✧✧✧

36 10 0
                                    


Awal Tahun 1999

Terlihat ada seorang anak siswi kelas 12 yang sedang memarahi kedua anak Adam yang baru saja pulang dari tawuran, dia adalah Arunika, Bagaskara dan Rajaswala.

"Udah aku bilangin ya, kalian berdua tuh jangan ikut tawuran. Mau jadi apa nanti kalian" Arunika yang merasa kesal, karena ucapannya tidak dilakukan oleh teman dan pacarnya.

Arunika sudah lelah dengan kelakuan teman dan pacarnya. Mereka berdua itu tidak ada kapoknya, sudah beberapa kali di skors karena tawuran tapi mereka tetap tidak kapok juga.

"Sekarang kalian mau gimana? Aku sudah lelah menasehati kalian berdua" Ujar Arunika lelah, dia sudah muak dengan tingkah laku mereka berdua.

Mereka berdua tak berkutik, mereka hanya menunduk. Kalau Arunika sudah marah, berarti tindakan mereka sudah kelewat batas.

"Kami berdua, berjanji tidak akan pernah mengulangi perbuatan kami lagi" Mereka berdua mengatakan serempak dan bersungguh-sungguh.

"Halah, kamu dari dulu juga janji janji mulu" Ucap Arunika sebal.

"Ini yang terakhir kalinya Arun"

"Kami berjanji, kalau kami melanggar. Kamu bebas apakan kami"

Arunika tak menjawab, dia hanya menganggukkan kepalanya.

"Maafkan kami berdua Arunika."

"Ya aku maafkan, tapi janji jangan diulangi lagi. Ayo ke UKS, obati dulu luka kalian" Arunika mengajak mereka berdua untuk ke uks.

Sampai di uks, Arunika langsung mengobati luka Bagaskara dengan telaten.

"Sshh, sakit yang. Pelan pelan, lukanya perih itu" Bagaskara mengaduh, karena lukanya ditekan Arunika.

"Udah tau sakit, masih aja ikut tawuran" Arunika bersungut-sungut. Tetapi setelahnya dia mengobati luka Bagaskara dengan lembut.

"Namanya juga anak muda Run" Rajaswala menjawab pertanyaan Arunika, dengan rebahan santai di ranjang uks.

Arunika tak menjawab, dia hanya menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir dengan jalan pikir mereka berdua.

"Nah udah beres, sini giliran kamu Ja"
Rajaswala yang dari tadi rebahan pun menghampiri Arunika dan duduk didepannya.

"Minggir, Gas." Rajaswala sambil mendorong sedikit tubuh Bagaskara.

"Iya-iya, sabar napa sih"

"Kamu ini juga Ja, jangan kerjaannya tawuran mulu." Arunika memulai sesi ceramahnya lagi. Rajaswala hanya cengengesan dan masa bodoh.

"Ya udah terusin aja, nanti jangan harap bisa ketemu aku lagi" Arunika menjawab dengan serius, dia benar benar serius mengucapkan kalimat itu.

Mendengar ucapan Arunika, Rajaswala sedikit was was, membujuk Arunika itu sangat susah sekali. Pernah dulu pada saat ia dan Bagaskara pertama kali membolos, dan akhirnya ketahuan oleh guru, dan berakhir dijemur di lapang. Arunika sama sekali tak melirik keberadaan ia dan Bagaskara. Arunika itu sangat keras kepala.

Maka disitulah kita berusaha mati matian untuk membujuk Arunika.

Arunika Journey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang