“Apa kau sudah menceraikannya sayang?” Tanya seorang pria dewasa berusia sekitar lima puluh tahunan yang sedang memeluk Elena dari belakang.
Mereka sekarang berada di villa mewah milik pria tersebut, dia adalah pemilik studio model terkenal yang kaya raya namun sudah memiliki beberapa istri.
“Proses di pengadilan masih satu minggu lagi, bersabarlah sayang habis aku cerai kita akan menikah, tapi kau berjanjikan akan menceraikan istrimu yang lain juga?” Ucap Elena dengan manja.
“Tentu, aku sangat mencintaimu.” Ucap David dan langsung mencium Elena dengan rakus hingga mereka berdua masuk ke dalam kamar dan menguncinya untuk melanjutkan kegiatan mereka.
Mereka berdua memadu kasih dengan panas dan Elena tak keberatan meninggalkan suami yang tampan namun miskin dengan lelaki yang lebih pantas menjadi ayahnya itu demi hidup nyaman dan karir yang cemerlang.
Berbeda dengan kenikmatan dan kebahagiaan yang Elena rasakan, disisi Arthur ia sedang terpuruk di kamarnya dan menatap foto pernikahannya dengan Elena. Baru satu tahun lebih satu bulan ia menikahi wanita yang ia cintai itu namun kapal harus karam yang membuat ia kehilangan arah.
Ia kira Elena tidak seperti wanita lain yang hanya menyukai uangnya saja namun ia salah wanita tetaplah wanita yang selalu menyukai uang dan bagi mereka cinta seorang laki-laki bukanlah hal yang penting.
Arthur malam ini menangis dan tertawa seperti orang gila, ia tak tahu apa melakukan hal apa selanjutnya.
Apakah ia harus kembali seperti dulu?
Tapi ia tidak menyukai semua itu karena banyak wanita yang akan mengejarnya dan ia benci hal itu, dia sangat jijik dengan wanita-wanita yang seperti lintah tersebut.
Arthur langsung berdiri dari duduknya, ia mulai mencuci wajahnya untuk menyegarkan pikirannya karena ia harus segera bangkit, ia tak boleh lemah demi wanita yang meninggalkannya hanya demi kekayaan dan kekuasaan.Ia akan membuat mantan istrinya itu menyesal telah meninggalkannya dan ia akan menghancurkannya dengan perlahan.
Keesokan harinya Arthur menerima surat cerai dari pengadilan, matanya berkilat dingin setelah melihat surat cerai tersebut. Tanpa basa-basi ia segera mengambil pena dan menandatangani surat tersebut.
Ia langsung mengirimkan surat tersebut kembali ke alamat yang diberikan Elena dan pergi bekerja seperti biasa.
Ia harus bisa menerima semua keadaan ini dengan cepat, ia harus menjalani hidupnya seperti biasa dan menjalani kehidupan sederhananya karena itu pilihannya.
Dengan angkutan umum bus yang ia tumpangi ia bisa melihat orang-orang yang sepertinya sibuk bahkan dalam perjalanan pun masih ada yang melakukan pekerjaannya.
Menjadi orang biasa adalah hal yang menyenangkan namun kenapa Elena lebih menyukai hidup mewah dengan banyak hal yang membosankan.Saat tiba di kantor ia disambut rekan kerjanya yang selalu mengajaknya mengobrol namun ia hanya menjawabnya dengan singkat, seingatnya dia adalah Andre dari tim pemasaran namun ia sering ke bagian IT entah kenapa ia selalu menyapanya.
“Kemarin kau tidak masuk, kau sakit?” Tanya Andre pada Arthur, namun ia hanya diam dan duduk di meja kerjanya.
“Hm.”
“Ck, kau sedari awal masuk sini selalu diam saja. Apakah kau sedang menghemat suaramu?” Ucap Andre pada Arthur.
Karena tidak ada sahutan dari Arthur, Andre pergi karena merasa jika Arthur dalam mood yang kurang bagus jadi ia dengan kepekaan diri mulai bekerja ke meja kerjanya tanpa mengganggu Arthur.
“Arthur kau dipanggil atasan.” Ucap salah seorang rekannya yang tiba-tiba memberikan informasi jika atasannya memanggilnya, Arthur sedikit bingung tak biasanya ia pagi-pagi seperti ini dipanggil oleh sang atasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I FOUND YOU, MISS (TERSEDIA DI FIZZO)
Romantizm"Bukankah kau berjanji kepadaku untuk selalu bersama?" Seorang lelaki yang putus asa bertekuk lutut di bawah kaki seorang wanita. Dia adalah istrinya. "Aku butuh kekayaan dan kekuasaan, aku tak perlu cintamu Arthur!" Ucap wanita tersebut berdiri ang...