--Happy reading--
🍄🍄🍄
"Tzuyu-ya, tolong bicara padaku. Jangan terus-menerus membuatku bingung." pinta Taehyung, benar-benar frustrasi karena Tzuyu.
"Kenapa kau begitu peduli dengan apa yang akan orang lain katakan?" Tzuyu berteriak pada Taehyung.
"Aku tidak peduli dengan apa yang akan orang lain katakan. Kenapa kau tidak mengakui perasaanmu padaku? Kenapa kita harus terus berpura-pura menjalin hubungan jika kita bisa memiliki hubungan yang nyata?" ucap Taehyung memohon.
"Apa yang salah dengan keadaan ini? Kenapa kita harus mempertegas hal itu? Apa memakai cincin benar-benar penting? Itu tidak akan mengubah sikapku padamu lebih dari yang sudah kulakukan." Tzuyu menjawab kesal.
Sudah dua minggu sejak keduanya pindah ke rumah baru mereka, dua minggu sejak Taehyung mengatakan pada Tzuyu bahwa ia mencintai gadis itu dan sejak saat itu pula Tzuyu tidak membalas apapun. Taehyung tahu Tzuyu mendengarnya dan ini sudah dua hari sejak ia memberi gadis itu cincin. Bukan berarti ia meminta Tzuyu untuk menikah dengannya. Ia hanya berpikir akan menyenangkan jika memberi Tzuyu sesuatu untuk membuktikan bahwa apapun yang terjadi ia akan selalu ada untuk gadis itu dan anak mereka. Taehyung tahu jauh di lubuk hati Tzuyu, gadis itu merasakan hal yang sama untuknya, tapi sepertinya Tzuyu takut untuk menyuarakan kata-kata itu dengan lantang. Taehyung menghela napas berat, benar-benar tidak ingin memperdebatkan hal ini lagi.
"Aku sudah menjadi milikmu." ucap Tzuyu dengan pelan.
Taehyung tahu Tzuyu mengucapkan kata-kata itu dengan sungguh-sungguh, tapi kadang-kadang ia merasa ia hanya memiliki setengah dari gadis itu. Ada bagian dari diri Tzuyu yang tidak bisa ia sentuh. Bagian yang tidak akan gadis itu bagikan dengannya. "Benarkah?" tanyanya dengan getir.
"Apa maksudmu?" balas Tzuyu.
"Kau menyembunyikan dirimu dariku. Kau tidak membiarkanku masuk. Apa yang kau takutkan?" ucap Taehyung lelah.
"Jujur saja aku tidak tahu, Oppa. Aku sudah memberikan semua yang kubisa. Kau boleh ambil atau tinggalkan." ucap Tzuyu dan melangkah pergi.
Taehyung meninju dinding dengan frustrasi. Tzuyu adalah satu-satunya yang bisa membuatnya menjadi seperti ini. Ia berbaring di tempat tidur dan memejamkan mata, mencoba untuk menenangkan diri. Tiba-tiba, ia merasakan kehadiran Tzuyu di sebelahnya.
"Maafkan aku." ucap Tzuyu dengan pelan.
Taehyung membuka matanya, menoleh dan menatap Tzuyu, ia melihat begitu banyak cinta bersinar di mata gadis itu yang ditujukan untuknya. Ia hanya tidak mengerti mengapa Tzuyu tidak bisa mengucapkan kembali kata-kata cinta padanya. "Aku juga minta maaf." ucap Taehyung dengan pelan.
Taehyung menarik Tzuyu mendekat dan membiarkan aroma menggoda gadis itu menguasainya. Ia tidak tahu mengapa keadaan ini tidak cukup baginya. Seolah ia harus menjadikan Tzuyu miliknya. Seolah ia perlu menandai Tzuyu untuk membuktikan bahwa gadis itu miliknya. Ia merasa seperti sedang berjuang dan berakhir kalah, tapi ia masih tidak ingin menyerah.
"Pestanya sebentar lagi. Aku yakin kita akan mendapatkan beberapa hadiah keren." ucap Taehyung, mencoba meredakan ketegangan di antara mereka.
"Ya, ini akan menyenangkan." jawab Tzuyu. "Oppa, kau tahu aku peduli padamu lebih dari apapun. Kau tahu itu kan?" lanjutnya dengan kekhawatiran mengisi matanya.
"Tentu saja. Aku mencintaimu." ucap Taehyung dan mengecup bibir Tzuyu.
Tzuyu menarik Taehyung lebih dekat untuk memperdalam ciuman mereka. Taehyung mengerang dalam kesenangan sekaligus frustrasi. Sepertinya akhir-akhir ini yang mereka lakukan hanyalah bertengkar dan berbaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're What I'm Looking For | Taetzu | END✔
Fanfiction[LENGKAP] Chou Tzuyu membenci Kim Taehyung dan ia benar-benar tidak tahan dengan perilaku pemuda itu, tapi hanya diperlukan satu malam untuk menyatukan keduanya. Entah bagaimana dengan kejadian itu, mereka menemukan apa yang mereka cari. "Kau... bai...