✵01✵

10 2 0
                                    

Di saat awan tak lagi sanggup menahannya, air turun membasahi bumi.. langit menangis, membawa pilu yang selama ini selalu berusaha untuk aku lupakan, senyum mu sekilas terlintas dalam benak dan juga pikiran.. melupakan mu adalah hal yang paling tersulit bagiku, mengingat kembali kejadian itu, membuat ku berfikir.. mengapa semesta mengambil insan yang aku harapkan, untuk mengisi kekosongan belahan jiwa ini.. aku sanggup menunggu mu sampai ribuan tahun. Penantian yang aku tunggu sirna bersamaan dengan bunga dandelion yang terbang di terpa angin.., ladang dandelion sekarang menghilang begitu juga dirimu.

Berawal dari Hujan..
Berakhir untuk Hujan..

Semoga, kita dapat bertemu di kehidupan selanjutnya.





Melihat Luna sendiri di bawah hujan, Criston pun meminta izin pada guru untuk keluar kelas, setelah mendapatkan izin dari guru yang mengajar.. Criston pun pergi menghampiri Luna yang sedang sendiri di bawah hujan
"Luna?, Are you okay?" Criston bertanya pada Luna.
Luna tak mendengar Criston, sampai pada akhirnya, Criston menepuk pundak Luna.. Luna terkejut ketika Criston menepuk pelan pundaknya, menghapus air mata yang berlinang, lalu ia pun menatap Criston.

"Ada apa Criston?, Kenapa kamu juga disini??" Luna kebingungan karena Criston tiba-tiba ikut serta berada di bawah hujan "Aku tidak akan masuk, sampai kamu juga ikut masuk!" jawab Criston dengan tegasnya.. seketika itu juga hujan turun bertambah deras, disertai dengan angin yang kencang yang menusuk kulit, sehingga terasa dingin. Karna Criston sudah tak tahan lagi dengan sikap Luna yang keras kepala itu.. ia mendekati Luna lalu menggendong nya seperti Bridal style, Criston segera menuju ruangan UKS.., meletakkan tubuh Luna keatas ranjang UKS lalu Criston berjalan ke arah lemari mencari sebuah handuk untuk mengeringkan tubuh mereka berdua.

Disaat Criston sedang tengah mencari sebuah handuk,
Luna mengendap-endap berjalan menuju pintuyang tak ditutup itu, tapi Criston mengetahuinya dan segera memeluk tubuh mungil Luna dari belakang.. "Mau pergi kemana tuan Putri!??" bisik Criston di telinga Luna..
Luna berusaha sekuat mungkin untuk lepas dari pelukan Criston, tetap juga tidak bisa lepas.. ya, pelukan itu sangat kuat sampai-sampai kaki Luna terasa lemas karna berusaha mencoba melepaskan diri dari pelukan Criston. Criston menggendong Luna dna kembali menaruhnya di ranjang dengan pelan, tak lupa ia menutup pintu ruang UKS dan menguncinya.. ia membawa handuk lyang sudah ia temukan tadi, dan mengeringkan tubuh Luna yang basah kuyup itu..

Setelah selesai mengeringkan tubuh Luna, ia segera membuka bajunya yang ikut basah kuyup karna Luna, secara tak sengaja Luna melihat tubuh indah dari sang pangeran, yang membawanya dari derasnya hujan menuju ke UKS, tapi saat Criston membalikan badannya.. punggungnya terlihat ada sebuah bekas luka yang cukup dalam dan iru terlukis di punggungnyw yang indah..

Luna ingin mencoba bertanya, kepada Criston.. tapi ia tidak berani. Sebaliknya Criston tau apa yang Luna pikirkan "Apakah kau ingin tau, bekas luka apakah ini..??" tanyanya kepada Luna, Luna terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh Criston.. seakan-akan Criston dapat membaca pikirannya. "Apakah aku boleh mengetahuinya?" Luna bertanya dengan hati-hati, "Jikalu engkau sangat penasaran, maka aku dapat memberitahukannya padamu!" Criston berbalik badan dan menghampiri Luna yang tengah berbaring di atas ranjang UKS, Criston duduk di tepi ranjang dan menceritakannya, "Apakah itu benar!??" Luna tidak percaya dengan yang Criston katakan..
"Tentu, untuk apa aku berbohong dengan mengarang cerita!?? Jelas jelas kejadian itu sangat logis dengan bekas luka yang berada di punggungku ini"




*BERSAMBUNG*

HAI JANGAN LUPA VOTE YA, SUPAYA MENDUKUNG KARYA INI
TYSM<3

HUJAN YANG MENYAYAT HATI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang