04 : Plin-plan

2 0 0
                                    

[ 04 : Plin-plan ]

"Dua hari ini kenapa lo ngehindar dari gue?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dua hari ini kenapa lo ngehindar dari gue?"

•𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒐𝒇 𝒙𝒂𝒈𝒂𝒓𝒂'𝒔 𝒔𝒆𝒄𝒓𝒆𝒕•

Sejak hari di mana Xaga menolak kotak bekal Chevy di hadapan teman-temannya itu, cewek berambut pendek itu seolah menghilang dari pandangan Xaga.

Jika biasanya dalam sehari Xaga bisa menemukan dua atau tiga kali cewek itu di antara kerumunan sembari menatapnya, maka dua hari ini Xaga tak menemukannya barang sekali pun. Bahkan teman cewek itu pun juga seakan ikut hilang.

Xaga menyandarkan tubuhnya pada sebuah tiang penyangga, matanya menatap teman-temannya yang melempar beberapa candaan kemudian tertawa terbahak.

Riuh, ramai. Tapi entah kenapa Xaga merasa ada setitik rasa kosong yang dirasakan hatinya, entah apa penyebabnya.

Xaga menggelengkan kepalanya.

Drrrt.

Xaga merogoh saku celananya saat merasakan getaran singkat pada gawainya, kemudian senyum tipis tersungging di kedua sudut bibirnya saat mendapati nama pacarnya sebagai pengirim pesan.

My Shawty
Xaga, km d mn?

Senyum Xaga sedikit surut saat lagi-lagi mata berkaca-kaca milik cewek berambut pendek itu kembali terbayang olehnya.

Siapa namanya? Xaga bahkan tidak tau nama cewek yang akhir-akhir ini memenuhi pikirannya itu.

Aku d warung blkng
Km mau titip sesuatu?

My Shawty
Oooh, kirain km kmn,
Aku nggak mau titip apa2,
Jngn bolos trs.

Iya sayang,
Abis ngerokok aku lngsng ke sana.

My Shawty
Okidoki.

Xaga kembali menyimpan gawainya, mengisap dalam-dalam puntung rokok yang tersisa sedikit lagi itu kemudian melempar dan menginjaknya hingga padam.

"Gue duluan, ya!" Xaga melambaikan tangannya pada teman-temannya kemudian berjalan cepat menuju gerbang belakang sekolah.

Cowok itu terpaku saat matanya bertemu dengan mata bulat di balik gerbang besi, mata yang sama dengan mata yang beberapa hari lalu menatapnya dengan tatapan sakit dan berkaca-kaca.

Xaga lebih dulu membuang pandangannya, cowok itu sedikit bergeser, mengambil aba-aba lalu meloncati tembok yang sedikit lebih tinggi darinya itu dengan mudahnya.

Cewek itu –Chevy berdehem, matanya menatap Xaga yang kini berdiri di hadapannya dengan sudut bibir terangkat sebelah.

"Ha-hai!" satu kata itu akhirnya keluar dari dua belah bibir mungil Chevy.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Part Of Xagara's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang