6 - Narcissa

70 10 0
                                    

Hermione mengerjakan tugasnya sendirian di dalam kelas, seperti biasanya. Namun, seseorang kali ini mengetuk pintu kelas yang membuatnya terkejut karena seragamnya berbeda. Itu, Malfoy! Untung saja di kelasnya saat ini tidak ada orang dan mungkin saja orang-orang berfikir mereka akan membahas projek untuk lomba di televisi.

"Malfoy, sedang apa kau disini?" Tanya Hermione dengan pelototannya.

"Mencari pacarku" Ucap Draco blak-blakan membuat Hermione bergidik ngerti.

"Kau, sudah tidak waras ya?" Hermione menatap aneh Draco dengan tatapan yang tidak biasa. Draco menghembuskan nafasnya kasar dan duduk di depan Hermione.

"Ada, sesuatu, yang harus, kuberi tahu padamu" Draco berbicara dengan tidak menatap Hermione. Draco menatap ke arah lain membuat Hermione bingung dengan sikap pria di depannya ini.

"To the point, Malfoy" Ucap Hermione masih menuliskan jawaban dari tugas matematikanya. Draco menelan ludahnya kasar sebelum menyebutkan tujuannya.

"Ibuku mengetahuinya" Ucap Draco pelan takut mengagetkan gadis di depannya. Ucapan Draco membuat Hermione berhenti menulis. Hermione menatap Draco serius.

"Ulangi ucapanmu" Hermione sedikit gusar di tempat duduknya. Hermione berusaha mencerna ucapan Draco dengan tenang.

"Ibuku ingin bertemu denganmu" Draco mengusap wajahnya membuat Hermione membeku ditempatnya. Dia tahu ini tidak baik, namun mencoba tegar jika saja Ibu Draco mencoba mengusirnya karena serumah dengan anaknya.

Hermione mengemas barangnya dan berdiri dari tempat duduknya dengan membawa ranselnya. "Ayo" Hermione menarik lengan Draco untuk berdiri dari tempat duduknya. Hermione terlalu bersemangat untuk orang yang sedang terkena masalah.

"Kau bersemangat sekali bertemu calon ibu mertuamu, Mine" Candaan Draco kali ini membuat gadis itu memukul punggungnya hingga berbunyi. Hermione tidak tertarik dengan candaan kali ini.

Keduanya keluar dari gerbang sekolah dan berjalan santai ke arah apartemen Draco. Memencet tombol lift dan berdoa di dalam hati. Hermione hanya bisa berharap agar Nyonya Narcissa dapat memahami kondisinya dan dia akan keluar dari rumah tersebut hari ini.

"Oh, halo, kalian berdua sudah pulang" Sapa Narcissa dengan senyum hangat dan mempersilahkan keduanya untuk duduk. Hermione dan Draco duduk bersebelahan dan sesekali saling pandang satu sama lain kebingungan.

"Ayo, ceritakan padaku bagaimana kalian bisa menjadi Roommate tanpa memberi tahu padaku" Ucap Narcissa membuat Draco menelan ludahnya kasar. Draco ingin bercerita namun dihalang oleh Hermione. Hermione saat ini hanya ingin jujur tentang apa yang terjadi.

"Jadi, sebenarnya ini bermula saat aku diteror oleh seorang pria di rumahku sendiri. Lalu, Draco datang menolongku karena dia membobol hp ku dan aku tidak mengetahuinya" Ucap Hermione setengah kesal atas apa yang dilakukan Draco.

"Apa? Setidaknya aku menolongmu, kan?" Tanya Draco sebal, pembobolan hp Hermione selalu dibahas oleh gadis itu.

"Kau melanggar privasiku, Draco!"

"Tapi itu kan demi keselamatanmu, singa"

"Kau ini mengerti privasi, tidak? Dasar pirang" Draco dan Hermione mulai berkelahi di depan Narcissa membuat wanita di depan mereka terkekeh.

"Ya, baiklah, aku mengerti. Jadi, Hermione, apa yang ditawarkan Draco untukmu?" Tanya Narcissa lembut. Dia tidak akan memarahi anaknya kali ini karena membawa seorang gadis ke apartemennya tanpa sepengetahuan ibunya. Dia lebih tidak tega mengusir Hermione yang tidak punya siapa-siapa dari rumah putranya itu.

"Jadi, dia menawarkanku untuk lebih tepatnya menjadi pembantunya. Aku membereskan semuanya dan memasak untuknya. Draco menawarkan tempat tinggal untukku" Hermione jujur dengan ucapannya.

Narcissa menatap putranya yang mengarahkan pandangannya ke langit-langit, menghindari tatapan ibunya.

"Mengapa kau diminta untuk menjadi pembantunya?" Tanya Narcissa penuh selidik. Dia tahu ada yang tidak beres disini.

"Draco mengatakan bahwa chef dirumahnya sedang cuti" Ucapan Hermione membuat Narcissa melirik Draco tajam. Sudah jelas sekali bahwa itu hanyalah kebohongan Draco dan gadis ini tenggelam di dalamnya dengan tenang.

"Apa Draco memberi tahumu bahwa aku memberikan seorang asisten rumah tangga untuknya?" Pertanyaan Draco sukses membuat Hermione terkejut dan menatap Draco marah.

"KAU MEMBOHONGIKU DRACO MALFOY" Hermione berada di puncak kekesalannya. Dia ditipu Draco berulang kali dan tidak mengetahuinya untuk sekalipun?

"Kau tidak bertanya padaku, Mine" Ucapan Draco sukses membuat Hermione melayangkan pukulan pada pria itu. "Dasar kau pirang menyebalkan, aku akan membunuhmu Draco" Draco melindungi tubuhnya dari amukan Hermione.

"Ibu, tolong aku" Ucap Draco memohon. Ibunya memalingkan matanya ke arah langit-langit dan tidak ingin membantu Draco.

"Itu yang pantas kau dapatkan, My Son" Ucap ibunya menyeruput teh yang ada di tangannya.



"Baiklah Hermione, senang berkenalan dengan musuh bebuyutan Draco" Narcissa mengemas tas nya dan akan segera pergi dari rumah anaknya.

"Terima kasih, Nyonya. Senang juga berkenalan dengan anda" Hermione masih berusaha sopan meskipun telah memukul anaknya berulang kali secara brutal.

"Aku harap kau betah bekerja sama dengan Draco untuk kedepannya. Hati-hati karena pria itu sangat licik seperti ayahnya. Saat pendekatan bersama Lucius, aku beberapa kali kena tipu olehnya yang membuatku semakin dalam jatuh padanya" Ucap Narcissa memicingkan matanya mengingat kelakuan suaminya. Draco persis seperti ayahnya.

"Aku akan mengingatnya, nyonya" Hermione tersenyum lembut pada curhatan Narcissa.

"Terima kasih untuk makan malamnya, Mione. Aku harap kau bisa mengunjungiku kapan-kapan. Ini kartu namaku, hubungi aku jika Draco macam-macam padamu" Narcissa memberikan kartu namanya dan Hermione langsung menyimpan kartu nama tersebut, berjaga-jaga jika Draco melakukan sesuatu yang aneh.

"Oh, iya, aku harap masalahmu cepat selesai, Mione. Sedih rasanya mendengarmu diikuti sampai ke rumahmu" Ucap Narcissa memegang pundak Hermione, menguatkannya.

"Terima kasih, nyonya"

"Aku pulang dulu, Mione. Tidak perlu memanggil Draco karena biasanya dia sibuk bekerja pada malam hari" Ucap Narcissa memencet tombol lift dan melambaikan tangannya ke arah Hermione yang ikut melambaikan tangannya. Hermione pergi ke arah dapur dan membuatkan Draco secangkir kopi hitam yang dipesankan Narcissa. 

Hermione mengetuk pintu ruang kerja Draco lalu mengantarkan kopi. Tumben sekali pria ini memakai kaca mata.

"Aku tahu kau terpesona olehku, Mine" Ucap Draco melihat ke arah wajah Hermione yang sebal dengannya.

"Kau benar-benar ingin aku terpesona olehmu ya, Malfoy?" Tanya Hermione membalas Draco.

"Jangan terlalu percaya diri Granger" Ucap Draco kembali menatap laptopnya dan sibuk mengetikkan sesuatu. Hermione mengangkat bahunya dan keluar dari ruangan kerja Draco. Sejujurnya, bagi Hermione, ruangan kerja Draco cukup nyaman untuk menjadi bilik merenung berjam-jam karena memiliki banyak buku terkenal yang belum pernah Hermione baca. Mungkin dia akan meminta izin untuk memakai ruangan tersebut bersama-sama lain kali.

Hermione memotong buah dan menghidupkan tv mencari serial apa yang akan dia tonton malam ini. Mungkin akan menonton dokumenter pembunuhan misterius. Hermione mengambil bantal dari dalam kamarnya dan berbaring di sofa panjang sambil memakan buahnya. Membiarkan rasa kantuk menyerangnya dan tertidur di sofa dengan memegang garpu buah.

Rival! [Dramione]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang