"Ahahahahaha..."
Jimin sedang mengecek snapgram akun J-Hope dan langsung tertawa keras melihat hyungnya itu me-repost dance cover yang dilakukan Jungkook. Di sebelahnya, Jungkook sedang menelpon hyung mereka itu sambil mengomel. Ia bahkan tidak berniat meng-upload video dance cover-nya dan tiba-tiba ia sudah menjadi trending karena videonya di repost oleh idolnya langsung.
"Followers insta ku tiba-tiba bertambah banyak, tahu. Aku jadi tidak bisa mengupload macam-macam lagi!"
Terdengar tawa khas Hoseok hyung dari ujung sana meskipun Jungkook tidak memasang pengeras suara. Hoseok hyung sudah benar-benar membaik dari traumanya. Sejak sebulan lalu setelah comeback-nya dijadwalkan, hyungnya itu sibuk manggung di sana-sini. Mereka bahkan sudah hampir dua minggu tidak bertemu. Yah, ini memang jauh lebih baik daripada melihat hyungnya itu mendekam di rumah dengan muram.
"Ini juga salah Jimin hyung," gerutu Jungkook begitu sambungannya dengan Hoseok hyung terputus.
"Aku tidak akan minta maaf," balas Jimin sambil tertawa. Kembarannya itu menyalahkan Jimin karena Jiminlah yang mengupload video itu di instagram dan menandai akun resmi milik J-Hope, padahal Jungkook bahkan baru mau direkam karena Taehyung yang meminta.
Jungkook masih mengomel dengan bibirnya yang mengerucut, membuat Jimin kembali tertawa karena gemas.
"Oh, benar juga, aku harus ke rumah sakit setelah ini. Mau kuantar pulang dulu atau tidak usah?" tanya Jimin saat layar ponselnya menunjukkan room chat-nya dengan kekasihnya, Park Mina.
"Iya, Taehyung hyung sendirian di rumah," jawab Jungkook dengan murung.
Jimin yang melihatnya hanya bisa ikut menghela nafas. Minggu lalu...
Jimin baru kembali dari kampus saat dilihatnya Taehyung duduk di tangga sambil memeluk lututnya. Ia mendekati kembarannya itu dengan bingung, tapi belum sempat Jimin menyapa, Taehyung sudah bangkit berdiri dan berjalan menaiki tangga. Jimin buru-buru mengikuti melihat gelagat Taehyung yang mengkhawatirkan.
Tiba-tiba pegangan Taehyung pada selusur tangga tergelincir. Ia hampir menggelinding kalau Jimin tidak sempat menahannya. Jimin memegang selusur tangga erat-erat untuk menahan dirinya agar tidak ikut jatuh saat Taehyung jatuh ke arahnya. Kini kedua tangannya berpegangan ke selusur tangga dengan Taehyung yang entah masih sadar atau tidak di antara kedua tangannya. Posisinya benar-benar buruk sampai mereka bisa terjatuh kalau Jimin tidak berpegangan.
"HYUNG!!!" jerit Jimin. Ia baru pulang, tidak tahu siapa yang ada di rumah jam segini.
"Taehyung-ah, kamu masih bangun, kan? Tae?" panggil Jimin di atas kepala Taehyung. Ia ingin menangis rasanya, tidak mungkin Taehyung tidak bergerak sama sekali kalau masih sadar.
"HYUUUNGG!!!" panggil Jimin lagi. Kepanikan semakin menghampirinya, bagaimana kalau ia tidak kuat menahan beban tubuh mereka lagi dan mereka berdua menggelinding ke bawah? Ia mungkin akan baik-baik saja, tapi bagaimana dengan Taehyung? Bagaimana kalau itu mengakibatkan penyakitnya semakin parah?
"Astaga!"
Jimin bersyukur karena mendengar suara Namjoon hyung. Hyungnya itu berlari ke arah mereka, kemudian membantu mengambil alih Taehyung sambil memperbaiki posisi Jimin agar ia bisa bangkit sendiri. Namjoon hyung lalu menggendong taehyung dan menurunkannya di sofa, Jimin mengikuti dengan agak terpincang karena kakinya terasa sakit. Ia terkejut melihat darah mengalir keluar dari hidung mancung milik kembarannya itu.
Namjoon hyung buru-buru mengambil tisu dan menghentikan pendarahannya. Setelah darah tidak keluar lagi, Namjoon hyung mengangkat Taehyung sekali lagi dan membawanya ke kamar Jin hyung. Ia memasangkan infus, kemudian menyelimuti Taehyung. Jimin yang memperhatikan ikut naik ke atas kasur dan memeluk kembarannya itu.