan dari pembimbing kamu?" ujar Haidar menghujani Airin dengan beberapa pertanyaan.

"e-eh anu kak, aku lupa nametag nya harus gimana jadi aku bikin kaya gini aja, daripada gk bikin sama sekali kan" ujar Airin, mencoba untuk membela diri.

"jika lupa mengapa tidak bertanya kepada temanmu, jika perlu tanya pada pembimbing"

"tapi kak"

"sudah sudah alasan saja, ikut saya" tanpa aba-aba Haidar menarik tangan Airin, yang ditarik hanya mengikuti dengan raut kebingungan.

Ternyata Haidar membawa Airin ke lapangan outdoor. Haidar baru sadar dari tadi ia menggenggam tangan Airin, akhirnya pun ia melepaskan secara spontan. Ada perasaan gugup diantara keduanya.

"sekarang kamu keliling lapangan 10 kali"

"KAK MANA BISA KAYA GITU, AKU KAN CUMA SALAH DIKIT DOANG LAGIAN INI MASI MPLS KENAPA HARUS ADA HUKUMAN-HUKUMAN" balas Airin dengan nada yang dinaikan.

"berani kamu bantah saya?, lakukan atau saya tambah"

"engga kak, maaf maaf"
ujar Airin dan langsung lah ia melaksanakan hukumannya.

.
.
.
.
.

sudah segitu dulu, tokoh utama udah ketemu nich ahaha.

gimana part ini menurut kalian?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐇𝐚𝐢𝐑𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang