Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mentari pagi mulai terbit dari timur, dan menerangi Teyfat. Angin sejuk pagi memang sangat menenangkan dengan di iringi suara kicauan burung, tetapi mereka berdua masih tertidur pulas. Paimon ingin membangunkannya tapi sepertinya itu hanya akan mengganggu kenyamanan mereka berdua
"Apa mereka masih tidur?" Tanya Verr Goldet seorang ibu-ibu yang bekerja di penginapan Wangshu inn
"Yahh.. begitulah, aku tidak ingin mengganggu nya bisa-bisa aku kena ulti pengembara" jawab Paimon
"Hahaha.. yasudah biarkan saja mereka, lagi pula.. jarang sekali Tuan Xiao bisa sedekat itu dengan manusia, apalagi seorang wanita"
"Sebenarnya orang bernama Xiao ini siapa?" Tanya Paimon
"Xiao adalah seorang Yaksha terakhir, Yaksha adalah pelindung Liyue." ~ Xiao dulu nya itu hanyalah alat senjata perang yang selalu di perbudak dan di siksa oleh dewa yang keji
"Alatus, serang dan robek lah tubuh nya berkeping-keping"
Alatus, nama yang di berikan oleh dewa yang keji itu. Mendengar nama itu sangat di takuti oleh manusia, iblis, monster, bahkan dewa sekalipun Hingga sampailah pertemuan mereka dengan Archon Geo Dewa kontrak, Morax
Morax telah membunuh dewa keji dan Xiao gagal melindungi dewanya, tapi... ia malah merasa lega. Ia bisa bebas pergi kemanapun dia mau tapi tidak sampai disitu..
Xiao merasa harus bertarung melawan Dewa yg membunuh dewa keji
Akhirnya ada Sedikit pertempuran diantara mereka, dan tentu saja Morax lah yang menang. Xiao hanya bisa menurut dan mengakui kekalahannya dengan kesal dia sudah pasrah dengan takdir nya yang menyedihkan selalu di perbudak dan di siksa, tetapi takdir berkata lain. Dewa itu menyembuhkan semua luka yang ada pada Xiao.
