1 - Mione's Favourite

187 19 2
                                    

Hermione menunggu semua siswa siswi pulang dan menolak ajakan dari semua teman sekelasnya untuk pulang bersama dengan dalih ingin mengerjakan tugas dan belajar di sekolah sebentar. Gadis itu tidak berbohong, dia benar-benar akan mengerjakan tugas dan belajar, karena shift kerjanya belum dimulai. Jadi, gadis itu akan menghabiskan waktunya, lalu pergi bekerja dan pikirannya akan tenang karena tugas sekolahnya sudah selesai.

Gadis itu melirik ke arah jam tangan usang peninggalan bunda nya. Setidaknya, itulah barang paling mahal yang dia punya sekarang. Sudah jam 5, seluruh murid SMA Plus pasti sudah pulang saat ini. Setidaknya begitulah pikirannya.

"Oke, saatnya pulang dan bekerja" teriak Hermione semangat tanpa tahu seseorang mengambil gambar dirinya dan mengirimkan pada bos-nya.

***

"Hermione, gadinya paman sudah pulang!" Pamannya berdiri di pintu belakang bar kesayangannya dan memeluk anak dari adik perempuannya yang telah lama meninggal.

Hermione membalas pelukan hangat tersebut dan disambut dengan pelukan hangat dari istri pamannya.

"Jadi, bagaimana lombamu, Mine?" Tanya Dhara, istri paman padanya. Hermione menunjukkan muka sedihnya dan memperagakan angka dua.

"Hey, you know, it's okay darl. You'll always be number 1 for us" ucap bibinya itu tersenyum lembut. Pamannya juga ikut mengangguk tanda setuju.

"Aku tidak bersedih, aku akan ganti baju dulu" Hermione berlari ke arah kamarnya dan mengganti pakaiannya menjadi lebih casual. Apa salahnya, bar ini milik pamannya kan?

Gadis itu melirik ponselnya dan mendapati sebuah notifikasi pesan baru dari nomor asing masuk. Lebih kaget lagi, ketika fhotonya di belakang pintu bar ada di pesan tersebut dengan tulisan "apa yang sedang dilakukan gadis polos di tempat ini?".

Mione membanting ponselnya ke arah kasur yang ada disebelahnya, kaget. Sudah 3 tahun dia bekerja disini dan selama ini tidak ada yang mengusiknya. Apa-apaan itu tadi, dia juga tidak mau hal seperti itu terbongkat di depan teman sekelasnya. Gusar, gadis itu langsung memblokir nomor tersebut dan menghela nafasnya panjang.

'Huft, tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja' memberikan afirmasi positif kepada dirinya sendiri.

Hermione segera menuju dapur dan membawakan minuman dengan sangat hati-hati. Gadis itu memakai riasan wajah tipis agar tidak ada yang mengenalnya di tempat ini. Tidak lupa meluruskan rambutnya agar lebih tidak dikenali. Sangat berbeda dengan rambutnya di sekolah yang selalu sedikit ikal dan kusut.

Matanya meneliti pada setiap bangku dan orang yang masuk ke dalam bar pamannya. para gadis yang berkumpul bersama teman-temannya, pria dewasa yang sibuk membicarakan bisnis terbarunya, atau pasangan muda yang sebenarnya hanya ingin menikmati masakan bibinya. Oke, hari ini tidak ada teman sekolahnya. Lagian, tidak ada yang perlu di khawatirkan, usia mereka baru saja menginjak 18 tahun, anak SMA mana yang masuk bar dengan wajah muda, kan?

Sedang berperang dengan pikirannya sendiri, pintu bar terbuka dengan menunjukkan sekelompok anak muda yang sedikit heboh sedang tertawa.

"Selamat da-" Hermione tertegun melihat rombongan Draco Malfoy yang masuk ke dalam bar milik pamannya.

'oh shit, mengapa mereka kemari?!'

"Mione, ada apa?" Tanya Ben, salah satu pekerja yang sedang membuatkan minuman bertanya mengapa gadis disebelahnya bersembunyi terduduk dibalik Counter.

"Oh, tidak, tidak, tidak, tidak mungkin. Ben tolong aku" Hermione membelalakkan matanya.

"What? Mereka teman sekolahmu?" Tanya Ben kaget.

"Mereka teman sekolahku dan legal. Tolong sembunyikan aku" Hermione memohon dan Ben membantunya untuk masuk ke dapur.

"Ben, terima kasih dan maaf aku tidak bisa membantu untuk sementara waktu. Panggil aku jika mereka sudah keluar" Ucap Hermione mengucapkan permintaan maafnya karena tidak bisa membantu.

"Oh, Mione, kau sudah terlalu banyak membantu, tidak apa-apa. Take your time" Ben menutup pintu dapur dan kembali melayani para pelanggan di depan. Hermione pergi ke arah pintu belakang dan menghembuskan nafasnya gusar. Tapi setidaknya dia aman disini.

Ini terlalu kebetulan, dia baru saja di teror oleh nomor asing dan sekarang anak SMAS datang ke bar pamannya? Bukankan ini kebetulan yang misterius? Dahinya mengernyit tanpa sadar seseorang menepuk punggungnya.

"Gotcha, Ms. Granger!"

Hermione kaget dan langsung bangkit dari duduknya. Hermione benar-benar kenal suara ini, suara Draco Malfoy si rambut pirang!

"Kau-kau, sedang apa disini? Kau tidak lihat ya ini sebuah bar? Wah, kau minum-minum ya Malfoy?" Hermione mencoba membuat serileks mungkin.

"Hm? Lalu apa yang kau lakukan dengan pin pelayan itu Granger? Kau bekerja di tempat ini ya?" Draco bertanya menusuk yang membuat Hermione mati kutu.

"Hah? Hahaha, mana mungkin aku bekerja dis-"

"Hermione, tolong antarkan makanannya nak" teriak bibi yang membuat dirinya dan Draco terkejut.

Hermione menarik lengan Draco dan membawanya ke sudut halaman yang sepi.

"Hei anak manja, dengarkan aku. Jika kau berani membocorkan hal ini di sekolah, aku akan memburumu" Hermione menatap tajam Draco dan Draco menunjukkan ekspresi ketakutan.

"Sangat menyeramkan, Granger. Tapi apakah kau tau, saat ini kau sedang mengancam siapa, hm?" Tanya Draco membuat Hermione memundurkan langkahnya.

"Jangan main-main denganku" Ancam Hermione lagi dengan sebatang kayu di tangannya. Draco melangkah maju yang membuat gadis itu melangkah mundur ke arah tembok.

"Tidak lucu, Malfoy"

"Tenanglah, Sugar. Aku sudah menyimpan rahasiamu selama 2 tahun" ucapan itu membuat Hermione kaget.

"Ap-" Draco menutup mulut gadis itu agar mereka tidak ketahuan sedang bersembunyi.

"Hermione, aku tahu semua tentangmu. Aku bahkan tahu kapan kamu bangun pagi ini dan alarm mu itu selalu tepat di jam 5 pas. Aku bahkan tau ada nomor yang menerormu sebelum kau bekerja" Hermione membelalakkan matanya dan mendorong Malfoy ke belakang.

"Kau gila Malfoy, kau gila. Dasar kau Stalker gila, kau bajingan" Hermione melangkah pergi tanpa peduli semua orang mengetahui rahasianya.

Draco menarik tangan gadis itu dan memeluknya erat, Hermione dua kali mati kutu malam ini.

"Rahasiamu di tanganku Hermione, turuti perintahku maka akan ku simpan rahasiamu hingga mati" Draco tersenyum tenang lalu kembali ke halaman depan. Meninggalkan Hermione yang terdiam di tempatnya.

Ini gawat, masalahnya bukan lagi sekedar rival. Dia merasa Malfoy mengincar jiwa dan raganya.

Rival! [Dramione]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang