Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa-siswi berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka yaaa tentunya ke kantin.elra bangun dan mengajak teman-temannya untuk keluar juga, tetapi kali ini Regina tidak mau ke kantin.
"guys gue gak ikut ke kantin ya" Ucapnya."Kenapa?? Lagi ada masalah?" Tanya Lily namun menerima gelengan dari Regina.
"Gue gak kenapa-napa kok,gue cuma pengen ke taman belakang"balasnya.Tiba-tiba sita sama Ovi datang
"Hey you besty, jok kita ke kantin"teriakan sambil merangkul bahu Regina."Biasa aja bisa gak sih, gak usah teriak-teriak panas nih kuping gue" Ucap Elra melengus sebal ke Ovi,dia hanya nyengir mendapat teguran dari Elra.
"Kalian pergi aja gue mau ketaman belakang" Ucap Regina.
Ovi yang mendengar ucapan sahabatnya itu sontak menyipitkan matanya,
"Bilang aja lo gak ada uang, ya kan?" Ucapnya tanpa rasa bersalah."Bacot....." Balas Regina dan langsung berlalu pergi ke taman belakang sekolah.
"Yok lah kita ke kantin,mungkin dia butuh waktu sendiri" Ucap Lily.
Sita terus memperhatikan punggung Regina yang makin mengecil dipenglihatannya karena sudah jauh,
mereka berlima kemudia pergi ke kantin tanpa Regina.~
Di taman belakang, Regina duduk sendirian disebuah kursi panjang yang berada dibawah pohon cemara hingga disana terasa teduh.
Disana dia melamun memikirkan masalah nyokap bokapnya yang entah kenapa akhir-akhir ini sering bertengkar dan Regina melihat dengan kedua matanya gimana bokapnya melakukan kekerasan terhadap mamanya.
Dia bingung harus apa, bahkan bokapnya sudah mengatakan akan bercerai dengan mamanya. Terus gimana dengan nasib dia??
Tanpa dia sadari air matanya jatuh ke pipinya tanpa disuruh.Memang dia terlihat pendiam namun masalahnya sangatlah banyak membuatnya terpuruk dalam kesendirian.
Disaat dia membutuhkan kasih sayang,orang tuanya malah ingin bercerai.Tiba-tiba seorang lelaki tampan, berbadan kekar dan tinggi duduk disebelahnya. Lantas berhasil membuat Regina kaget dan berdiri. Sambil menghapus air matanya dia melangkah hendak pergi dari hadapan lelaki yang tidak dia kenal itu.namun langkahnya terhenti saat pergelangan tangannya ditahan oleh lelaki tersebut.
Regina menoleh dan melepaskannya genggaman lelaki itu."Sini duduk,kenapa mau pergi sih lanjutin aja nangisnya,kalau butuh sandara bahu aku siap sedia kok" Ucap Rangga dengan tangan yang menarik Regina buat duduk lagi di sebelahnya.
~
Di taman rangga berjalan-jalan sambil ngerayu siswi yang dia temui.
𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘱𝘭𝘢𝘺𝘣𝘰𝘺 𝘴𝘪 𝘳𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢😒
Penglihatannya tidak sengaja tertuju pada seorang wanita yang kelihatannya sedang menangis, lantas membuat kerutan didahi rangga.
Ada rasa ketertarikan terhadap wanita itu, dia akhirnya memutuskan untuk duduk di sebelah wanita itu. Siapa tau bisa deket ye kan.Saat rangga duduk disana wanita itu kaget langsung berdiri dan hendaklah pergi dari hadapannya, namun rangga cegat dan menarik tangan wanita untuk duduk disebelahnya lagi.
"Kamu kenapa?apa ada orang yang nyakitin kamu disekolah ini? Kasih tau aku biar ku tendang dia dari sekolah ini" Ucap rangga sambil menatap pilu ke arah Regina.
Regina yang awalnya menunduk kini mengangkat kepalanya melihat langit yang cerah hari ini.
Regina hanya diam. rangga menghela napasnya pelan lalu berucap.
Kalau ada masalah itu cerita, jangan dipendem sendiri"𝘔𝘢𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘰 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘫𝘪𝘳𝘳☺🙏
Ntah apa yang membuat lelaki itu bisa berucap seperti itu, padahal ini kali pertama dia bertemu dengan wanita itu.
Ada rasa ketertarikan sama wanita yang ada di sebelahnya saat ini.𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘥𝘪𝘪𝘯 𝘙𝘦𝘨𝘪𝘯𝘢 𝘬𝘰𝘳𝘣𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦 𝘱𝘭𝘢𝘺𝘣𝘰𝘺 𝘢𝘯 𝘮𝘶 𝘙𝘢𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘶𝘥𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩😒
Regina menatap nalar kearah depan
"Apakah aku tidak pantas mendapatkan kasih sayang yang lengkap dari orang tuaku" Liriknya tanpa sadar.
Sambil menangis, ntah apa yang membuatnya bisa menceritakan masalahnya kepada lelaki tersebut, padahal kepada sahabatnya saja dia lebih memilih diam daripada menceritakannya.
Rangga sontak menolehkan kepalanya melihat wajah cantik milik Regina,hatinya terasa sesak saat melihat wanita itu menangis.
"Aku gak tau masalah apa yang terjadi didalam keluarga kamu, tapi kamu harus kuat, hidup tanpa masalah itu tidak berarti,kamu harus bisa melawan semua yang semesta berikan kekamu walaupun itu sulit buat dilewati" ucapnya yang berhasil membuat Regina menoleh menatapnya.Regina menceritakan semua yang terjadi dalam keluarganya hingga membuat tangan rangga menariknya kedalam dekapannya.
Nyaman... Rasa nyaman yang dia rasakan saat rangga mengelus lembut surainya.
"Jangan nangis lagi dong, nanti cantiknya ilang" ucap rangga yang berhasil membuat Regina tersenyum didalam dekapannya.
Dia suka rasa nyaman ini, baru kali ini dia merasakan pelukan yang begitu hangat.
Dia mendongak menatap wajah lelaki yg sekarang mendekapnya, dia tersenyum sejenak merasakan kehangatan yang diberikan laki-laki itu.Regina meregangkan pelukannya pada lelaki itu, dia menatapnya dengan lekat.
"Aku gak tau nama kamu siapa,tapi makasih udah buat aku merasa lega" Ucapnya sambil tersenyum.
"Aku Rangga, kamu bisa cerita ke aku jika kamu merasa nyaman" Balas rangga.
"Mulai sekarang kita temenan" Sambungnya, Regina mengangguk dan tersenyum
~
Pesan untuk Regina:
Pesan untuk Rangga:
Jangan lupa vote ❤🌹
