[04]

410 39 0
                                    

©©©
Happy reading

Di sebuah kamar bernuansa gelap terdapat seorang laki-laki yang sedang terbaring sambil menatap langit-langit kamarnya.

Mengingat kejadian beberapa saat lalu, membuatnya tersenyum tipis, membayangkan rona merah di wajah gadisnya sungguh sangat menggemaskan.

Bangun dari tempat tidur dan berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan diri.

****

Saat ini Eliza makan malam bersama keluarganya. Hanya dentingan sendok yang bersuara, karena memang sudah peraturan.

Setelah makan, mereka berkumpul di ruang keluarga. Untuk yang membersihkan meja makan ada maid ya.

"Bagaimana mana sekolah mu princess?" Tanya papa

"Baik pa"

"Ada yang ganggu kamu?"

"Siapa sih yang berani ganggu anak seorang Raynand Smith." Ucapnya dengan nada angkuh

"Kamuu inii." Kekehnya sambil mengelus rambut sang putri. Dibalas cengiran

"Ngobrol apa tu?" Tanya mama dengan membawa cemilan.

"Soal sekolah El ma"

"Owh"

Mereka berbincang sesekali tertawa. Keluarga yang sangat harmonis gak sih.!

****

Pagi harinya Eliza sudah siap dengan seragam sekolah dengan tampilan yang begitu cantik. Ia menuruni tangga dan langsung dudu di meja makan bersama kedua orangtuanya.

"Morning sayang." Sapa mama nya

"Morning." Balasnya sambil tersenyum memakan sandwich yang sudah disiapkan mamanya

"Princess, hari ini mama dan papa akan melakukan tour untuk pengesahan perusahaan cabang kita di berbagai negara jadi kami harus meninggalkan mu
Cukup lama, apakah kamu tidak keberatan ?" Tanya sang papa

"Engga pa, disini kan masih ada maid dan bodyguard yang jaga Eliza." Jawabnya tenang

"Maafkan kami sayang." Sesal mama

" Gak papa mom."

"Ma,pa Eliza berangkat ya." Pamitnya

"Hati-hati sayang." Ucap kedua orangtuanya


****

Memasuki pekarangan sekolah, hari ini Eliza diantar oleh supir. Membukakan pintu untuk sang nona, Eliza turun dengan anggunnya di penuhi tatapan kagum oleh siswa-siswa yang berada di lingkungan sekolah.

"Makasih pak." Ucap Eliza. Sambil berjalan melangkahkan kaki di koridor yang sudah ramai, melewati geng Mark a.k.a. Arka beserta tiga perempuan dan dua yang baru ia lihat. Salah satu perempuan itu adalah anna.

Semua pandangan mengarah pada Eliza, berbagai pujian yang terlontar, tatapan kagum, dan juga iri. dan itu membuat salah satu  ketiga siswa perempuan diantara geng Arka memandang iri kearah Eliza.

Figuran?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang