Chapter 11

2.6K 138 1
                                    


"Gue tau jawaban li dari mata lo sekarang , dan gue putusin sekarang hubungan pacar bohong2an kita dan sekarang kita mulai hubungan kita yang sesungguhnya." Ali menatap Prilly dalam dan teduh.

Prilly yang awal nya menatap mata Ali lalu membuang muka nya dan sedikit menjauh dari Ali.

Prilly menggelengkan kepala nya.

"Gakk.. Aku gak bolehh jadi pacar kamu, kalo aku jadi pacar kamu otomatis aku bakalan deket ama kamu.. Gabolehh.." Ucap Prilly dengan polosnya.

Ali menatap gadis mungil yang didepannya dengan tatapan sendu sekaligus sedih

"Kenapa? Prill.. Gabisa kah lo itu pikirin perasaan lo sekali ajah?! Sekali ajah lo pikirin perasaan lo, jangan perasaan Ghina terus yg lo pikirin--" Ali menghentikan ucapannya sebentar, dia menghampiri Prilly

Ali menggenggam kedua tangan Prilly dengan mata yang masih menatap Prilly

"Please... Gw mohon, lo udah buat gw nyaman, semenjak ada lo, gatau kenapa gw nyaman sama lo, diantara smua cewe didunia ini kec mama gw hanya lo lah yang bisa buat gw hangat dan tak dingin sedingin es kepada cewe.. Hanya lo.. Ikutin kata hati lo Pril.. Pleasee prill" mohon Ali dengan lirih.

Prilly menatap mata Ali mencari kebohongan dimata nya namunn..

NIHIL

Prilly hanya dapat melihat ketulusan dimata Ali

Prilly kemudian berfikir sejenak
'Yang ali bilang bener juga si.. Tapi aku takut, nanti Ghina bully aku lgi gmn dong?? Aa.. Semoga pilihan aku ga salahh'

Ali melihat raut wajah Prilly yang bingung sekaligus takut

"Kalo lo bohongin perasaan lo.. Gw bakalan kecewa banget sama lo" Lirih Ali melepaskan genggaman tangannya pada tangan Ali dan tertawa kecil.

Prilly menyunggingkan senyum nya saat melihat ali tertawa, walaupun ia tau kalo tawa itu hanyalah paksaan.

Prilly berfikir haruskah ia mementingkan perasaan nya untuk kali ini?

'Udahlah gausa di terima, ngapain sih, toh nanti lo juga moveon lagih dari dia, daripada lo yang dibully teruss' sisi jahat Prilly mulai menghasut prilly.

'Ikuti hati kamu Prill, jangan sampai kamu menyesal nantinya' sisi baik Prilly kini mulai ikut berbicara.

Prilly benar benar bingung untuk pilihannya.

Hati nya berkata "Ya!" Namun logika dan otak nya berkata "Tidak!"

Dan setelah berfikir beberapa menit Prilly mendapatkan jawabannya.

Ali yang sejak tadi menunggu dan melihat raut wajah Prilly yang tadinya kebingungan dan sekarang tersenyum pun segera siap untuk mendapat jawabannya.

"Iya li.. Mungkin kamu bener (: .. Aku harus ikutin kata hati ak--" Belom Prilly melanjutkan kata kata nya, Ali sudah memotongnya

"Jadi? Apa jawaban lo?"

Prilly terkekeh dan mengangguk lalu membuang muka nya karna ia takut ali melihat wajah nya yang kini memerah dan menahan senyumnya.

Ali yang melihat tingkah Prilly langsung ketawa dan memeluk gadis mungil didepan nya ini.

"Aku janji sama kamu.. Aku gabakal ngecewain kamu.. Aku sayang kmu.."

Prilly kini tak bisa berkata apa apa . Kini wajah nya sudah seperti kepiting rebus (?)

***
Seorang gadis terlihat sedang kesal dalam perjalanan pulangnya .

Lagi lagi ia melihat ponsel nya, ia melihat bbm dari sahabatnya

Prilly Latuconsina :
Maap ya ittee hehe.. Maap uda buat kamu nunggu lama tapi aku malah nyuruh kamu pulang duluan:c

Gritte Agatha :
Iyaudah gapapa kok Prill

"Iihhh.. Gue udah nunggu panas2an hasil nya malah kagak jadi pulbar, yaudalah .."

Gritte sejak tadi ngoceh ngoceh gajelas sepanjang jalan dikarenakan Prilly pulang bersama Ali .

Tin! Tin!
Klakson mobil terdengar mengagetkan gadis yang sedang ngomel ngomel ini

Gadis tomboy ini menengok kearah mobil dan hendak mengomeli habis habisan pemilik mobil namun...

Saat pemilik mobil itu keluar..

"A.. A.. Arif?"

Laki laki bernama Arif ini tersenyum lalu memeluk Gritte

"Aku kangen sama kamu.. Maaf kalo aku baru bisa pulang sekarang, disaat kamu udah SMA seperti ini.. "

Arif pun melepaskan pelukkan nya dan menangkupkan tangannya di kedua pipi Gritte.

"Aku ga nyangka bisa ketemu kamu disini.. Aku baru ajah mau kerumah kamu.."

Gritte terkejut bukan main melihat kedatangan arif, ia masi tak dapat berbicara apapun .

"Kmu pasti mau pulang, ayo.. Aku anter" Arif menuntun Gritte yang masih terkejut ke dalam mobilnya .
***
"Makasih yah kamu udh anter aku.."

Ali tersenyum lalu mengelus puncak kepala Prilly.

"Yauda.. Aku pulang yah.. " ucap Ali pada Prilly

Prilly mengangguk

"Hatihati" ali hanya membalas nya dengan senyum dan mengangguk.

Ali membalikkan badannya dan hendak pergi, namun belum selangkah ia secepat kilat membalikkan badannya dan..

Cup!
Ali mencium kening Prilly

Prilly terkejut atas perlakuan Ali padanya
"I love you" bisik Ali di telinga Prilly

Prilly tersenyum malu, kini pipi nya sudah merah padam.

"I love you too"

Ali tersenyum lalu membalikkan badannya dan melangkah pergi, ia melambaikan tangannya saat ia sudah didalam mobil lalu melajukan mobilnya pergi.

Prilly langsung masuk kedalam rumahnya dan kekamarnya.

"Aaahhhhh!!!!!!" Teriak nya dalam kamar lalu merebahkan tubuh nya di kasur nya.

Cklek!

***
Haii readersss.. Maap baru bisa next hehe..

Dan juga maap kalo nambah gajeeeeee@_@

Thanks for reading yakkk..

Hargain aku yang udah capecape mikir + ngetik dengan cara vomment ;)

Have fun ;)
Thanks~

Kenangan TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang