Chapter 15

4K 131 18
                                    

"Pah.. Menurut mamah Ali itu orang nya baik.. Dia juga sopan.. Dan mamah liat dari matanya, dia tulus pah.."

***
Prilly pov

Kini aku sedang berada diatas ranjangku yang empuk, 2 bulan berlalu sejak kejadianku dijodohkan oleh Halik

Aku gatau apa yang ada dipikiran papah.. Waktu itu papah baikk banget dan lembut, namun.. Kenapa sekarang keras?

"Mamah gimana sih? Papah udah janji sama Putra gamungkin ppah batalin.. Halik pun juga orang nya baik"

Kudengar suara papah, seperti nya dia sedang bertengkar lagi dengan mamah..

Akhirnya ku paksa kedua kaki ku berjalan, aku sangat penasaran dengan pembicaraan mereka berdua

"Mamah kecewa ama papah.. Halik orang nya hanya didepan papah sopan dan baik, di depan mamah ajah dia ga ada nyapa sama sekali beda sama Ali"

Ali? Lagi lagi mereka bertengkar karena itu..

Author pov

Prilly membuka pintu kamarnya dan menuju kearah papah dan mamahnya

Dengan penampilan berantakan.
Lihat lah Prilly, baru kali ini ia seperti ini, rambut nya dikuncir dengan asal, baju nya pun masih memakai baju tidur padahal hari sudah sore. Kantung mata terlihat di bawah matanya, lingkaran hitam pun juga terlihat, mata nya bengkak, bekas airmata masih terlihat di pipi chubby nya

"Udahlah pah mah.. Kalo papah mau nya aku sama Halik yauda gapapa.. Mah.. Biar papa sendiri ajah yang tau gimana sifat Halik sebenarnya." Ucap Prilly lalu pergi masuk lagi ke kamarnya

Setelah di kamar Prilly mengambil iphone nya

'Halo?'

'...'

'Bisa ketemuan?'

'...'

'Di cafe Lucky'

'...'

'Oke bye'

Prilly menutup telponnya dan menaruh handphonenya di nakas dan menuju kamar mandi

***
Kini Prilly sudah rapi, wangi dan cantik, namun masih tetap mata nya bengkak, lingkaran hitam masih terlihat, kantung mata pun juga

Prilly memakai baju kemeja kotak" dan tanktop, kemeja nya sengaja tak di kancing, dan celana jeans hitam. Dengan kacamata ia menutupi bengkak dimatanya dan lingkaran hitam dimatanya, tak lupa dengan wedges yg 1 bulan ini ia sering pakai. Tak lupa juga dengan tas gendong nya

Prilly mulai melangkah keluar dari kamar nya dan menuruni tangga rumahnya

"Prilly .. Kamu mau kemana?" Tanya seorang lelaki paruh baya

Prilly menghela nafas kasar nya dan menengok kearah orang itu dengan malas

"Ke cafe lucky ketemu temen, mau sekalian kerjain tugas" Jawab Prilly bohong, dengan terpaksa ia berbohong

Prilly tanpa menunggu papah nya berbicara mulai melangkah keluar rumah dan menuju bagasi

Ia mulau mengendarai mobil nya keluar rumah

Yap, Prilly sudah dapat mengendarai mobil sendiri berkat Ali

***

Sesampai nya didalam cafe, Prilly menengok kanan kiri

Matanya berhenti pada sosok lelaki yang sedang melambaikan tangannya kearahnya, ia tersenyum dan mulai melangkahkan kaki nya menuju lelaki itu

"Nangis lagi ?" Tanya lelaki itu pada Prilly

Lelaki itu memeluk pinggang Prilly, Prilly pun juga dengan manja nya menyenderkan kepalanya didada bidang lelaki itu, Ali

"Aku kangen kamu..."

"Aku juga .. Tapi.." Ucapan Prilly terhenti ketika Ali menempelkan jari telunjuknya di bibir Prilly

"Sstt.. kalo emang kita di takdirkan untuk bersatu, papah kamu suatu saat pasti bakal ngerestuin hubungan kita.." Jelas Ali

Ali menatap mata Prilly penuh kasih, taklama ia menempelkan kening nya dengan kening Prilly membuat hidung mereka bersentuhan.

Prilly dapat merasakan nafas Ali dan itu membuatnya gugup

"Aku sayang kamu, aku cinta kamu, aku takut kehilangan kamu.." Entah kenapa kata-kata itu meluncur dari bibir Ali.

Ali memejamkan matanya, dan taklama, sebuah cairan hangat membasahi pipinya. Yap, ia menangis.

Prilly yang menyadari tangis Ali langsunh menghapusnya dengan ibu jarinya, Prilly sempat tak menyangka bahwa Ali dapat menangis karena dirinya.

"Hei.. Kok jadi kamu yang nangis? Kamu kan cowo gimana sih" Prilly sedikit terkekeh

"Jangan pernah tinggalin aku seperti Ghina.. Kumohon.. Aku cinta kamu .." Lagi lagi Ali mengeluarkan kata kata itu

Prilly tersenyum, namun Ali tahu bahwa senyum itu adalah senyum palsu.

"Kamu pulang gih.. Nanti papah kamu marah lagi, maaf aku gabisa anter kamu.. Aku masih belum siap kalau papah kamuu--" Kini ucapan Ali lah yang terpotong oleh Prilly

"Iya aku tau, gausa di lanjutin omongan kamu.. Aku pulang yah, my baby honey.." Prilly mencium pipi Ali lalu beranjak pergi dari cafe itu

Senyuman Ali kembali memudar saat Prilly benar benar keluar dari cafe itu..

***
"Prilly sayang.. Nanti pulang sekolah aku langsung jemput disini ya.. Kamu tunggu aku aja kalo aku belom dateng.." Ucap seorang lelaki pada Prilly

Prilly melirik kearah lelaki itu dengan malas

"Halik SAYANG , gue kaga usa dijemput.. Gue mau kerja kelompok dirumah temen.." Prilly menekankan kata 'sayang' ke Halik

"Ga ! Pokoknya aku bakal jemput kamu ! Aku tau kamu ga kerja kelompok, pasti kamu kerumah cowo itu! Aku bakal blg ke papah kamu kalo kamu gamau dijemput tp kerumah cowo itu.."

Prilly membuang nafasnya dengan kasar

"Kerja kelompoknya emang dirumah dia ! Lagian gue ga sendiri kok, lu juga siapa elu ngelarang gue ha?!" Prilly membentak Halik membuat Halik emosi

"He ! Gue ini calon suami lu!" Jawab Halik dengan membentak juga

Prilly tersenyum meremehkan.

"Masih calon.. Calon itu bisa di gantiin dengan yang lain, ngerti?"

Prilly langsung keluar dari mobil Halik dan masuk ke sekolahnya

Sementara Halik, ia memukul setir mobil nya dengan kencang

"Arrghhh shit !" Teriaknya

***
"Pagi honey.." Sapa Prilly kepada lelaki disampingnya ini membuat lelaki itu menoleh dan tersenyum padanya

"Pagi sayang.." Sapa nya balik lalu mengelus rambut Prilly

Dari kejauhan seseorang melihat ke arah mereka berdua dan memfotonya dengan handphone yang dia pegang

"Gotcha! Pertunjukkan akan di mulai sebentar lagi.. " Gumam nya

***
Haii readers aku.. Maaf yaa baru bisa update sekarang hehe..

Makasiii yang uda jadi readers setia akuu

Maaf typo bertebaran dan ceritanya gajelas hehe

Laff laff ❤

Kenangan TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang