"Arun, nanti nikahnya sama aku ya" Ucap Bagaskara tiba tiba.
"Kenapa tiba tiba, Gas?"
"Kita masih kelas 6 SD loh, masih lama" sambung Arunika.
"Jawab dulu napa sih" Sewot Bagaskara, Arunika hanya terkekeh.
"Iya deh"Jawab Arunika ogah ogah an.
Mereka berdua sedang duduk santai di taman dekat alun alun, tadi sepulang sekolah mereka mampir kesini.
"Janji ya" Bagaskara menyodorkan jari kelingking nya, berniat untuk membuat perjanjian yang tak pernah terjadi.
"Iya iya, eh ayo pulang. Udah mau sore nih, nanti aku dicariin mami." Kata Arunika buru buru membereskan tasnya.
"Sabar woi sabar,"
"Ayo Gas ih, cepetan dikit napa"
"Iya ayo" Bagaskara merangkul bahu sempit Arunika.
Ternyata janji Bagaskara kepada Arunika takkan pernah terjadi, janji yang hanya sekedar janji. Bahkan sampai mereka menjalin hubungan sampai remaja pun, semesta tak merestuinya. Tetapi mereka berdua tetap mencintai satu sama lain. Mungkin dikehidupan yang akan datang, mereka akan bahagia, dan hidup sebagai sepasang kekasih yang kelak dipisahkan oleh maut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika Journey
Kısa HikayePada akhirnya tujuan akhir Arunika adalah Bagaskara, meskipun semesta merenggut kebahagiaan mereka berdua. Terpisahkan begitu lama, tetapi dia akan selalu mencintai nya, setulus jiwa raganya. Bagaskara, cinta pertama dan terakhirnya.