Bab XI.

44 20 0
                                    

[ 11 - Akhirnya Mengetahuinya ]

Masalah kemaren masih terpikirkan oleh Harzhel.

"Ja, gua pergi dulu ya. Mau ketemu sama ibu."

Javrian hanya mengangguk dan menatap punggung Harzhel yang mulai menjauh dari pandangannya.

Harzhel pergi kesebuah cafe yang sering dia datangi dengan ibunya dulu. Seperti permintaan ibunya kemaren.

Anggap saja dia tidak tau apapun. Ia tak tau dengan apa yang sedang terjadi dirumahnya.

"Hi, sayang."

Harzhel tersenyum miris kearah Kayesa yang baru saja menyapanya dengan senyuman manis.

"Mau bicara apa?" tanya Harzhel to the point.

Kayesa tersenyum tipis. "Tidak mau bertanya hal lain dulu?" tanya Kayesa sembari menatap pilu kearah anak semata wayangnya.

"Tidak. Ada apa menyuruhku datang kemari?"

Kayesa menghela napas panjang dan akhirnya memberikan amplop coklat yang dia bawa kepada Harzhel.

Harzhel sepertinya sudah bisa menebak isi amplop coklat itu, tapi tangannya terus membuka amplop tersebut.

Ia mengeluarkan isinya dan membacanya dengan telaten. Ia tersenyum miris. Tebakannya benar.

"Cerai?" tanyanya sambil menatap manik berkaca kaca dari Kayesa.

Kayesa mengangguk pelan.

"Itu pilihan yang terbaik. Aku tidak masalah dengan hal itu, lagi pula-" Harzhel menjeda ucapannya dan berusaha untuk menahan air matanya dengan mengalihkannya kearah lain.

Kayesa tersenyum tipis, ia mengusap tangan anaknya lembut.

"-aku sudah dewasa." lanjut Harzhel.

Air mata keduanya lolos begitu saja. Akhirnya mereka menangis sembari berpelukan erat.

"Maafkan ibu ya, dek. Adek ikut papa ya? Ibu ga bisa bawa adek." bisik Kayesa.

"Kenapa?"

Kayesa melepaskan pelukan itu. Menatap manik kembar Harzhel.

"Papamu yang minta hak asuh kamu ada ditangan dia. Ibu ga bisa mengelak lagi, jadi jangan marah ya? Semuanya salah ibu, bukan papamu." jelas Kayesa.

Harzhel tiba tiba teringat oleh ucapan papanya semalam.

"Siapa perempuan yang ibu temui?"

Kayesa gelagapan. "Maksudmu?" tanyanya.

"Perempuan lain yang disebut sebut sama papa semalam."

"Kamu pulang?"

Harzhel ya ampun.

"hm. Lagi pula aku sudah tau semuanya. Jadi, siapa perempuan itu?"

"Jane."

KARENAMU AKU BERTAHAN [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang