6. Dream

69 52 35
                                        

Amelia mengetuk pintu kamar Lily yang langsung dipersilahkan masuk oleh Lily. Terlihat Lily sedang sibuk berdandan dan memilih pakaian yang paling bagus menurut dia untuk ia gunakan malam ini,dia menyuruh mamanya untuk memilih baju mana yang cocok untuknya.

"Ma....,menurut mama bagusan yang mana?" Tanya Lily memperlihatkan dua dres selutut yang ada ditangannya sekarang.

"Apapun yang kamu gunakan akan selalu terlihat cantik sayang" Balasnya sambil mengusap surai panjang milik Lily.

"Ini kan jari spesial aku ma, aku harus pakai dress yang paling bagus"

"Terserah kamu sayang, kamu lebih suka yang mana?"

"Aku sih lebih suka liat dress yang ini mah" Jawab Lily sambil mengangkat dres yang ada ditangan kirinya. Dress berwarna abu-abu dengan bordir dipinggiran nya membuatnya terlihat elegan.

"Kalo kamu suka yang ini ya gunakan yang ini, karena pilihan kita sendirilah yang paling cocok untuk kita, kamu lebih mengenal diri kamu jadi yakin saja bahwa pilihanmu yang terbaik" Balas Amelia.

"Baiklah....,Lily akan pakai yang ini"

"Bergegaslah mama tunggu dibawah" Ucap Amelia lalu keluar untuk keruang tamu.

Bell pintu rumah berbunyi, menandakan yang ditunggu sejak tadi sudah datang. Amelia langsung bergegas untuk membukakan pintu,terlihat seorang laki-laki berbadan kekar dan tinggi beserta dengan kedua orang tuanya sudah berdiri didepan pintu rumah Lily.

Suara kenop pintu terbuka membuat lelaki dan kedua orang tua itu berbalik dan terlihat Amelia dengan senyuman nya menyuguhi kehadiran mereka.

"Wah sudah sampai,silahkan masuk" Ajak Amelia kepada Lusi.
Lusi adalah ibu dari fuzo Anaska,
Lusi dan suaminya Handoko datang untuk acara lamaran Lily dan fuzo, mereka pun masuk dan kini sudah berkumpul di ruang tamu.
Fuzo dengan kemeja berwarna putih dibalut jas warna hitam membuatnya terlihat tampan dan berwibawa.

"Calon menantuku tampan sekali" Puji Arya ayahnya Lily.

"Terimakasih om, om juga terlihat tampan" Balas Fuzo tersenyum menunduk malu kepada Arya yang akan menjadi calon mertuanya.

"Silahkan duduk" Ucap Arya mempersilahkan ketiga orang itu.

Hari ini merupakan hari yang spesial untuk Lily dan Fuzo, Fuzo akan melamar Lily secara kekeluargaan yang hadir cuman orang tua dari fuzo.

"Sebentar ya...,saya panggilkan Lily nya dulu" Ucap Amelia lalu beranjak menaiki tangga menuju kamar Lily.
Saat membuka pintu Lily terlihat menawan dengan dress yang membalut tubuhnya dengan riasan yang tidak terlalu tebal membuatnya jadi sangat cantik.

"Sayang....,Sapa lembut Amelia kepada anaknya itu.

"Fuzo dan keluarganya sudah dibawah, ayo turun" Ajaknya.

"Iya ma" Jawab Lily.

Mereka berdua kini berjalan beriringan menuruni satu-persatu anak tangga menuju ruang tamu.
Disana Lily melihat Fuzo yang sangat tampan membuatnya gemeteran seketika,gimana tidak lelaki yang sedang duduk bersama ayahnya itu akan melamarnya malam ini.

𝘛𝘶𝘬

𝘛𝘶𝘬

𝘛𝘶𝘬

Suara hells milik Lily saat menuruni tangga mengalihkan perhatian Fuzo beserta semua yang ada disana.
Seketika mata fuzo berbinar terpana dengan kecantikan Lily, dia memandangi Lily tanpa berkedip.
Melihat hal itu membuat Lusi mencubit lengan anaknya itu agar tersadar,
Fuzo tersadar namun enggan untuk memalingkan pandangannya dari Lily sambil tersenyum simpul.

L I L Y ' STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang