[ 01 : Semua Berawal dari Sini ]
"Mau lo jadi pacar kedua, selingkuhan Xaga atau ngerebut Xaga dari pacarnya sekalipun, gue dukung!"
•𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒐𝒇 𝒙𝒂𝒈𝒂𝒓𝒂'𝒔 𝒔𝒆𝒄𝒓𝒆𝒕•
Seorang cewek dengan seragam SMKnya nampak terburu-buru mengambil sesuatu, kepala cewek itu celingukan lalu menghela napasnya lega saat merasa tidak seorangpun yang menyadari gerakannya tadi.
Cewek itu berjalan dengan tergesa-gesa menuju kasir dan mengantre dengan tidak tenang.
Keringat dingin sebesar biji jagung melewati pelipisnya, bibir mungilnya tak henti menggumamkan kata serapah saat melihat antrean di depannya masih lumayan panjang. "Please, jangan rembes," gumamnya.
Tapi sayang, Chevy –cewek berseragam khas anak sekolahan itu hanyalah seorang remaja 17 tahun biasa yang tak punya daya dan kuasa untuk menahan sesuatu yang terasa menetes dari salah satu area sensitifnya. Maka Chevy tak punya pilihan lain selain berlari menerobos antrean panjang itu saat pelanggan yang sedari tadi sedang melakukan transaksi pergi, cewek itu menyimpannya di atas meja kasir dengan terburu-buru, dalam hati tak berhenti merutuki orang-orang dibelakangnya yang mulai bergunjing tentangnya.
"Mbak, jangan nyela antrean, dong!" protesan pertama datang dari seorang ibu-ibu yang membawa keranjang berisi penuh belanjaan di tangannya. Disusul beberapa protesan dari orang-orang dibelakangnya yang lain.
"Maaf, Kak, silahkan antre," ucap sang petugas kasir yang merasa tak enak dengan kondisi yang mulai tak kondusif.
"Tapi, Mbak, ini genting banget. Lagipula, saya cuma beli ini, kok!" ucap Chevy bersikeras, ia harus segera mendapatkan benda itu sebelum rembesan di pantatnya semakin banyak.
"Gak apa-apa, Mbak. Sekalian hitung yang saya aja," seseorang dengan suara baritonnya menyela dari belakang tubuh Chevy yang seketika menegang dengan pipi yang mulai memerah panas.
Chevy dapat melihat petugas kasir itu meringis tak enak hati lalu mulai menghitung harga belanjaan cowok berbadan tinggi di belakangnya, tak lupa benda bersayap yang sangat Chevy butuhkan juga dihitung dan dimasukkan kedalam plastik berlogo minimarket itu.
"Semuanya jadi dua ratus empat puluh ribu sembilan ratus rupiah, kak," ucap sang petugas kasir seraya menyerahkan kantung plastik berukuran kecil pada Chevy dan plastik berukuran yang sedikit lebih besar ke arah cowok di belakangnya.
Chevy menahan napasnya saat merasakan sesuatu yang keras menempel pada punggungnya disusul tangan kekar yang terulur dari belakangnya menyerahkan sejumlah uang ke arah petugas kasir.
"Kembaliannya lima puluh ribu seratus rupiah, kak. Seratus rupiahnya ingin di donasikan atau dikembalikan aja?"
"Donasikan aja, Mbak." ucap cowok itu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Part Of Xagara's Secret
DragosteXaga bukan cowok paling tampan di SMK Bina Kencana, bukan juga cowok populer yang punya banyak penggemar. Xaga hanya cowok beruntung yang memiliki dua cewek cantik yang menjadikan dia sebagai poros hidup mereka. Ada Aerin yang bisa Xaga banggakan pa...