bab 6

14 3 0
                                    

Aku hampa tampahmu, tapi bersamamu aku terluka, aku mencintaimu tapi juga membencimu.. LARAS🥀

|***|

Seorang wanita saat ini sedang terduduk diam membisu, di atas balkon apartemennya, hanya di iringi musik bergenre pop rock dan synt-pop, dan gumpalan asap yang keluar dari bibirnya.

Laras sedang menikmati indahnya gelap malam, dirinya hanya di temani dengan ribuan bintang dan bulan sabit di atas sana.

I have this thing where I get older but just never wiser
M

idnights become my afternoons
When my depression works the graveyard shift
All of the people I've ghosted stand there in the room
I should not be left to my own devices
They come with prices and vices
I end up in crises
Tale as old as time
I wake up screaming from dreaming
One day I'll watch as you're leaving
'Cause you got tired of my scheming
For the last time
It's me
Hi!
I'm the problem, it's me
At teatime
Everybody agrees
I'll stare directly at the sun but never in the mirror
It must be exhausting always rooting for the anti-hero
Sometimes I feel like everybody is a sexy baby
And I'm a monster on the hill
Too big to hang out
Slowly lurching toward your favorite city..

Indahnya musik itu menggema di pendengarannya. namun, membuatnya merindukan di masa lalu. tidak? laras tak ingin mengingat semua, hanya akan membuatnya merasa tersiksa, hanya akan membuatnya lagi dan lagi merasa bersalah akan semua yang terjadi. Namun, berusaha apapun dirinya untuk melupakan semua, dia tetap akan mengingatnya.

Air mata mulai mengalir kembali, sungguh! laras tak ingin mengakui, tapi dia memang benar wanita cengeng. Setiap kali terduduk termenung seorang diri di balkon apartemennya, disinilah dia mengeluh semua derita yang di rasakannya, kecemasannya rasa bersalah semua menyatu jika mengingat masa lalunya. Rokok adalah andalannya menghilangkan sesak di dadanya.

"Kesalahanku adalah bertemu denganmu haru, aku membencimu, sunguh" tidak, itu adalah dusta yang di ucapkan laras, dia tak sepenuhnya membenci haru, dia mencintainya. Dia hanya memaksakan dirinya agar bencinya semakin besar, agar rasa ragu tak lagi ada di benaknya.

••••

Seorang wanita cantik berjalan di koridor sekolah dengan seluruh mata yang menatap ke arahnya, dia merasa ada yang salah dengan wajahnya, apakah make upnya? Tidak dia tidak pernah memakai make up dalam bentuk apapun itu, kemudian dia memeriksa pakaiannya apakah ada yang salah, namun kembali jawabannya tidak. Lalu apa yang salah pada dirinya? sehingga banyak pasang mata yang menatapnya aneh.

"Apa dia orangnya?"

"Dia murid baru yah, kok aku baru liyat"

"Cantik banget"

"Cantik apanya, biasa ajah tu"

"Tapi dia natural ajah udah cantik! apa lagi kalau make up pasti lebih cantik"

PEMILIK LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang