Bagian 25

2.8K 256 7
                                    

Renjun berada di pelukan jaemin saat ini. Mereka berdua tidak menggunakan pakaian sama sekali kalian tau kan hal apa yang telah mereka lakukan sampai-sampai mereka telanjang bulat. Mereka tiduran hanya ditutupi dengan selimut.

Renjun tidak tidur, sejak tadi ia hanya menikmati usapan lembut jaemin pada jemarinya.

"Ayo isi jari manis mu dengan cincin." Ucap jaemin tiba-tiba.

Renjun mengangkat kepalanya dan menatap wajah jaemin meminta penjelasan.

"Aku ingin kita ada status, maka akan aku pakaikan cincin di tangan manis mu sebagai tanda kepemilikan bahwa kau milik ku." Jelas jaemin.

"Jaem.."

"Aku sekarang gak bawa cincin, jadi ayo sekarang kita mandi lalu ke toko emas untuk membeli cincin."

"Aku gak bawa baju."

"Aku udah suruh haechan sama Mark buat siapin baju kita."

Seketika renjun sadar mereka masih di rumah Mark dan Haechan, dan lebih dahsyat nya lagi menghantam kenyataan bahwa mereka melakukan itu di rumah orang lain yaitu rumah Mark dan Haechan.

"Ini gimana nanti pas aku ketemu sama mereka. Ihh malu banget dehh." Batin renjun.

"Hei kamu kenapa?" Tanya jaemin saat renjun menundukkan wajahnya.

"Jaem ini gimana?"

"Gimana apanya?"

"Aku malu." Renjun langsung menyembunyikan wajahnya pada dada bidang jaemin.

"Malu kenapa?"

"Ini...ini kita lakuin nya di rumah kak Mark sama haechan, tar pas keluar ketemu mereka aku harus gimana ih maluu."

"Gosah malu anggap aja ini rumah kita, terus mereka yang lagi nginep di sinih."

"Mana bisa kaya gitu jaemin ihh."

"Bisa sayang, udah ah biarin aja paling cuman di godain aja."

"Cuman, malu tau."

"Gak papa malu tapi nikmat mah."

"Jaemin ihhh tau ah kamu mah becanda terus."

"Udah-udah ayo siap-siap kita ke toko emas."

Setelah mereka berdua siap, mereka keluar bersama dari kamar dan berjalan menuju ruang tengah yang sudah ada mark dan Haechan yang sedang menonton film.

Renjun sejak tadi hanya menunduk malu sambil memegangi tangan jaemin.

"Udah ke hotel ya sayang rumah kita." Sindir Mark.

"Ishh ka Mark."

"Bacod Mark, sirik aja lu."

"Sirik-sirik ngapain gw sirik gw juga bisa."

"Yaudah gosah komen."

"Gimana gw gak komen anjir lu lakuin di rumah gw, mana suaranya keras banget lagi."

"Emang iya?" Tanya renjun polos.

"Mark anjir lah."

"Kak Mark udah ihh kasian tuh renjun nya malu."

"Renjun gw cuman kasih tau aja sih, suruh laki lu modal dikit napa. Minimal hotel ke gitu gw tau laki Lo gak miskin atau gak di rumah dia, dia punya rumah kalo lu mau tau rumahnya gede lagi."

"Kak Mark." Cicit renjun malu.

"Hahahaha becanda ren becanda." Ucap Mark.

"Kalian mau makan dulu?" Tawar haechan.

That's Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang