Begitu Saja

27 0 0
                                        

"Kita punya sudut pandang yang berbeda terhadap apa yang kita lihat" (Nay)

"Assalamualaikum Selamat pagi Anak Soleh " sapaku ceria terhadap anak murid ku pagi ini yang baru saja tiba di sekolah

"Enggak, Enggak" jawabnya sambil berteriak anak ini sepertinya sedang tantrum dia menangis dan berteriak sambil memukul sang supir yang mengantar, keadaan seperti ini seperti latihan berulang kali walau sudah sering tetap saja selalu kerepotan jika menghadapi keadaan ini

"Loh Naufal kenapa? Sini bu guru peluk" bujuk ku sambil mencoba mendekapnya yang sedang mengamuk

"Sayang tenang ya, ada ibu disini, Astagfirullah hal Adzim" ku coba peluk, ku usap kepalanya untuk menenangkan sambil ku bisikan istighfar

"Naufal sayang hari ini mau gambar harimau enggak ?
Naufal hari ini mau belajar tentang ikan enggak?
Naufal tau gak ibu punya clay baru?
berbagai cara ku lakukan untuk membujuknya

Setelah beberapa menit akhirnya anak bernama Naufal mulai tenang, supir yang mengantar pun mulai berpamitan untuk meninggalkan pelataran sekolah

"Bu guru saya pamit ya, terimakasih dan maaf sudah merepotkan pagi pagi seperti ini" ujar sang supir

"Iya pa, sama-sama" jawabku ramah

Aku disini bekerja sebagai shadow teacher untuk Naufal anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah umum

Tentu saja ini tantangan baru bagiku yang tidak pernah menangani anak luarbiasa jangankan anak luarbiasa anak yang normal biasa saja belum pernah sama sekali tidak punya pengalaman menjadi guru sebelumnya tapi apalah daya kebutuhan mendesak mencoba meluruskan niat bahwa profesi ini adalah mulia

Tak terasa sudah satu semester aku menjadi shadow teacher di Taman kanak- kanak, sekolah TK dan day care tempat pendidikan sekaligus pengasuhan ini membuat kami para guru bekerja dari pagi sampai sore, merawat anak orang seperti anak sendiri, terlebih mendidik anak se spesial Naufal dan Raihan yang menjadi murid pertamaku dihidup ini

"Bu Nay ada cowok yang cari diluar" ucap salah satu teman guru

"Iya bu siapa ya ?"

" Udah samperin aja" titahnya

"Oke" jawabku langsung bergegas keluar

Deg.. jantungku tiba-tiba berdetak kencang melihatnya laki laki itu kenapa ada disini.

"Nay" Sapanya sambil tersenyum

"Hay Fahri" jawabku sambil bingung harus bereaksi seperti apa melihatnya lagi setelah 2 tahun dia pergi, mau bersikap biasa tapi tidak bisa karna dia yang memutuskan hubungan kita, mau bersikap cuek juga dia tetap temanku aku harus apa ya Allah pertemanan yang kita jalin dari SMP berubah hanya karna saling menyukai

"Nay lo gak ganti nomor hp kan ?" Tanyanya bersikap biasa saja seolah tidak pernah terjadi apa apa diantara kita

"Enggak Fahri " situasi awkward macam apa ini

"Gue kemarin ngchat lo tapi gak ada balesan, gue langsung telepon si caca buat nanyain lo dimana, ternyata lo disini jadi ibu guru, profesi yang bikin lo keliatan jadi ibu ibu cocok lah buat lo haha" ucapnya konyol

Mungkin Hari ini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang