᪥03᪥

1 0 0
                                    

Disaat hujan turun menyirami bumi, Criston berencana untuk datang kerumah Luna.. ya, seperti biasa Criston menemani Luna di rumah yang besar tanpa ada banyak orang di dalamnya..

'Ting..' handphone Luna berbunyi, sepucuk pesan terlampir dari Criston

"Baby, bisakah kamu menyiapkan bajuku yang tertinggal di rumahmu waktu itu?, Tolong siapkan jika aku kehujanan.. tysm"
Luna membuka pesan itu dan membalasnya

"Tidak usah repot-repot datang kerumahku.., aku tidak apa-apa. Tapi jika kamu bersikeras untuk tetap datang di saat hujan maka akan ku tunggu," " baiklah, hati-hati dijalan.. jangan ngebut!!"
Setelah membalas pesan, Luna mematikan handphone nya dan bergegas lari ke dapur untuk memasak

"Bi Inem!?"

"ya non?, ada apa??" tanya bi Inem

"Tolong ambilkan handuk kering dan juga baju Criston yang tertinggal waktu itu" pinta Luna pada bi Inem

"baik non, sebentar" bi inem langsung berlari dan mencari handuk kering dan juga pakaian Criston yang tertinggal waktu itu,

Sembari menunggu kedatangan Criston, Luna menyiapkan sebuah hidangan yang sangat nikmat jika diwaktu hujan.. ia membuat ramen dengan menggunakan bahan rahasianya sendiri.. Ting- tong.. suara bel rumah berbunyi, bi Inem membukakan pintu

"eh, nak Criston.. silahkan masuk, non Luna baru masak di dapur"

"iya bi, anu tadi Luna udah nyiapin baju saya belum ya?" tanya Criston pada Bi Inem

"Oh iya nak, tadi udah di siapin bentar ya bibi ambil dulu" Bi Inem bergegas mengambil baju dan juga handuk kering yang sudah di siapkannya tadi.. sembari menunggu Criston herialan ke arah danur melihat Luna yang sedang memasak

makanan, harum sedap dari masakan itu membuat.. pria yang sedari tadi menatapnya, berjalan ke arahnya tanpa sepengetahuan Luna. Sebuah tangan tiba-tiba merangkul erat pinggang yang ramping itu... Luna terkejut, ia merasakan dingin bercampur dengan basah di punggungnya "Apakah kau sudah selesai memeluknya.. Criston??" "Belum, izinkan aku untuk memelukmu lebih lama lagi.." pinta Criston.. dan Luna hanya bisa pasrah. Dengan isyarat ia meminta bi Inem untuk menyerahkan handuk dan juga pakaian Criston.. "Sayang, ayo pergi ke kamarku.. biar kamu bisa mandi di sana" pinta Luna pada Criston, mendengar panggilan itu, Criston mersasa sangat senang.. kama sedari dulu ia menanti panggilan tersebut dari si empunya pemilik hati.. Criston dengan cepat melepaskan pelukannya dan menarik Luna menuju kamamya "Bi tolong selesaikan masakan Luna..!" pinta Criston dengan berteriak... Bi Inem merasa bahagia, kama sedari dulu Luna hanya menyendiri di dalam kamar dan jarang keluar... sekarang ia tenang kma ada Criston yang menemani Luna kemana- mana. Sesampainya di kamar Luna ia melepaskan tangannya yang sedari tadi memegang tangan Luna "Sono pergi mandi, biar ga masuk angin.." pinta Luna pada Criston "Inggih cah ayu" Criston mengusap usap rambut Luna sampai berantakan... karena kesalnya Luna mencubit unggung Criston "ADUUH, SAKITT!!" teriak Criston terdengar sampai seluruh rumah "Apaan dih, lebay banget jadi cowo! Cowo itu harusnya LAKIKK!!" ketus Luna kama kesal "nih liat, baju kesayangan ku jadi basahkan.. HUUU!" Luna melemparkan bantal dan mengenai muka Criston " Dah sana cepetan mandi... mau aku cubit lagi hm??" "Ampun tuan putri, saya akan segera mandi" dengan terbirit birit, Criston memasuki kamar mandi sementara itu Luna menganti pakaiannya yang basah karna Criston

"huhu.. baju kesayangan ku kotor.. :'( beberapa menit kemudian, Criston keluar dari kamar mandi.. dan menemukan kamar itu kosong.. segera ia pergi keluar dan menuju ruang makan, didapati dimeja makan sudah tersaji berbagai hidangan yang menghangatkan tubuh, dilihatnya Luna sedang menata peralatan makan diatas meja itu.. menyadari kedatangan Criston ia menyuruhnya untuk duduk dikursi meja makan dan ikut makan bersama "duduklah, ini piring dan sendokmu.. jika kau ingin sup itu maka ambillah mangkuk sendiri di dapur!" nada bicara Luna terdengar kesal, ya siapa yang tidak kesal jika barang kesayangan kita dikotori oleh orang lain.. "apakah kau marah dengan ku LaLuna!??" tanya Criston pada Luna, tapi Luna tidak menjawab pertanyaan itu.. Suasana ruang makan menjadi hening, mereka berdua mencoba menghidupkan kembali suasana, tapi dikarenakan ego yang begitu tinggi.. mereka menunggu salah satu dari mereka mencairkan suasana "Luna, masakanmu sangat enak.. bolehkah aku meminta lagi?" "Benarkah??, padahal baru pertama kali aku membuatnya" "Woahh, Daebak!" Criston memuji masakan Luna yang sangat enak itu, "sebentar ya, aku ambilkan dulu yang ada di dapur" Luna berjalan menuju dapur dan membawa panci menuju ruang makan dan menaruhnya di depan Criston, "silahkan habiskan kalau kamu sanggup?!" kata Luna sambil mngengejek, Criston tidak menggubris ejekan Luna sama sekali.. malahan ia sangat senang kama ia dapat menghabiskan semua makanan enak itu... sambil menunggu Criston menghabiskan sepanci soup nya. Luna membereskan peralatan yang kotor dan dibawanya ke dapur. "HUUH, SEKARANG AKU SUDAH SANGAT KENYANG!" kata Criston yang sudah kekenyangan itu "Pfft hahaha "Luna yang sedang berada didapur itu tertawa kecil
mendengar Criston berbicara seperti itu..

Beberapa saat kemudian, setelah selesai membereskan semuanya.. Criston dan Luna berada di kamar Luna sembari ngemil dan juga nonton film bersama.., mereka menonton film horor, pada awalnya mereka berdebat hanya untuk sebuah film yang akan mereka tonton.. tapi karna mereka menggunakan sistem batu gunting keras, Criston lah yang memenangkan batu gunting kertas itu, sehingga mereka melihat film horor.. suasana kamar tampak remang remang hanya dihiasi oleh lampu tidur saja.. diluar rumah, hujan semakin deras dan ditambah lagi angin kencang disertai petir yang menyambar semakin menghidupkan suasana film tersebut..






𖣔

*BERSAMBUNG*


HAI JANGAN LUPA VOTE YA, SUPAYA MENDUKUNG KARYA INI

TYSM<3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HUJAN YANG MENYAYAT HATI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang