Bagian 8

3.1K 289 5
                                    

3 hari renjun mendiami jaemin. Dirinya akan berbicara jika di butuhkan saja sisanya dirinya akan diam benar-benar diam.

"Apa-apaan ini, dia mendiami saya selama 3 hari karena masalah sepele?" Batin jaemin.

Masalah sepele bagi jaemin tidak bagi renjun. Renjun orang yang selalu tepat waktu dalam makan, dia memiliki magh karna itu dia tidak pernah telat dalam makannya.

Lain halnya dengan jaemin yang sudah terbiasa dengan jam makan yang tidak teratur, apalagi jika sudah berhadapan dengan pekerjaan. Dia hanya akan meminum kopi mungkin sampai 4 gelas kopi.

Dia sudah biasa dengan telat nya jam makan, jadi tidak ada efek apapun saat kemarin dia tidak makan setelah terakhir makan di pesawat.

Beda dengan renjun yang mungkin magh nya akan kambuh jiga dia harus menunggu beberapa jam lagi untuk mengisi perut nya yang kosong.

Mereka sedang perjalanan menuju restoran untuk menemui client yang akan bekerjasama dengan perusahaan jaemin.

"Kamu masih marah?" Tanya jaemin.

Tidak ada jawaban dari renjun sama sekali, dia hanya fokus dengan berkas-berkas di tangan nya yang menunjukkan kontrak kerjasama.

"Saya bertanya renjun."

"Saya sedang sibuk memahami kontrak kerja anda."

"Kamu sudah mempelajarinya saya tau itu."

"Saya harus membacanya lagi."

"Kamu akan bicara dengan saja jiga mengenai pekerjaan?"

"Itu tugas saya bukan."

"Kamu benar-benar marah?, Sungguh saya meminta maaf soal kejadian kemarin. Saya benar-benar lupa."

Jaemin memberhentikan mobilnya di jalan yang sepi dan tentu saja yang tidak ada larangan untuk berhenti di sinih.

"Kenapa berhenti?, Client kita sudah menunggu."

"Mereka belum datang."

"Anda tau dari mana?"

"Mereka bilang rapat di undur 1 jam, mereka ada keperluan mendadak."

"Lalu untuk apa berhenti di sinih?"

"Saya ingin bicara dengan kamu."

"Bicara apa?"

"Saya benar-benar minta maaf, saya tidak suka dengan suasana canggung ini. Saya terbiasa dengan kamu yang cerewet dan marah-marah."

"Saya lelah, sayang energi saya kalo buat di pakai seperti itu."

"Minggu depan kita akan ke Dubai. Kalo kamu tetap seperti ini akan susah bagi saya untuk berkomunikasi."

"Komunikasi tinggal komunikasi apa susahnya."

"Hei kamu sungguh menyebalkan jika sedang seperti ini."

"Bodoamat sih."

"Ini ada larangan buat mites sekretaris sendiri gak sih?"

"Ada."

"Apa?"

"Bagi yang mites sekretaris sendiri akan di hukum mati."

"Mana ada kaya gitu."

"Ada."

"Siapa yang buat larangan kaya gitu?"

"Saya barusan."

Wah renjun benar-benar sedang menguji kesabaran seorang Jaemin Abibana. Mungkin dia sedang balas dendam karena jaemin yang sering membuat nya kesal sekarang ganti.

That's Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang