Regis memutuskan untuk tinggal di rumah Cale malam ini. Namun sendiri di kamar membuat Regis ingat pada senyum kecil dan pandangan sedih yang secara singkat Cale perlihatkan padanya.
Meski mereka baru bertemu hari ini namun kenapa Regis merasa peduli dengan apa yang terjadi pada pria besurai merah itu.
Bukankah mereka hanya orang asing yang tidak mengenal satu sama lain , Cale hanyalah orang asing yang berbaik hati menolongnya karena jatuh pingsan di halaman rumahnya.
Hubungan mereka tidaklah dekat tapi entah kenapa Regis merasa gelisah , lukanya bukanlah masalah besar karena dia seorang Sword Master maka lukanya akan cepat sembuh dalam waktu dekat.
Waktu sudah menunjukan tengah malam namun Regis tidak kunjung bisa menutup matanya untuk tidur. Mungkin jalan jalan akan membuatnya lelah dan mengantuk.
Villa milik Cale benar benar sangat luas , dengan 4 lantai yang begitu luas dengan begitu banyak kamar di dalamnya.
Seolah olah kamar kamar kosong itu telah memiliki penghuninya masing masing. Namun sekali lagi Regis memutuskan untuk tidak memperdulikannya karena itu merupakan hal yang bersifat pribadi.
Saat Regis membuka pintu keluar untuk melihat halaman rumah , dia harus tertegun karena melihat Cale yang duduk di bangku dengan pandangan kosong yang membuat Regis merinding.
Pandangan Cale terasa sangat kosong bahkan saat Regis duduk di sampingnya Cale tidak menyadari keberadaannya.
Angin malam yang menjadi saksi bisu kedua orang yang duduk diam dengan sinar bulan yang redup sebagai penerang malam.
Dua jam berlalu namun posisi Cale masih sama , jika bukan karena suara nafasnya yang berderu di kesunyian malam maka Regis akan mengira orang di sampingnya bukanlah orang hidup melainkan patung.
Bagaimana tidak dia hanya duduk terdiam dengan pandangan kosong tanpa bergerak sedikitpun.
'Apa yang harus aku lakukan dengan situasi ini '
'Dia sudah menolongku akan sangat tidak tau terimakasih jika aku menutup mata tentang apa yang aku lihat'
'Akan aku tunggu beberapa saat lagi , jika dia tidak sadar juga maka akan saya bawa masuk meski dia belum sadar'
Pemikiran Regis buyar saat Cale jatuh ke pundaknya dalam keadaan panas yang tidak wajar. Mungkin karena malam jadi wajah merah Cale tidak terlihat jelas namun sekarang Regis dapat melihatnya dengan sangat jelas betapa merahnya wajah Cale dan tubuhnya yang begitu panas sampai membuat Regis heran.
Dengan sigap Regis membawa Cale ke dalam untuk di baringkan di ranjang kamar tamu , karena dia tidak tau letak kamar Cale jadi lebih baik di bawa ke kamar yang dia tempati.
..
..
Cale bangun dalam keadaan linglung apalagi saat dia melihat Regis yang tidur di kursi samping ranjang meski lukanya belum sembuh.
Cale mencoba mengingat apa yang terjadi namun yang dia ingat hanya saat dia duduk di bangku halaman.
Apa Regis yang membawanya masuk meski dia masih terluka. Cale bangkit dari tidurnya dan menyingkirkan kain di atas keningnya.
Dengan kekuatan anginnya Cale memindahkan Regis dengan lembut agar dia tidak terbangun.
"Aku harus pergi memasak sesuatu yang lebih baik dari kemarin sebagai tanda terimakasih"
Sebenarnya Cale memiliki pemikiran rumit untuk mencerna apa yang terjadi namun dia memutuskan untuk mulai memasak saja dan memikirkan hal lain nanti .
Selesai masak Cale memutuskan untuk menyiram kebunnya dengan kekuatan kuno air miliknya , meski Cale bilang hanya sebuah kebun namun sebenarnya lahan yang dia tanami dan rawat terlalu luas untuk di sebut kebun semata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will Happiness Come
FanfictionRegis dan Cale telah jatuh dalam keputusasaan , mereka saling bertemu untuk membuat benang takdir yang baru. Akan seperti apakan kisah dua orang yang penuh luka dan trauma untuk melanjutkan hidup dalam neraka kesendirian.