7 - Living Together (2)

98 8 0
                                    

Draco menarik nafas panjang pertanda bahwa dia sudah lelah dengan tugas dan pikirannya. Draco mengistirahatkan mata dan badannya di kursi kerjanya dan menutup laptopnya kasar. Melepas kacamatanya dan melangkahkan kakinya ke arah pintu. Terdengar sayup-sayup suara televisi yang masih menyala di jam 2 malam. Hermione masih bangun? Waktu yang tepat untuk membuat gadis itu emosi.

Draco membuka pintu kerjanya dengan senyum misterius dan melihat Hermione yang sudah meringkuk dengan memegang garpu buah di tangan kanannya. Wajahnya damai dan rambutnya menutupi wajahnya. Draco menggelengkan kepalanya pelan, mematikan televisi dan merapihkan rambut Hermione ke arah telinganya.

Hermione, siapa yang tidak menyukai gadis ini? Setiap bertanding dengan Draco, siswa SMAS pasti melirik ke arah Hermione. Gadis ini cerdas, tegas, dan tidak mudah luluh di hadapan pria. Hermione juga bukan gadis yang gampang dekat dengan lawan jenis. Selama ini, dia hanya berteman dengan Harry dan itu sudah berjalan sejak mereka berada di sekolah dasar. Sedangkan menjadi musuh bebuyutan Hermione adalah pekerjaan Draco selama ini. Tidak ada yang lebih menyenangkan dibandingkan mendapat sumpah serapah gadis itu dan wajah marahnya.

Draco terkekeh pelan melihat wajah Hermione dan mulai mengangkat kepala Hermione pelan. "Kau terlalu ringan, Mine. Perhatikan makanmu" Ucap Draco mengangkat gadis yang tertidur lelap dengan piyama merah muda polosnya. Tampak lucu di badan Hermione.

Draco berjalan ke arah kamarnya, meletakkan Hermione perlahan dan menyelimuti gadis itu. Mengusap pelan kepala Hermione dan mengganti bajunya dengan baju yang cocok untuk bertemu teman-teman sekolahnya. Party kecil-kecilan yang diadakan di rumah Theo, hanya berisikan anak SMAS yang diundang.

Draco membuka rak kamarnya dan mengambil hadiah kecil untuk Theo, sebuah jam tangan yang diinginkan temannya itu sejak lama. Mengantonginya dan melipat lengan kemejanya ke atas. Yang benar saja Hermione tidak memiliki perasaan ketika melihatnya seperti ini? Gadis aneh.

Draco berjalan ke arah Hermione dan berpamitan dengan gadis itu, seperti sepasang suami istri. "Mine, Mine" Panggil Draco membuat Hermione berdehem pelan bertanya kenapa Draco memanggilnya.

"Aku ada acara malam ini, aku pergi dulu" Ucap Draco membuat Hermione langsung duduk dari tidurnya dan menatap ke arah Draco tajam. "Jam berapa ini?" Tanya Hermione melirik ke arah jam di atas nakas. Sudah jam 2?!

"Wow, acara apa Draco di jam 2 malam? Kau ingin aku mengadukan hal ini pada ibumu ya?" Tanya Hermione tajam.

Draco terkekeh pelan dan mendekat ke arah Hermione sambil memegang dagu gadis itu. "Sebelum mengadukanku, haruskah aku mengadukanmu pada ibuku karena telah naik ke atas ranjangku seperti ini?" Tanya Draco membuat Hermione terkaget dan langsung berdiri dari tidurnya.

"Kau, sialan, pergilah pirang. Aku mau melanjutkan tidurku" Ucap Hermione berjalan dengan arah ke kanan dan ke kiri. Draco tertawa melihat Hermione yang berjalan ke kamarnya dengan kantuk dan pusing akibat bangun yang dipaksakan.

"Tidak perlu, malam ini kau tidur disini. Kamarku kosong sampai pagi" Ucap Draco mengangkat badan Hermione ke arah kasur. Hermione yang belum mampu berpikir jernih kembali menjatuhkan kepalanya ke atas bantal dan menarik selimut hingga kepalanya. Nafasnya sudah teratur dan dia tertidur.

Draco mengambil kunci mobil dari dalam rak dan segera turun menggunakan lift. Meminta pada karyawan apartemen untuk mengantarkan mobilnya ke depan lobby. Draco berjalan pelan ke arah mobilnya dan mobilnya bergerak ke arah pesta ulang tahun Theo.





"DRAC!" Panggil Theo membuat Blaise, Pansy dan Astoria menoleh ke arah mata Theo melihat. Draco tersenyum simpul dan memberikan kotak jam ke arah temannya tersebut.

"Gila! Kau berhasil mendapatkannya? Kau benar-benar temanku, Drac. Aku tidak pernah berhasil mendapatkannya, mungkin harus belajar kecepatan tangan denganmu" Puji Theo dengan pemikiran lain membuat Draco memukul kepala pria itu cepat.

"Tolong pukul depannya juga" Ucap Blaise dengan cekikikan ke arah Theo. Blaise mengajak kedua teman prianya itu duduk di balkon rumahnya. Pria tidak bisa berbagi rahasia kepada para gadis.

Ketiganya duduk di kursi balkon memperhatikan setiap tamu undangan yang datang dan saling menyapa. Anak-anak SMAS, terkenal dengan kekuatannya karena orang tua dari peserta didik yang cukup kuat pada pemerintahan dan bisnis. Beberapa kali mungkin wajah mereka muncul di televisi karena berita baik tentang pengembangan bisnis dan usaha orang tua.

"Kudengar dari ibumu, kau berbuat sesuatu yang aneh kali ini" Ucap Blaise memulai percakapan membuat Draco menghembuskan nafasnya panjang.

"Apalagi yang kau lakukan, Drac?" Tanya Theo tertawa. Setiap Narcissa melapor pada Blaise, disaat itulah dia sudah lelah dengan tingkah Draco.

"Tidak, hanya keisengan kecil kepada Granger" Ucap Draco tersenyum kecil mengingat interaksinya pagi hingga malam hari bersama Hermione.

"Keisengan kecilmu bisa membuat ibumu kesal? Yang benar saja Drac, kami tahu ini bukan keisengan kecil" Ucap Blaise mendorong baju Draco pelan.

"Aku tidak mau memberitahu kalian kecuali Granger yang memberitahunya" Ucap Draco membela diri. Mungkin Hermione tidak akan suka mengetahui fakta bahwa dua teman pria Draco mengetahui Hermione menjadi Roommate-nya.

"Tak ku sangka perasaanmu pada Hermione tidak berubah" Kekeh Blaise kecil. Mengingatkan Draco bahwa pria ini sudah sejak lama selalu mengganggu Hermione dan mengejek rambut kusut Hermione sejak kecil. Membuat Hermione kecil selalu menangis terisak di pelukan Harry.

"Aneh juga mengetahui bahwa Hermione tidak menyukai Harry Potter?" Ucap Theo bingung. Mereka berdua begitu dekat sampai Hermione sudah lelah menjawab pertanyaan apakah Harry Potter adalah pacarnya.

"Hei, aku juga berfikir begitu" Sambung Blaise membulatkan matanya.

"Tidak, gadis itu terlalu sibuk untuk menyukai seseorang" Ucap Draco meminum segelas minuman keras di tangannya. Membahas Hermione menyukai seseorang terkadang membuatnya sedikit naik darah. Apa di masa depan lebih baik untuk memaksa Hermione menikah dengannya?

"Kau berbicara seakan kau sudah kenal dekat dengan Granger, Drac" Theo tertawa keras membuat Draco tersenyum miring. Benar juga, dia berbicara seakan sudah mengenal Hermione begitu lama. Kalau saja pria itu tidak membobol ponsel Mione, mungkin Draco tidak mengetahui apapun tentang gadis itu saat ini.

"Ya, mungkin aku sangat ingin dekat dengannya. Aku rasa aku sudah gila" Ucap Draco mulai melantur sambil minum segelas lagi.

"Tenang Drac, aku tidak akan mabuk malam ini hanya untukmu" Theo merangkul Draco Malfoy dan tersenyum seperti seorang pahlawan.

"Aku akan memastikan kau pulang dengan selamat dan tidak ada gadis-gadis aneh yang akan mengganggumu" Theo mendekat ke arah Draco dan tertidur di sampingnya. Membuat Blaise menghela nafasnya panjang. Sudah dia duga bahwa Theo benar-benar seorang pembual. Buktinya dia juga mabuk seperti Draco. Blaise harus bertanggung jawab untuk Draco dan Theo malam ini. Malam yang malang.

"Jangan antar aku, Hermione akan marah" Draco mengigau dalam tidurnya membuat Blaise kebingungan. Apa temannya ini benar-benar sudah dekat dengan Hermione? Mengapa Hermione harus marah Draco diantar ke rumahnya sendiri?

Rival! [Dramione]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang