Happy reading
Sesampainya di kamar draven menurunkan jennie di kasurnya.
"Baby tunggu dulu ya, abang mau mandi dulu." Ucap draven menatap lembut jennie.
"Iya abang" jawab jennie yang di balas dengan senyuman oleh draven.
Draven meninggalkan jennie dan berjalan ke arah kamar mandi.
Ting!
misi : berkenalan dengan tokoh cerita "my girl"
Hadiah : pewangi tubuh permanen, 10% ketampanan dan daya tarik, 1 mansion
Mission complete
[Apakah tuan ingin menerapkan hadiah nya?]
"Ya lakukan lah." Jawab draven.
Ting!
Memproses perubahan.....
STATUS
Nama : draven king raxeon
Peran : piguran
Ketampanan : 80%
Daya tarik : 90%
Kepintaran : 90%
Kesehatan : 85%
Skil : multitalenta
Point : 9.868
Hadiah : pewangi tubuh permanen, 10% ketampanan dan daya tarik, 1 mansion di jalan xxxx
Perubahan status selesai...
Pewangi tubuh diterapkan.....
Selesai.
[Tuan bisa datang ke mansion sesuka tuan.]
"Hm." Jawab draven.
Sistem hanya mendengus kesal kenapa dia bisa punya tuan seperti itu.
Selesai mandi dan berganti baju draven keluar dari kamar mandi dan ingin menghampiri jennie, tetapi draven tidak melihat keberadaan gadis itu. mungkin jennie sudah kembali ke kamarnya dia berpikir jennie bosan menunggunya ya karena dia agak sedikit lama di kamar mandi.
Draven pun menidurkan badannya dikasur dia sangat capek karena perjalanan tadi dan draven pun tertidur.
》》》》
Tok...tok...tok..
Draven terbangun karena mendengar suara ketukan pintu, dia lantas bangun dan berjalan ke arah pintu dan membukanya. Ternyata glen lah yang mengetuk pintu kamarnya.
"Abang mommy menyuruh abng buat makan malam." Ucap glen.
Draven tidak menjawab dia malah semakin mendekatkan tubuhnya ke tubuh glen. Draven menarik lengan glen agar masuk ke kamarnya dan mendorong glen agar bersandar di tembok kamarnya.
Sekarang jarak draven dan glen sangat dekat, draven semakin mendekatkan wajahnya ke wajah glen sehingga hidung mereka bersentuhan.
Glen yang melihat itu hanya diam dan memejamkan matanya. Draven hanya terkekeh melihatnya.
"Kenapa kau memejamkan matamu glen?" Tanya draven dengan suara berat dan sedikit serak.
Glen pun membuka matanya perlahan, glen menatap mata abangnya yang sedang menatapnya intens. Pipi glen terlihat memerah seperti kepiting rebus.
" a abng sebaiknya kita segera ke bawah mereka pasti sudah menunggu kita untuk makan malam." Ucap glen dengan gugup dan jantung nya yang berdetak kencang.
"Bagaimana kalau abang memakan mu saja?" Tanya draven sambil menggigit pelan telinga glen.
"maksud abang?" Glen bergidik ngeri saat merasakan telinganya digigit pelan oleh draven.
Draven memundurkan tubuhnya.
"Tidak, lupakan lah." Jawab draven, dia memegang lengan glen dan berjalan ke luar kamar.
》》》
Sesampainya draven dan glen di meja makan, draven melihat hanya ada orang tuanya dan adiknya saja mungkin teman teman adiknya sudah pulang draven tidak peduli itu."Malam."
"Juga king/bang"
Draven dan Glen pun duduk. Mommy yang melihat semuanya sudah kumpul lantas menyendokan nasi dan lauknya dan meletakan nya dipiring mereka semua.
"Selamat makan." Ucap daddy selaku kepala keluarga. Merekapun makan dengan diam.
》》》
Setelah makan malam selesai draven kembali ke kamarnya dan mengajak Glen adeknya buat tidur bareng.
Mereka berdua sedang tiduran dengan posisi berpelukan. Draven menatap glen intens, karena saking gugupnya glen menarik leher draven sehingga wajah draven semakin dekat dengan wajahnya bahkan mereka bisa merasakan hembusan nafas mereka menerpa wajah masing masing.
Draven memiringkan kepalanya dan menempelkan bibirnya dengan bibir glen. Glen membulatkan matanya dia terkejut.
Setelah beberapa detik dalam posisi itu, perlahan draven mulai melumat bibir Glen. Glen sedikit melenguh. Cukup lama mereka berciuman hingga glen menepuk bahu draven.
Draven mengerti adek nya perlu nafas, dia melepaskan lumatan nya. Draven menatap bibir glen yang sedikit bengkak karena ulah nya. Mengusap bibir itu dengan ibu jarinya.
Tbc^^
Jangan lupa follow and voment, see u guys....
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAVEN (BL)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Warning⚠ B×B Alderick dxavion ryder seorang cowok yang memiliki sifat dingin, kejam, cuek, dan irit bicara. Dia meninggal karena mengalami kecelakaan beruntun. Dan bukan nya masuk ke surga atau neraka, Erick malah bertransm...