Nara sudah pernah memperingati Jendral agar tidak berurusan dengan 'Dia' tapi Omongannya hanya di anggap angin belaka oleh Jendral.
Dan sekarang Ia harus menanggung akibat, karena Berurusan dengan Markaleon Ryuga.
Bxb!
Mark top
Jeno bottom
Lokal au...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mark meletakkan kembali ponselnya, ia hanya membaca pesan dari orang yang mungkin ia kenal dulu.
Sambil menuangkan sebotol wine ke gelasnya sampai setengah, ia menatap kilapan langit malam yang indah sambil mengangkat gelas winenya, sekali-kali ia menggoyangkan gelas itu lalu menghirup aroma wine mahal itu.
Mark meneguk wine di gelasnya sampai tandas lalu tersenyum mengingat kejadian Siang tadi.
"Jendral Aditama Purnama, u ar mine."
Tadi siang
"Kalian nggk ada niat bully dia kan?" Jendral sebenarnya bukan tipe orang yang suka ikut campur, tapi entah kenapa ia merasa sedikit kesal jika orang kutu buku seperti mark selalu menjadi target rundungan.
Walaupun tadi ia sempat mengerjai Mark.
Mark yang tau ini timing yang tepat, ia dengan cepat menunduk sambil memegang kacamata palsunya.
Tentu saja semua orang yang ada di sana kaget dengan tindakan mark! Tidak terkecuali jendral.
Luki, juna, dan vian tentu saja bingung harus bagaimana! Jadi tampang mereka sekarang sudah sudah seperti maling yang di gep sama warga.
"Ma-maaf kan saya, jika ada salah... Saya belum bisa bahasa negara ini,,, sa-saya mi-minta maaf"
Wah, vian rasanya ingin meninju mark saat ini juga begitu pula dengan luki, bagaimana bisa Mark meng kambing hitam kan mereka?!
Juna masih belum konek dengan situasi ini, jadi dia ngebug
Jendral menatap mark dari bawah sampai atas, sungguh berantakan.
"Lo ngapapa?" Tanya jendral pada mark. Mark tidak menjawab dia tetap menunduk.
Jendral kesal dan menatap kakak temannya itu, "bang, gue nggk tau lo ternyata tukang rundung, padahal Lo ketos." Kata Jendral yang langsung membuat lamunan juna buyar.
