BAB 1

88 13 1
                                    

Arthur sangat bahagia bekerja siang dan sampai malam untuk menghidupi istrinya, ia bekerja sebagai seorang karyawan biasa dengan gaji yang pas-pasan namun itu cukup untuk menghidupi istrinya setiap hari tanpa kekurangan apapun.

“Kau tak pulang Arthur?” Tanya seorang rekan kerjanya yang berprofesi sama dengannya.

“Sebentar lagi.” Ucapnya dengan singkat, memang ia tidak terlalu banyak bicara dengan orang lain namun ketika bersama istrinya ia sangat cerewet dan sangat manja kepada istrinya.

“Oke, aku pulang dulu.” Arthur hanya berdehem untuk menyahuti perkataan rekan kerjanya tersebut dan ia harus segera menyelesaikan laporannya agar bisa segera pulang dan makan malam bersama istrinya.

Jam sudah menunjukkan jam delapan malam dan sudah waktunya Arthur pulang karena istrinya pasti sudah menunggu jadi ia bergegas membereskan meja kerjanya dan pergi dari kantor tersebut menuju halte bus.

Setiap harinya ia memang memakai bus untuk pulang pergi karena lebih efektif dan saat bus tiba ia segera masuk dan duduk di samping kaca agar bisa melihat jalan untuk menyegarkan otaknya karena sudah lelah bekerja.

Namun ia sangat bahagia dengan hidupnya saat ini karena bersama orang yang ia cintai dan juga mencintainya itu pikirnya tapi saat ia pulang semua yang terlintas di pikirannya tersebut langsung buyar dan dadanya terasa sesak.

Ia melihat istrinya berpelukan dengan pria lain di depan rumahnya, ia langsung segera bersembunyi untuk memastikan semuanya tidaklah benar namun semakin ia melihat mereka berdua hatinya seperti dicabik-cabik.

“Cepatlah pergi dia akan segera kembali.” Ucap Elena pada laki-laki tersebut dan laki-laki tersebut mengangguk dan mengecup kening Elena sebelum pergi dan memasuki mobil mewahnya.

Elena yang melihat lelaki tersebut pergi langsung masuk ke dalam rumah.
Arthur yang melihat semua kejadian mengepalkan tangannya dengan kuat, ia merasa terkhianati oleh istrinya sendiri. Ia kira istrinya tulus mencintainya namun kenyataan menamparnya dengan begitu perih.
Namun ia dengan segera menetralkan emosinya dan masuk ke dalam rumahnya.

“Sayang kau baru pulang?” Elena menyambutnya seperti biasanya membuat Arthur sedikit bimbang kenapa istrinya bisa selingkuh dengannya namun jika di depannya seperti sangat mencintainya dengan tulus.
Apakah selama ini semua hanya pura-pura?
Ia sangat pusing memikirkan ini semua, sepertinya ia harus menyelidikinya dan ia harap ini semua adalah kesalahpahaman karena ia sangat mencintai istrinya sekarang.
“Kau bersihkan dulu badanmu aku akan memanaskan makanan.” Ucap Elena dan langsung diangguki oleh Arthur.

Malam ini berjalan seperti biasanya dan Arthur mulai bersikap seperti biasanya, walaupun istrinya benar memiliki hubungan dengan lelaki tadi ia akan memaafkannya jika istrinya mengaku dan hanya khilaf semata karena ia tidak ingin kehilangan istrinya yang berharga baginya.

“Apakah aku boleh bekerja sebagai model?” Ucap Elena secara tiba-tiba.

Arthur pun mengangkat alisnya tanda tak mengerti.

“Aku ingin bekerja membantumu apalagi ekonomi kita belum stabil apalagi jika nanti kita mempunyai seorang anak.” Ucap Elena meyakinkan suaminya itu namun Arthur hanya terdiam ia tidak terlalu setuju dengan ide Elena tersebut. Tapi melihat tatapan mata Elena yang penuh harap ia hanya bisa menghela nafas dan mengangguk.

“Baiklah lakukan sesukamu tapi jika kau sudah merasa lelah berhentilah bekerja aku akan bekerja lebih giat untuk membahagiakanmu dan anak kita nanti.” Ucap Arthur dengan serius dan Elena sangat senang dengan hal tersebut akhirnya ia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang model.

Malam itu mereka akhiri dengan berhubungan suami istri dengan Elena yang memimpin, entah kenapa Elena menjadi lebih agresif dari biasanya namun Arthur masih menyukai apapun yang dilakukan Elena.

I FOUND YOU, MISS (TERSEDIA DI FIZZO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang