TWENTY SEVEN~

3.9K 418 17
                                    

Budayakan tekan bintang setelah membaca, ya.
Maafkan typo
.
.

Semangat, Seana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semangat, Seana. Malvin emang kudu di tampar pake raket nyamuk biar sadar.👍
.
.

Malvin membuka matanya yang terasa lengket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malvin membuka matanya yang terasa lengket. Ia memijat pelat pelipisnya. Rasanya kepalanya sakit sekali. Pria itu bangun dari tidurnya, menyadari bahwa dia sudah ada di rumah dan masih menggunakan pakaian kantornya. Pria itu pergi keluar kamar, mendapati rumah yang gelap. Hanya lampu tengah saja yang menyala. Malvin melangkahkan kakinya menuruni tangga untuk pergi ke dapur mengambil minum. Tenggorokannya kering sekali.

Setelah sampai di dapur, Malvin langsung membuka kulkas dan mengambil sebotol air mineral. Ketika sedang meneguk airnya, Malvin menyadari bahwa pintu halaman belakang terbuka. Pria itu pun pergi untuk menutupnya. Namun ketika hendak menutup pintu itu, Malvin mematung ketika melihat taman belakang yang penuh dengan lampu-lampu, serta beberapa balon. Ada juga sebuah meja panjang berisi makanan dan sebuah kue ulang tahun. Lilin-lilin yang ada di sana pun sudah padam. Pria itu mengernyit, melangkah mendekati meja itu.

"Siapa yang ulang tahun?" gumamnya. Kemudian beberapa detik setelahnya, Malvin mengingatnya.

"Ulang tahun Sea."

Pria itu melirik jam di pergelangan tangannya. Sudah pukul 3 pagi. Malvin pun mengusap wajahnya dengan kasar. Meski hari ulang tahun Seana adalah hari ini, namun ia bisa menebak bahwa Seana ingin merayakan ulang tahun bersamanya semalam, menunggu hari berganti dan membuatnya menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat.

Pria itu menghela napas berat. Ia membereskan meja tersebut, menyimpan makanan yang masih bisa dimakan, serta menaruh kembali cake itu ke dalam kulkas. Malvin juga merapikan balon-balon dan lampu yang ada di sana. Butub waktu satu jam lebih untuk Malvin membereskannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 4 lewat. Malvin pergi ke lantai dua, dan berdiri di depan kamar Seana. Biasanya, pintu kamar Seana tidak pernah dikunci. Namun malam ini, Malvin tidak bisa membuka pintu itu. Sepertinya Seana marah padanya.

My Crazy Wife √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang