Namjoon menatap kesal melihat arah kakaknya, dia sungguh ingin melempar kakak nya ini dengan sendal tidur nya, bisa-bisa nya sang kakak menyuruhnya libur sekolah sehari hanya untuk menemui keluarga besarnya di mansion utama.
"Kak apa gk bisa lain waktu aja? Masa Namie harus libur sekolah sih "ucap Namjoon kepada sang kakak.
" Astaga Choi Namjoon, adik ku yg paling cantik dan pintar, kalau bisa aku menjadwalkan pertemuan mu dengan keluarga kita itu hari minggu, tapi papa yg memaksa ku, aku harus bagaimana? " Ucap sang kakak.
Namjoon hanya memutar bola matanya malas, sang kakak tidak akan pernah bisa dibantah.
" Emang keluarga kita ngadain acara apa sih Kak Tae, Namie gk mau hadir kak, Namie takut " Ucap Namjoon lirih, sang kakak yg bernama Tae or Choi Taeyong itu mendadak menghentikan mobil nya lalu memandang sang adik dengan tatapan sendu, adik nya memang tak pernah diizinkan ikut dalam acara keluarga besar Choi, ntah apa alasan sang papa tidak mengizinkan itu.
"Namie maafkan papa dan keluarga kita ya, sungguh kakak tidak tau kenapa papa selalu mengasingkan kamu" Ucap Taeyong sembari mengusap rambut sang adik.
Melihat tidak ada respon dari sang adik, Taeyong kembali melajukan mobilnya, hatinya turut sakit saat melihat adik bungsu nya diasingkan dari keluarga besar Choi.
Skip..
Kini Namjoon duduk di meja makan mansion Choi, disana sudah ada para kakak, sang papa dan mamah serta sang kakek dan neneknya, Namjoon hanya menundukkan kepalanya di hadapan mereka, seakan dirinya adalah tawanan negara, Namjoon tak suka situasi seperti ini, sungguh mengintimidasi.
" Namie kemari lah nak, duduk disamping nenek "ucap sang nenek, Namjoon hanya mengangguk dan segera berpindah tempat duduk.
Kini semua orang menatap dirinya dengan tatapan yg Namjoon tidak tau apa artinya.
" Sebenarnya apa tujuan papa mengundang Namie datang? " Ucap Namjoon yang sedaritadi diam, kini turut buka suara.
"Ini rumah mu Namie, kami keluarga mu, kamu bisa datang tanpa diundang nak " Ucap sang papa dengan suara parau menahan tangis.
" Apakah aku kalian anggap sebagai salah satu anggota keluarga?" Ucap Namjoon dengan tatapan datar.
Semua orang terdiam, tidak ada yg berani bersuara saat ini, semua sibuk dengan fikiran masing-masing.
" Maafkan Mamah Namie, kami salah karena mengasingkan mu, sungguh maafkan kami " Ucap sang mamah dengan tatapan sayu.
"Namie sudah memaafkan kalian sedari namie dilahirkan, namie tidak memiliki dendam apapun terhadap keluarga Namie " Ucap Namjoon sembari menunduk.
Sang kakek hanya mampu tersenyum getir, ia lantas bangkit dari tempat duduk nya, semua orang ikut berdiri saat melihat sang kakek berdiri menghampiri Namjoon.
"Maafkan kakek nak, kakek yg menyuruh papa mu mengasingkan dirimu sedari lahir, karena kakek takut... "
"Takut reputasi keluarga kakek ternodai karena memiliki keturunan seorang wanita"ucap Namjoon memotong ucapan Namjoon.
" Oh Tuhan namie, sungguh kakek tidak bermaksud seperti itu, maaf nak " Ucap sang kakek kemudian menumpahkan bulir bening dari kelopak matanya.
" Aku ingin kekamar , permisi tuan dan nyonya yg terhormat " Ucap Namjoon kemudian meninggalkan mereka.
Ketika mamah Choi ingin menyusul Namjoon kekamar nya, sang sulung langsung mencegahnya.
"Biarkan kami sebagai kakaknya yg menemani nya mah, dia sudah cukup terluka selama beberapa tahun, biarkan kami membantu menyembuhkan luka itu" Ucap si sulung.
KAMU SEDANG MEMBACA
pacar galak
Fanfiction"KIM TAEHYUNG SEKALI LAGI LO TEBAR PESONA KE MEREKA,SIAP-SIAP AJA PANCI MELAYANG KE KEPALA LO" kanjeng nyonya Kim Seokjin. "YAKKKK KIM JIMIN GW LEMPAR LO KE JURANG KALO AMPE LO TEBAR PESONA LAGI KE PARA CEWEK GATEL ITU" Nyonya Min Yonggi. "Kook? l...